DokterSehat.Com – Dalam hitungan minggu, Hari Raya Idul Adha atau yang juga kerap disebut sebagai Hari Raya Haji akan segera dirayakan. Jemaah haji dari tanah air pun berbondong-bondong menuju ke Tanah Suci untuk menjalankan ibadahnya. Diketahui, pada 15 Agustus kemarin saja sudah hampir 41 ribu Jemaah telah memasuki asrama hai dimana lebih dari 40 ribu telah mencapai kota Madinah. Dari semua Jemaah haji ini, diketahui bahwa ada sekitar 25.234 orang yang memiliki resiko tinggi terkena berbagai macam penyakit atau bahkan meninggal menurut data dari Siskohatkes Nasional.
Banyak dari kita yang tidak menyadari bahwa Jemaah haji telah diklasifikasikan berdasarkan dengan penggunaan gelang pada tangannya. Klasifikasi ini bertujuan agar petugas pelayanan haji bisa lebih baik dalam memberikan pelayanan bagi para Jemaah yang memiliki resiko tinggi terkena penyakit atau sudah berusia lanjut. Sebagai contoh, gelang bewarna merah telah dipakai oleh 8.961 jemaah sebagai penanda bahwa usia mereka lebih dari 60 tahun, dan gelang berwarna kuning yang menunjukkan adanya resiko penyakit telah dipakai oleh 13.778 jemaah haji.
Dari data yang dilansir oleh Pusat Kesehatan Haji dari Kementerian Kesehatan, diketahui bahwa pada 15 Agustus 2016 ini saja, sudah ada 4 jemaah haji yang meninggal dengan rincian 3 jemaah meninggal karena penyakit kardiovaskular dan sisanya meninggal karena penyakit yang disebabkan oleh infeksi atau parasit. Selain itu, di Arab Saudi sendiri, telah ada 2569 orang yang melakukan rawat jalan, 57 orang harus melakukan rawat inap, dan 98 orang Jemaah lainnya harus dirujuk ke rumah sakit. Dari total data ini, Kementerian Kesehatan menyebutkan jika penyakit yang paling banyak diderita oleh Jemaah haji adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi, Myalgia, dan juga acute nasopharingithis.
Pakar kesehatan dari Kementerian Keseahtan pun menyarankan para Jemaah haji untuk mempersiapkan fisik selama ibadah haji dan menjaga kesehatannya. Tak hanya kerap membersihkan badan, Jemaah haji pun diharapkan banyak meminum air putih dan memakai alas kaki mengingat suhu di Arab Saudi yang dikenal sangat panas.