DokterSehat.Com – Setiap pasangan yang menikah memiliki kecocokan alat kontrasepsi sendiri-sendiri. Setiap pasangan tidak menggunakan alat kontrasepsi yang sama karena ada wanita yang tidak tahan dengan pil KB, tidak bisa melakukan KB suntik, hingga tidak kuat menahan sakit kalau dipasangkan IUD di saluran reproduksinya.
Selain mempertimbangkan kecocokan mulai dari efek hingga daya tahannya, pasangan juga harus mempertimbangkan aktivitas dari wanita. Kalau wanita terlalu aktif dan suka sekali dengan olahraga tentu alat kontrasepsi yang digunakan tidak bisa sembarangan. Selain itu, alat kontrasepsi juga diharapkan mampu memberikan tambahan daya tahan.
Mengenal alat kontrasepsi yang sering dipakai wanita
Selama ini kita mengenal alat kontrasepsi terdiri dari beberapa jenis mulai dari pil KB atau KB suntik yang kerap dilakukan oleh masyarakat awam. Secara umum kita bisa menggolongkan KB khususnya yang dalam bentuk pil menjadi dua jenis.
-
Pil KB kombinasi
Pil KB kombinasi ini menggabungkan dua jenis hormon yang membantu wanita mengendalikan kehamilannya. Pertama adalah hormon estrogen dan yang kedua adalah progestin yang merupakan hormon buatan yang komponennya mirip sekali dengan progesteron yang dihasilkan oleh wanita.
Pil KB biasanya terdiri dari beberapa pil yang disusun sedemikian rupa sehingga wanita mudah untuk meminumnya. Masing-masing pil memiliki kandungan masing-masing. Ada pil yang mengandung estrogen dan progestin sementara pil lain tidak mengandung apa-apa. Pil jenis ini sering disebut sebagai pil placebo.
Pil jenis kombinasi ini bekerja untuk menghambat ovum mengalami ovulasi dan menghasilkan sel telur terbentuk dan juga keluar. Selain itu, pil KB ini juga membuat lendir di serviks mengental untuk menjebak sperma, dan menipiskan lapisan rahim khususnya endometrium agar tidak terjadi implantasi.
-
Pil KB mini
Pil KB jenis mini ini hanya mengandung progestin saja di setiap pilnya. Kadar dari progestin juga lebih rendah meski tidak ada pil placebo seperti halnya jenis kombinasi. Beberapa jenis pil mini ada juga yang memiliki kadar progestin tinggi karena menyesuaikan dengan kebutuhan wanita.
Fungsi dari pil mini ini kurang lebih sama dengan pil yang kombinasi. Hormon yang terkandung di dalamnya bekerja untuk mencegah terbentuknya sel telur saat ovulasi, menipiskan lapisan rahim, dan mengendalikan lendir di serviks.
Alat kontrasepsi dengan nutrisi khusus
Pada pil kombinasi akan ada pil tidak aktif atau pil placebo yang tidak memberikan efek apa-apa pada tubuh. Nah, untuk memaksimalkan efek itu, diciptakanlah pil kombinasi dengan kandungan zat besi yang baik untuk wanita yang selalu aktif dan sering mengalami anemia saat menstruasi.
Konsep dari pil jenis ini adalah menambahkan komponen zat besi seperti ferrous fumarate yang baik untuk pembentukan sel darah merah di dalam tubuh. Dengan mengonsumsi pil ini wanita bisa mencegah terjadinya kehamilan dan juga menghindari kondisi anemia yang bisa sangat berbahaya.
Pil dengan kandungan zat besi ini juga bisa mencegah jerawat muncul, membuat siklus menstruasi jadi teratur, mencegah munculnya gejala PMS yang terlalu besar, menjaga kepadatan tulang, dan menurunkan risiko kanker rahim.
Efek samping kontrasepsi pada tubuh
Meski bermanfaat, pil jenis ini juga memiliki efek samping yang biasanya bisa menurun seiring dengan pemakaian berkali-kali. Salah satu efek samping yang sering muncul adalah mual, diare, sembelit, dan gangguan pencernaan lain. Kalau gangguan ini terus ada segera konsultasikan dengan dokter agar bisa segera ditangani.
Demikianlah ulasan tentang KB yang cocok untuk wanita yang doyan olahraga atau aktif. Semoga bermanfaat untuk Anda semua.