Terbit: 10 November 2021 | Diperbarui: 4 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Para produsen skincare menambahkan alkohol dalam kadar tertentu ke dalam produk mereka karena efek dingin yang ditimbulkannya. Padahal, untuk jenis tertentu ada bahaya alkohol dalam skincare yang bisa mengancam kesehatan kulit. Ketahui bahaya skincare mengandung alkohol dan jenis alkohol yang sering ditemukan dalam berbagai produk kecantikan.

Bahaya Skincare Mengandung Alkohol untuk Kulit

Jenis Alkohol yang Sering Ada di Dalam Skincare

Ternyata ada berbagai jenis alkohol yang dipakai di dalam produk perawatan kulit. Jika ingin melihat bahaya alkohol dalam skincare, terlebih dahulu harus diketahui jenis dan sumber alkoholnya.

Berikut adalah jenis-jenis alkohol yang sering dipakai dalam produk skincare:

  • Retinol dan Vitamin E

Sebenarnya, retinol (jenis vitamin A) dan vitamin E termasuk ke dalam jenis alkohol juga. Namun, jenis alkohol ini relatif aman dan memiliki manfaat untuk menyehatkan kulit. Walaupun begitu, bagi pemilik kulit sensitif, pemakaian produk dengan kandungan retinol harus dikonsultasikan dahulu ke dokter.

Hal ini karena dalam jangka panjang dan pemakaian yang banyak, retinol dapat menyebabkan hilangnya kandungan air alami dari permukaan kulit. Hal ini dapat menyebabkan masalah kulit.

  • Alkohol dari Lemak

Beberapa jenis alkohol dari lemak didapatkan dari lemak nabati. Seperti minyak zaitun dan minyak kelapa (VCO). Alkohol ini berfungsi sebagai pelarut dan pengental produk-produk tertentu. Misalnya pelembab dan krim wajah.

Secara umum alkohol dari lemak nabati dapat menutrisi kulit. Namun tentu saja dengan pemakaian sesuai aturannya. Alkohol ini dapat dikatakan cukup aman bagi kulit wajah.

  • Alkohol Pelarut

Jenis alkohol pelarut atau evaporator misalnya SD40, denatured alcohol, alkohol isopropil dan etanol. Sebagaimana namanya, semua jenis alkohol ini berfungsi sebagai pelarut dan pencair produk perawatan kulit.

Secara umum alkohol jenis ini sering digunakan pada produk toner dan pelembap dalam bentuk gel baik untuk wajah maupun kulit tubuh. Efek mendinginkan dan mengencangkan yang didapat dari alkohol pelarut memberikan rasa segar di kulit. Namun, tidak disarankan bagi pemilik kulit sensitif.

Ciri-Ciri Skincare yang Mengandung Alkohol Berbahaya

Pada kadar tertentu, alkohol tidak memberikan efek negatif yang berbahaya. Namun sebagai pengguna produk yang cermat, tetap harus memperhatikan kandungan setiap skincare yang dipakai.

Kandungan alkohol dapat dilihat pada daftar bahan yang tertera di kemasan produk. Bila jumlahnya kecil, biasanya tidak tercantum pada daftar bahan. Namun cirinya dapat dirasakan saat produk dipakai, misalnya:

  • Setelah memakai produk, kulit terasa sangat kering, kencang dan tertarik. Bahaya alkohol bagi kulit ini sering dirasakan oleh pemilik kulit kering.
  • Kulit wajah terasa panas, perih dan terbakar setelah memakai skincare. Hal ini menandakan kandungan alkohol di dalamnya sangat tinggi.
  • Alkohol memiliki aroma yang menyengat dan khas. Jika produk mengeluarkan aroma tajam yang khas seperti ini, dipastikan kandungan alkoholnya tinggi dan sebaiknya dihindari.

Apa Bahaya Alkohol dalam Skincare bagi Kulit?

Bahaya alkohol dalam skincare mengancam kulit jika kandungannya tinggi dan pemakaiannya dalam jangka waktu panjang. Atau dipakai terlalu sering melampaui aturan pemakaiannya.

Bahaya yang ditimbulkannya seringkali baru terasa setelah beberapa waktu. Efeknya yang perlahan juga terkadang diabaikan, hingga kerusakan yang dialami mengganggu kesehatan kulit. Berikut adalah tiga bahaya alkohol yang seringkali diabaikan.

1. Memicu Jerawat Tumbuh Semakin Banyak

Jika selama ini banyak orang yang beranggapan alkohol aman bagi kulit berminyak, maka hal itu tidak sepenuhnya benar. Dalam jangka panjang, alkohol dapat menghilangkan kadar air alami dari dalam kulit. Juga mengikis kelembaban alami yang dimiliki kulit.

Hal ini akan membuat kulit memproduksi sebum lebih banyak untuk menjaga kelembapan dan kekenyalannya. Efeknya wajah akan semakin berminyak dan semakin mudah kotor serta berjerawat.

Jerawat yang terlalu sering terkena produk beralkohol pun akan mudah iritasi, menyebabkan perih, parut dan bekas yang mengganggu pada wajah. Untuk menghindari semua efek bahaya alkohol dalam skincare, pakailah produk beralkohol sesuai aturannya.

Untuk toner dan facial wash, misalnya. Pakailah maksimal dua kali sehari. Pilih produk dengan kandungan alkohol rendah jika memang harus dipakai beberapa kali dalam sehari.

2. Merusak Jaringan Kulit (Skin Barrier)

Kulit yang kehilangan kelembapan alami akan mengalami kerusakan pada jaringannya. Skin barrier memiliki fungsi penting dalam melindungi dan menjaga kesehatan kulit wajah. Kerusakan pada skin barrier akan meningkatkan risiko iritasi, infeksi, penuaan dini, kulit yang tidak merata warnanya, serta rasa kasar dan jaringan parut.

Efek lain yang sangat berbahaya adalah meningkatnya risiko terkena kanker kulit. Skin barrier adalah benteng terluar yang menghadapi semua efek produk kecantikan, polusi dan sinar matahari. Kerusakan skin barrier akibat memakai skincare dengan kandungan alkohol yang tinggi dalam jangka waktu lama tentu membahayakan.

3. Menimbulkan Iritasi pada Kulit

Kulit yang teriritasi karena alkohol biasanya dialami oleh jenis kulit sensitif. Sebagaimana diketahui, kulit sensitif lebih halus dan tipis dibandingkan dengan jenis kulit lainnya. Pemakaian skincare beralkohol dapat melukai lapisan luarnya yang tipis tadi. Akibatnya kulit jadi terluka, terlalu kering, dan tegang.

Pada iritasi parah, kulit dapat mengalami ruam kemerahan, bentol-bentol yang gatal dan perih, serta rosacea. Penanganannya tentu lebih sulit, karena memerlukan waktu yang panjang serta perawatan yang telaten. Sehingga untuk lebih aman, pemilik kulit sensitif harus  menghindari produk beralkohol. Walaupun kandungan alkoholnya hanya sedikit.

Agar lebih aman, pilih produk berbahan dasar air dan lebih banyak mengandung bahan alami. Atau yang mengandung alkohol alami, alkohol tidak berbahaya, dan dalam kadar rendah. Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum memakai jenis skincare tertentu.

 

  1. Metrus, Lindsey. 2021. Is Alcohol in Skincare Bad? We Asked Dermatologists. https://www.byrdie.com/alcohol-in-skincare. (Diakses pada 08-11-2021).
  2. Migala, Jessica. 2020. Alcohol in Skin Care: Is It Ever Okay? https://www.everydayhealth.com/smart-skin/alcohol-in-skin-care-is-it-ever-okay/. (Diakses pada 08-11-2021).
  3. Vogue USA. 2020. How to Combat the Effects of Alcohol on Skin, According to an Expert. https://www.vogue.com/article/alcohol-skin-damage-effects. (Diakses pada 08-11-2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi