Terbit: 3 August 2020
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Dada yang terasa nyeri bisa jadi pertanda kostokondritis. Lantas, apa itu kostokondritis? Simak informasi selengkapnya mengenai penyakit ini mulai ciri-ciri, penyebab, hingga bagaimana cara mengobati dan mencegahnya.

Kostokondritis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan, dll

Apa Itu Kostokondritis?

Kostokondritis adalah kondisi di mana tulang rawan yang menjadi penghubung antara tulang rusuk dan tulang dada—disebut kartilago—mengalami peradangan (inflamasi). Penyakit ini membuat penderitanya akan mengalami rasa nyeri di area dada, baik itu nyeri ringan atau berat sekalipun.

Atas dasar hal tersebut, seringkali penderita menganggap dirinya mengalami serangan jantung karena secara gejala bisa dikatakan mirip. Oleh karena itu, pemeriksaan medis lebih lanjut perlu dilakukan guna memastikan kondisi. Kostokondritis sendiri biasanya tidak bersifat serius dan bahkan bisa sembuh tanpa perlu diobati.

Ciri dan Gejala Kostokondritis

Ciri-ciri atau gejala kostokondritis adalah nyeri pada dada. Timbulnya rasa nyeri ini bisa secara tiba-tiba (akut) atau beberapa orang juga merasakannya secara perlahan-lahan dan semakin bertambah intensitasnya (kronis).

Guna membantu Anda agar bisa lebih mudah mengidentifikasi nyeri dada yang dirasakan apakah terkait dengan peradangan tulang rawan atau bukan, berikut adalah ciri-ciri nyeri dada yang kemungkinan disebabkan oleh gangguan kesehatan yang satu ini:

  • Nyeri dada seperti ditusuk atau ditekan
  • Nyeri dada semakin parah apabila tubuh digerakkan, batuk, bersin, menarik napas, menunduk, atau berbaring
  • Nyeri dada bisa menjalar ke perut dan punggung

Selain itu, mungkin masih ada lagi ciri atau gejala lainnya yang mengindikasikan Anda sedang mengalami peradangan tulang rawan di area dada. Jika khawatir, segera kunjungi dokter untuk dilakukan pemeriksaan medis lebih lanjut.

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Kapan harus periksa ke dokter? Anda sangat disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami gejala-gejala di atas dalam waktu yang cukup lama, terlebih jika nyeri dada tersebut juga disertai oleh gejala lainnya seperti:

  • Mual
  • Sesak napas
  • Keringat dingin

Apabila nyeri dada yang Anda rasakan juga disertai dengan gejala-gejala tersebut, ada kemungkinan hal ini disebabkan oleh jenis penyakit lainnya seperti refluks asam lambung atau bahkan penyakit jantung. Maka dari itu, pemeriksaan medis harus dilakukan untuk memastikan kondisi dan agar bisa ditangani lebih lanjut sebelum kondisi bertambah buruk.

Penyebab Kostokondritis

Penyebab kostokondritis sendiri hingga saat ini belum bisa dipastikan. Akan tetapi, para ahli medis mensinyalir adanya keterkaitan antara peradangan tulang rawan tersebut dengan sejumlah kondisi. Kondisi-kondisi yang dimaksud meliputi:

  • Cedera dada (akibat kecelakaan, benturan, dsb.)
  • Batuk kronis
  • Rheumatoid arthritis
  • Ankylosing spondylitis
  • Osteoarthritis
  • Penyakit akibat infeksi (ISPA, TBC, sifilis, aspergillosis, dsb.)
  • Aktivitas fisik yang terlalu berat
  • Kanker

Selain faktor-faktor di atas, mungkin masih ada faktor lainnya lagi yang menjadi penyebab dari penyakit ini. Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter mengenai semua kemungkinan yang bisa mengarah pada kostokondritis .

Faktor Risiko Kostokondritis

Potensi seseorang untuk mengalami peradangan pada tulang rawan kartilago ini juga akan meningkat apabila orang tersebut memiliki sejumlah faktor risiko berikut ini:

  • Menderita penyakit arthritis
  • Menderita penyakit kanker
  • Mengidap sindrom Tietze
  • Berat badan berlebih (obesitas)
  • Sistem imun lemah
  • Kebiasaan merokok

Lakukanlah pemeriksaan medis secara berkala apabila salah satu dari faktor –faktor risiko di atas ada pada diri Anda. Hal ini bertujuan untuk—selain menyembuhkan kondisi-kondisi tersebut—juga untuk meminimalisir terjadinya peradangan kartilago.

Diagnosis Kostokondritis

Diagnosis diperlukan untuk memastikan kondisi pasien. Pada kasus Kostokondritis, tahapan diagnosis meliputi:

1. Anamnesis

Pertama-tama, dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada pasien berkaitan dengan keluhan yang dialami. Pertanyaan umumnya meliputi:

  • Gejala apa saja yang dirasakan?
  • Sudah berapa lama kondisi ini berlangsung?
  • Apakah pernah mengalami kondisi ini sebelumnya?
  • Apakah sedang menderita suatu penyakit? Jika ya, penyakit apa?
  • Apakah baru-baru ini mengalami kecelakaan yang melibatkan area dada?
  • Apakah sering melakukan aktivitas fisik kategori berat?

2. Pemeriksaan Fisik

Selanjutnya, dokter akan melakukan memeriksa kondisi fisik pasien. Pemeriksaan fisik yang dimaksud seperti meraba area dada untuk mengidentifikasi apakah ada abnormalitas pada tulang yang ada di dalamnya.

Melalui pemeriksaan fisik, dokter mungkin saja sudah bisa memastikan apakah pasien mengalami peradangan pada tulang rawannya atau tidak. Akan tetapi, ada kalanya dokter tetap membutuhkan pemeriksaan penunjang untuk memperkuat diagnosis.

3. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang pada kasus ini idealnya menggunakan metode pencitraan (imaging). Mediumnya bisa meliputi:

  • Rontgen
  • CT Scan
  • MRI

Selain itu, dokter juga akan menggunakan metode pemeriksaan lainnya seperti elektrokardiografi (EKG) untuk mencari tahu apakah hal ini disebabkan oleh gangguan jantung mengingat gejalanya yang memang mirip.

Pengobatan Kostokondritis

Penyakit ini dapat diatasi dengan sejumlah cara. Berikut adalah metode pengobatan kostokondritis.

1. Pengobatan Mandiri

Seperti yang sudah disinggung di awal, masalah kesehatan yang satu ini bisa sembuh secara otomatis tanpa perlu pengobatan apapun. Lamanya waktu seseorang untuk sembuh dari kostokondritis sendiri berbeda-beda, ada yang hanya dalam hitungan minggu maupun berbulan-bulan.

Akan tetapi, penderita tetap disarankan untuk menerapkan sejumlah tips berikut ini guna mempercepat proses penyembuhan. Tips yang dimaksud adalah:

  • Kompres area dada yang terasa nyeri dengan air hangat
  • Menerapkan latihan ringan untuk meregangkan otot-otot di area dada
  • Istirahat yang cukup

2. Obat-obatan

Selain itu, penderita juga biasanya akan diberikan sejumlah obat-obatan oleh dokter. Obat-obatan yang dimaksud antara lain:

  • Obat antinyeri (paracetamol, tramadol, )
  • Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
  • Obat kortikosteroid
  • Obat antikejang
  • Obat antidepresan trisiklik

3. Tindakan Medis

Pada beberapa kasus, dokter mungkin akan menerapkan tindakan medis sebagai cara untuk menyembuhkan masalah ini. Tindakan medis yang biasanya dilakukan adalah transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS) yang bertujuan untuk meredakan nyeri.

Selain itu, dokter juga bisa saja akan melakukan tindakan operasi bedah. Operasi ini bertujuan untuk  mengangkat bagian tulang rusuk yang meradang. Akan tetapi, operasi baru dilakukan apabila kondisinya memang sudah benar-benar parah.

Pencegahan Kostokondritis

Pencegahan penyakit ini adalah dengan menghindari sejumlah faktor-faktor yang diduga menjadi pemicunya. Berikut adalah beberapa langkah pencegahan kostokondritis yang bisa Anda terapkan:

  • Hindari aktivitas fisik berat terlalu lama
  • Hindari kebiasaan merokok
  • Berhati-hati saat berkendara
  • Berhati-hati apabila harus beraktivitas di tempat yang rawan terjadi kecelakaan
  • Memperkuat kekebalan tubuh
  • Menjaga kebersihan diri
  • Mengonsumsi makanan bergizi setiap hari

 

  1. Anonim. Costochondritis. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/costochondritis/symptoms-causes/syc-20371175 (Diakses pada 3 Agustus 2020)
  2. Anonim. Costochondritis. https://www.webmd.com/pain-management/costochondritis#1 (Diakses pada 3 Agustus 2020)
  3. NHS. Costochondritis. https://www.nhs.uk/conditions/costochondritis/ (Diakses pada 3 Agustus 2020)
  4. Stoltzfus, S et al. 2018. Costochondritis: Causes, Complications, and Treatment. https://www.healthline.com/health/costochondritis (Diakses pada 3 Agustus 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi