Terbit: 1 September 2016 | Diperbarui: 15 September 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Belakangan ini kasus virus zika menjadi perhatian pakar kesehatan di tanah air. Bagaimana tidak, infeksi virus zika sudah ditemukan di salah satu Negara tetangga paling dekat, yakni Singapura. Tak tanggung-tanggung, kasus ini tidak hanya menimpa satu atau dua orang saja, melainkan lebih dari 40 orang yang diduga sudah terinfeksi virus yang bisa menimbulkan kelahiran bayi dengan kondisi mikrosefali atau penyusutan ukuran kepala dan otak ini. Kita pun diminta untuk lebih mewaspadai penyakit ini agar tidak mudah menimpa kita atau anggota keluarga.

Zika Sudah Mencapai Singapura, Kita Harus Lebih Baik Dalam Mencegah Penyakit Ini

Badan Kesehatan Dunia WHO menyebutkan jika meskipun virus ini mulai mewabah di Negara-negara Amerika Selatan dan Amerika Tengah semenjak tahun kemarin, dalam realitanya virus zika pertama kali diidentifikasi di Negara Afrika bernama Uganda pada tahun 1947. Selain bisa menyebabkan masalah kelahiran bayi yang mengalami mikrosefali, virus zika juga bisa menimbulkan sindrom Guillan-Bare dimana ibu hamil bisa melahirkan bayi yang cacat. Penularan virus ini sendiri bisa melalui nyamuk Aedes, nyamuk yang sangat banyak ditemukan di Indonesia sebagai biang keladi utama penyakit demam berdarah yang bisa meminta banyak nyawa saat musim hujan.

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk mengetahui gejala awal dari infeksi virus zika yang cenderung mirip dengan demam berdarah yakni munculnya demam tinggi, ruam-ruam pada kulit, konjungtivitis pada nyata, sakit kepala, badan terasa nyeri di di otot-otot dan persendian dan berlangsung dalam waktu dua hingga tujuh hari. Jika menemukan gejala-gejala ini, jangan ragu lagi memeriksakan kondisi ini ke rumah sakit agar bisa segera mendapatkan perawatan medis yang memadai.

Kita juga harus lebih baik dalam mencegah munculnya zika. Kita harus menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari genangan air pada pot, ember, ban bekas, dan tempat lain yang bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk aedes. Di rumah, usahakan menggunakan obat anti nyamuk atau tidur dengan memakai kelambu. Andai kita keluar rumah, gunakan pakaian yang bisa menutupi sebagain besar anggota tubuh dan memiliki warna yang cerah, warna yang kurang disukai nyamuk. Jika diperlukan, gunakan krim anti nyamuk yang bisa memberikan perlindungan dari gigitan nyamuk.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi