Terbit: 17 May 2018 | Diperbarui: 20 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta dunia industri untuk menurunkan produksi lemak trans pada 2023 mendatang. Dengan melakukan hal ini, diharapkan 500.000 kematian yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskular bisa dicegah.

WHO: Produksi Lemak Trans Akan Dikurangi dalam 5 Tahun

Lemak trans kerap kali ditemukan pada makanan yang digoreng, dipanggang, dan berbagai macam jajanan karena bisa membuat makanan ini tahan lama dan memiliki rasa yang enak. Sayangnya, makanan ini bisa membahayakan kesehatan tubuh karena mampu meningkatkan risiko terkena penyakit jantung hingga 21 persen dan kematian dini hingga 28 persen.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebutkan bahwa kita harus mencegah anak-anak dan generasi mendatang mendapatkan bahan makanan yang berbahaya bagi kesehatannya.

WHO telah menyiapkan rencana untuk menggantikan lemak trans dengan alternatif lain yang lebih aman bagi kesehatan. Setelah 2023, diharapkan lemak trans bisa dihilangkan dari rantai makanan yang dikonsumsi oleh manusia.

Beberapa negara kaya telah mengurangi produksi dan distribusi lemak trans dengan membatasi jumlah makanan olahan yang dijual di pasaran. Sebagian negara bahkan telah membatasi produksi dan distribusi minyak yang memiliki kandungan lemak trans.

“Lemak trans sangatlah berbahaya karena bisa menjadi bahan kimia beracun yang sangat mematikan bagi manusia,” ucap mantan kepala US Centres for Disease Control, Tom Frieden.

Awal bulan Mei 2018, WHO telah mulai menyuarakan rekomendasi rencana untuk menghilangkan lemak trans yang sudah dibuat sejak 2002 silam. Menurut perwakilan organisasi dari PBB ini, orang dewasa dan anak-anak seharusnya membatasi asupan lemak trans setiap hari demi mencegah datangnya berbagai penyakit berbahaya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi