DokterSehat.Com- Tidur dan terjaga dipengaruhi oleh neurotransmiter yang berbeda di otak. Beberapa zat dapat mengubah keseimbangan neurotransmitter ini dan memengaruhi tidur dan terjaga.
Minuman berkafein (misalnya kopi) dan obat-obatan (misalnya, pil diet) merangsang beberapa bagian otak dan dapat menyebabkan kesulitan untuk tertidur. Banyak obat yang diresepkan untuk pengobatan depresi untuk menekan tidur REM.
Orang yang sering merokok sering tidur nyenyak dan mengurangi durasi tidur REM. Perokok berat cenderung bangun setelah tidur 3 atau 4 jam karena penarikan nikotin. Beberapa orang yang menderita insomnia dapat menggunakan alkohol.
Meskipun alkohol dapat membantu orang jatuh ke dalam tidur ringan, alkohol akan menghilangkan tidur REM dan tahap tidur yang lebih dalam. Sebaliknya, alkohol membuat mereka tahap ringan tidur dari mana mereka dapat dibangunkan dengan mudah.
Selama tidur REM, kita kehilangan beberapa kemampuan kita untuk mengatur suhu tubuh kita. Oleh karena itu, suhu panas atau dingin yang tidak normal dapat mengganggu tidur REM kita.
Jika tidur REM kita terganggu, perkembangan siklus tidur normal akan terpengaruh pada waktu tidur berikutnya dan ada kemungkinan tergelincir langsung ke dalam tidur REM dan mengalami masa tidur REM yang lama sampai durasi tidur REM yang hilang terpenuhi.
Cara Agar Tertidur dengan Cepat
Mengantuk adalah langkah pertama untuk beristirahat yang nyenyak sehingga tubuh bisa pulih dari aktivitas sehari-hari. Tertidur secara optimal mensyaratkan agar keadaan emosional dan fisik siap untuk beristirahat.
Ini berarti meminimalkan situasi stres sebelum tidur, merasa nyaman di lingkungan tidur sehubungan dengan indera (misalnya, kebisingan, bau, suhu, dan tekanan dari tempat tidur), mencoba untuk tidur secara teratur pada waktu yang hampir sama setiap hari, dan menjalani aktivitas olahraga yang tepat sepanjang hari.
Selain itu, untuk durasi tidur total yang ideal, menghindari aktivitas gaya hidup yang memperparah nyenyaknya tidur seperti merokok dan konsumsi alkohol.