Terbit: 2 April 2020
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Adrian Setiaji

Diabetes melitus adalah penyakit dengan komplikasi berbahaya jika tidak segera ditangani. Apa saja komplikasi diabetes melitus tersebut? Simak informasinya berikut ini!

10 Komplikasi Diabetes Melitus: Rambut Rontok Hingga Kematian!

Apa Itu Diabetes Melitus?

Diabetes melitus adalah penyakit metabolik ketika kadar gula darah (glukosa) di dalam tubuh melebihi kadar normal. Penyakit ini disebabkan oleh ketidakmampuan pankreas untuk memproduksi hormon insulin dalam jumlah yang memadai, atau pankreas mampu memproduksi insulin dalam jumlah cukup namun tubuh tidak dapat menggunakannya secara optimal.

Insulin bertugas menghantarkan glukosa menuju sel-sel tubuh untuk selanjutnya digunakan sebagai sumber energi maupun menunjang fungsi tubuh. Manakala jumlah insulin tidak cukup atau tidak dapat berfungsi dengan baik, terjadilah penumpukan glukosa yang disebut sebagai diabetes tersebut.

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan seseorang mengalami diabetes melitus, yaitu:

  • Gangguan autoimun
  • Genetik
  • Gaya hidup (gemar mengonsumsi makanan tinggi gula, malas berolahraga, dsb.)
  • Kehamilan

Baca juga: Membedakan Gatal Biasa dengan Gatal Akibat Diabetes

Komplikasi Diabetes Melitus

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), komplikasi diabetes melitus secara garis besar terbagi ke dalam 2 (dua) kategori yakni:

  • Komplikasi mikrovaskular
  • Komplikasi makrovaskular

Komplikasi mikrovaskular adalah kategori komplikasi yang ditimbulkan manakala penyakit ini menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah kecil. Jenis komplikasi yang ditimbulkan seperti kerusakan mata, saraf, dan ginjal.

Sedangkan komplikasi makrovaskular terjadi ketika penyakit telah mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah besar. Komplikasi yang ditimbulkan seperti gangguan aliran darah, penyakit jantung, dan stroke.

Berikut adalah komplikasi diabetes melitus yang perlu Anda ketahui dan waspadai!

1. Kerusakan Mata (Retinopati)

Kerusakan mata atau dalam dunia medis dikenal dengan istilah retinopati adalah komplikasi penyakit diabetes mellitus yang masuk ke dalam kategori mikrovaskular.

Komplikasi ini terjadi ketika penyakit menyerang pembuluh darah yang ada pada retina. Jika tidak segera ditangani, komplikasi akan berujung pada gangguan kesehatan mata seperti glaukoma dan katarak. Bahkan, penderita bisa mengalami kebutaan.

2. Kerusakan Ginjal (Nepropati)

Diabetes melitus juga bisa menyerang pembuluh darah yang ada di organ ginjal, khususnya pembuluh darah yang masuk ke dalam sistem filtrasi organ tersebut. Jika hal ini terjadi, maka timbullah komplikasi berupa kerusakan ginjal, atau yang disebut sebagai nepropati.

Ketika sudah sampai pada tahap yang lebih parah, kerusakan ginjal menyebabkan organ yang satu ini mengalami malfungsi dan penderita mungkin membutuhkan transplantasi ginjal baru.

3. Kerusakan Saraf (Neuropati)

Kadar gula darah yang berlebihan juga lama-kelamaan dapat menyerang pembuluh darah kapiler yang mana pembuluh darah ini sejatinya bertugas untuk menutrisi sistem saraf, terutama saraf-saraf yang ada di area kaki.

Akibatnya, kondisi ini dapat berujung pada gangguan saraf yang ditandai oleh sejumlah gejala, yaitu:

  • Kesemutan
  • Kebas atau mati rasa
  • Kaki terasa nyeri atau terbakar
  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Sembelit

Pada pria, komplikasi diabetes melitus yang satu ini bahkan dapat menyebabkan masalah disfungsi ereksi alias impotensi.

4. Rambut Rontok

Kerontokan pada rambut juga menjadi komplikasi diabetes mellitus yang umum terjadi. Kendati komplikasi yang satu ini tidak bisa dibilang berbahaya, namun tetap saja hal tersebut dapat mengganggu.

Rambut rontok pada penderita diabetes melitus disebabkan oleh terhambatnya aliran darah menuju folikel rambut. Akibatnya, folikel rambut tidak dapat bekerja secara optimal dalam menutrisi rambut.

Selain rambut yang ada di kepala, rambut-rambut di area lain seperti tangan dan kaki juga akan ikut mengalami kerontokan akibat diabetes melitus ini.

5. Masalah Kulit

Kulit yang bermasalah adalah komplikasi diabetes mellitus selanjutnya yang perlu Anda ketahui dan waspadai.

Tak hanya membuat tampilan kulit Anda menjadi tidak sehat, diabetes juga menyebabkan kulit menjadi rentan untuk mengalami infeksi, baik itu infeksi bakteri maupun jamur.

Baca juga: Penyakit Kulit yang Bisa Dialami Penderita Diabetes

6. Luka Pada Kaki

Salah satu komplikasi khas dari diabetes mellitus adalah adanya luka di area kaki. Hal ini terjadi karena saraf dan pembuluh darah yang ada di area kaki mengalami kerusakan.

Luka pada kaki yang dialami oleh penderita diabetes melitus juga cenderung sulit untuk sembuh. Kondisi tersebut tentu saja berbahaya karena kaki jadi rentan mengalami infeksi.

7. Ketosiadosis Diabetik

Komplikasi diabetes melitus yang satu ini terjadi ketika tubuh tidak dapat mempergunakan glukosa dengan baik. Akibatnya, tubuh malah menggunakan lemak sebagai sumber energi yang mana hal ini berdampak pada terbentuknya zat keton.

Ketosiadosis diabetik lantas menyebabkan terjadinya penumpukan zat asam di dalam darah. Sayangnya, zat asam tersebut sangat berbahaya bagi tubuh karena dapat berujung pada kondisi-kondisi seperti:

  • Dehidrasi
  • Gangguan pernapasan
  • Kematian

8. Penyakit Jantung

Pada kasus di mana diabetes sudah sampai merusak pembuluh darah besar (komplikasi makrovaskular), maka dampak yang ditimbulkan tidak main-main yakni dapat berujung pada terganggunya fungsi jantung sehingga menyebabkan penyakit pada organ pemompa darah tersebut.

Pasalnya, kerusakan pembuluh darah membuat suplai darah dari dan menuju jantung mengalami hambatan. Jika tidak segera ditangani, maka hal ini bisa mengancam nyawa penderita.

9. Stroke

Selain jantung, penyakit kardiovaskular lainnya yang menjadi komplikasi diabetes mellitus ini adalah stroke.

Sama seperti penyakit jantung, penyakit stroke muncul dikarenakan terhambatnya suplai darah, kali ini menuju otak, akibat pembuluh darah yang dirusak oleh glukosa yang menumpuk.

10. Alzheimer

Penyakit terkait otak lainnya yang juga merupakan komplikasi diabetes melitus adalah Alzheimer. Semakin tidak terkendalinya kadar gula darah, maka semakin besar pula risiko penderita diabetes untuk mengalami Alzheimer.

Oleh karena itu, menjadi sangat penting bagi para penderita diabetes melitus agar selalu menjaga kadar gula darahnya agar tidak berlebihan demi meminimalisir risiko kompllikasi-komplikasi yang sudah disebutkan di atas.

Baca juga: Memahami Efek Diabetes Terhadap Kesehatan Otak

Pencegahan Komplikasi Diabetes Melitus

Bagi Anda yang memiliki penyakit diabetes melitus, lakukan sejumlah tips berikut ini agar terhindar dari komplikasinya yang sangat berbahaya dan dapat mengancam keselamatan jiwa:

  • Menghindari makanan yang tinggi gula.
  • Olahraga teratur.
  • Medical check up secara rutin.
  • Mematuhi petunjuk dokter.
  • Mengelola stres dengan baik.
  • Istirahat yang cukup.

 

  1. ADA. Diabetes – Complications. https://www.diabetes.org/diabetes/complications (Diakses pada 2 April 2020)
  2. Anonim. Diabetes. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diabetes/symptoms-causes/syc-20371444 (Diakses pada 2 April 2020)
  3. Anonim. Complications of Diabetes. https://www.msdmanuals.com/professional/endocrine-and-metabolic-disorders/diabetes-mellitus-and-disorders-of-carbohydrate-metabolism/complications-of-diabetes-mellitus (Diakses pada 2 April 2020)
  4. Kemenkes RI. 2019. Apa Saja Komplikasi pada Diabetes Melitus Kronis? http://www.p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-diabetes-melitus/page/2/apa-saja-komplikasi-kronis-pada-diabetes-melitus (Diakses pada 2 April 2020)
  5. Murphy, S. 2019. 6 Complications of Type 2 Diabetes You Need to Know. https://www.healthline.com/health/type-2-diabetes/6-complications-diabetes#1 (Diakses pada 2 April 2020)
  6. Watson, S. 2018. Everything you need to know about diabetes. https://www.healthline.com/health/diabetes (Diakses pada 2 April 2020)
  7. WHO. About Diabetes. https://www.who.int/diabetes/action_online/basics/en/index3.html (Diakses pada 2 April 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi