Terbit: 2 February 2021
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Lapisan ozon adalah lapisan gas alam di atmosfer yang melindungi manusia dan makhluk hidup lainnya dari radiasi ultraviolet (UV) berbahaya dari matahari. Ketahui fungsi, pengaruhnya pada kesehatan, hingga cara menjaganya.

Lapisan Ozon dan Pengaruhnya pada Kesehatan

Fungsi Lapisan Ozon

Guna memahami pentingnya lapisan ini, penting untuk menetapkan perbedaan konsentrasi ozon di seluruh atmosfer bumi. Ozon memainkan peran berbeda dalam kimia atmosfer tergantung pada ketinggian. Berikut dua zona utama lapisan ini:

Ozon Troposfer

Ini adalah lapisan atmosfer terendah yang kurang lebih memiliki ketebalan 5 hingga 15 km. Pada lapisan ini, konsentrasi ozon relatif rendah namun konsentrasi bisa lebih tinggi ketika dekat dengan permukaan bumi, di ketinggian ini ozon terbentuk sebagai polutan dan bisa berdampak negatif pada kesehatan manusia.

Sementara itu, ozon yang ada di permukaan tanah dapat terbentuk melalui reaksi kimia antara polutan udara lokal seperti nitrous oxides (NOx), volatile organic compounds (VOCs), dan sinar matahari. Polutan udara ini dikeluarkan dari kendaraan bermotor, proses industri, dan pelarut kimia.

Ozon Stratosfer

Konsentrasi ozon lebih tinggi di stratosfer daripada di troposfer. Stratosfer termasuk zona yang disebut ‘lapisan ozon’. Ozon di stratosfer memainkan peran yang sangat berbeda dengan lapisan di bawahnya. Di lapisan ini sering disebut sebagai ozon ‘baik’ karena memainkan peran penting dalam menyerap radiasi ultraviolet (UVB) yang berbahaya bagi kesehatan.

Lapisan ozon biasanya menyerap 97-99 persen radiasi UVB yang masuk. Oleh karena itu, konsentrasi ozon yang lebih tinggi di stratosfer sangat penting untuk memastikan kehidupan (termasuk manusia) di permukaan bumi tidak terkena konsentrasi radiasi UVB yang berbahaya.

Dampak Penipisan Lapisan Ozon bagi Kesehatan

Senyawa kimia yang disebut chlorofluorocarbons (CFC) adalah alasan utama kenapa lapisan ini menipis. CFC adalah molekul yang mengandung carbon, chlorine, dan fluorine. Molekul ini banyak ditemukan di dalam refrigeran dan produk plastik.

Meskipun sebagian besar makhluk hidup membutuhkan radiasi matahari untuk hidup, terlalu banyak paparan radiasi dapat berdampak buruk bagi lingkungan dan makhluk hidup.

Lapisan ini berguna untuk menangkap radiasi ultraviolet yang dapat menembus lapisan pelindung organisme—seperti kulit—kemudian merusak molekul DNA pada tumbuhan dan hewan. Terdapat dua jenis utama sinar UV yaitu UVB dan UVA.

UVB adalah penyebab gangguan pada kulit seperti luka bakar akibat sengatan matahari dan kanker kulit seperti karsinoma sel basal dan karsinoma sel skuamosa. Sementara itu sinar UVA  lebih berbahaya daripada UVB, menembus lebih dalam dan menyebabkan kanker kulit yang mematikan, melanoma, dan penuaan dini.

Efek negatif kerusakan lapisan ozon lainnya adalah peningkatan pada kasus katarak dan gangguan defisiensi imun.

 

Pengaruhnya pada Tumbuhan di Darat dan Kehidupan Laut

Perlu diketahui juga, radiasi UV juga memengaruhi ekosistem darat dan perairan, mengubah pertumbuhan, rantai makanan, dan siklus biokimia. Kehidupan akuatik tepat di bawah permukaan air, dasar dari rantai makanan, sangat dipengaruhi oleh tingkat UV yang tinggi. Sinar UV juga memengaruhi pertumbuhan tanaman dan menurunkan produktivitas pertanian.

Efeknya pada Tumbuhan-Tumbuhan Darat

Peningkatan sinar UVB akan mengganggu ekosistem di darat, karena pengaruh UVB pada kegiatan asimilasi nitrogen oleh mikroorganisme. Mikroorganisme tersebut penting dalam menyediakan nitrogen pada tanah. Hal ini menjadi penting karena tumbuhan tidak mampu melakukannya sendiri.

Mikroorganisme ini bisa mengalami gangguan akibat besarnya paparan sinar UV yang sampai ke bumi. Hasilnya, padi dan sejumlah tanaman budidaya akan mengalami penurunan bila terjadi peningkatan UVB, hal ini disebabkan karena ketersediaan nitrogen yang mengalami penurunan.

Efeknya pada Kehidupan Laut

Dampaknya yang cukup memprihatinkan adalah membunuh organisme kecil (plankton) yang menjadi basis dari rantai makanan di laut. Plankton adalah organisme yang sangat peka terhadap sinar UVB.

Salah satu jenis plankton memproduksi biomassa yang dibuat oleh fitoplankton. Hilangnya salah satu komponen rantai makanan (biomassa) akan membawa pengaruh pada ekosistem laut yang rumit, dampak selanjutnya bisa memengaruhi ketersediaan makanan laut di bumi.

Mencairnya Gunung Es

Bencana ekologi lainnya yang bisa mengancam eksistensi bumi akibat hilangnya fungsi lapisan ozon yaitu mencairnya gunung es di kutub karena suhu yang menghangat. Bila keadaan tidak mendapatkan penanganan, perlahan-lahan daratan akan tenggelam, mengurangi produksi oksigen alami, dan keseimbangan ekosistem akan terganggu.

Nah, itulah beberapa contoh bencana yang akan mengancam keberadaan manusia di bumi jika ozon berlubang apalagi sampai hilang.

 

Apa yang Dapat Dilakukan untuk Mengurangi Penipisan Lapisan Ozon?

Konsumsi global bahan-bahan perusak ozon telah berkurang sekitar 98% sejak negara-negara mulai mengambil tindakan di bawah Montreal Protocol. Akibatnya, konsentrasi atmosfer dari jenis zat perusak ozon yang paling agresif berkurang dan lapisan ozon menunjukkan tanda-tanda pemulihan

Namun demikian, lapisan ini diperkirakan tidak akan pulih sepenuhnya. Sebab, begitu zat perusak ozon dilepaskan, ia akan bertahan di atmosfer selama bertahun-tahun dan terus menimbulkan kerusakan.

Melihat fungsi lapisan ozon yang begitu penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan kesehatan manusia, oleh karena itu masalah ini harus diselesaikan secara bersama-sama yaitu dengan melibatkan individu, industri, dan pemerintah.

Berikut adalah berbagai langkah-langkah yang bisa dilakukan oleh perorangan, antara lain:

  • Hindari penggunaan busa, beralihlah untuk menggunakan bahan organik seperti bulu angsa, kapas, sabut kelapa, dan lain-lain.
  • Hindari penggunaan styrofoam, beralihlah menggunakan kertas atau bahan-bahan organik lainnya.
  • Segera memperbaiki AC atau kulkas yang rusak secepat mungkin sehingga zat pendingin tidak teremisi ke udara.
  • Menanam pohon di lingkungan, hal itu dapat membantu menyejukkan dan menambah jumlah oksigen.
  • Mengurangi pemakaian kendaraan bermotor, beralihlah pada kendaraan yang ramah lingkungan.
  • Menggunakan insektisida yang tidak merusak lapisan ozon.

 

  1. Anonim. Ozone layer. https://www.nationalgeographic.org/encyclopedia/ozone-layer/. (Diakses pada 2 Februari 2021).
  2. Anonim. Protection of the ozone layer. https://ec.europa.eu/clima/policies/ozone_en. (Diakses pada 2 Februari 2021).
  3. Lazuardi. Penipisan Lapisan Ozon dan Penanggulangannya. http://digilib.unimed.ac.id/183/1/Penipisan%20lapisan%20ozon%20dan%20penanggulangannya.pdf. (Diakses pada 2 Februari 2021).
  4. Ritchie, Hannah dan Max Roser. 2018. Ozone Layer. https://ourworldindata.org/ozone-layer. (Diakses pada 2 Februari 2021).
  5. Sugiarto, Anto Tri. 2020. Merawat Ozon dengan Ozon. http://lipi.go.id/berita/Merawat-Ozon-dengan-Ozon/22157. (Diakses pada 2 Februari 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi