Terbit: 23 January 2020
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Makanan manis biasanya terkait dengan camilan yang disukai oleh siapa saja. Bahkan, banyak orang yang sengaja mengonsumsinya demi mengatasi suasana hati yang sedang tidak karuan. Ternyata, penelitian terbaru menunjukkan sebuah fakta unik, yakni wanita ternyata memang lebih suka mengonsumsi makanan manis dibandingkan dengan pria. Apa alasannya?

Dibandingkan Pria, Wanita Lebih Suka Makanan Manis

Wanita Lebih Sering Makanan Manis

Banyak wanita yang ngidam makanan manis saat menstruasi. Di fase ini, perubahan hormon bisa membuat tubuhnya terasa nyeri dan tidak karuan. Dengan mengonsumsi makanan manis, setidaknya rasa nyeri ini sedikit mereda dan membuat suasana hatinya membaik.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari Indian Council of Medical Research – National Institute of Nutrition, Hyberabad, serta International Life Sciences Institute India, disebutkan bahwa rata-rata wanita bisa mengonsumsi gula sebanyak 20,2 gram setiap hari. Jumlah ini lebih banyak dari pria yang hanya mengonsumsi gula sebanyak 18,7 gram setiap hari.

Dalam penelitian ini, disebutkan bahwa mereka yang berusia dewasa dan sudah tua ternyata mengonsumsi gula tambahan dengan jumlah lebih tinggi dari mereka yang berusia muda. Sebagai contoh, mereka yang berusia 36 hingga 59 tahun cenderung mengonsumsi gula sebanyak 20,5 garam setiap hari. Sementara itu, mereka yang berusia lebih dari 60 tahun mengonsumsi gula sebanyak 20,3 gram setiap hari.

Remaja rata-rata hanya mengonsumsi gula sebanyak 19,9 gram setiap hari. Sementara itu, anak-anak di usia balita dan usia sekolah mengonsumsi gula sekitar 15,6 hingga 17,6 gram setiap hari.

Bahaya Sering Mengonsumsi Makanan Manis

Meskipun bisa memberikan kepuasan tersendiri sekaligus membuat suasana hati membaik, pakar kesehatan menyebut ada banyak sekali kerugian yang bisa didapatkan jika kita sering mengonsumsi makanan manis.

Berikut adalah kerugian-kerugian tersebut.

  1. Tidak Baik bagi Kesehatan Gigi

Sudah menjadi rahasia umum jika makanan dan minuman manis bisa menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan gigi. Hal ini disebabkan oleh kandungan gula pada makanan dan minuman tersebut yang bisa melekat pada permukaan gigi dan akhirnya membuat bakteri berkembang biak dengan pesat. Keberadaan bakteri inilah yang bisa menyebabkan masalah gigi berlubang.

  1. Menyebabkan Ketagihan

Rasa gula yang manis tanpa disadari bisa menyebabkan ketagihan, lho. Hal ini disebabkan oleh kemampuan gula dalam membuat pelepasan hormon dopamine semakin meningkat. Hal ini akan membuat kita merasa nyaman dan tenang. Sayangnya, otak ternyata sangat menikmati sensasi nyaman dan tenang ini sehingga seperti ingin terus mendapatkannya. Hal inilah yang kemudian bisa menyebabkan ketagihan.

  1. Bisa Memicu Obesitas

Terlalu banyak mengonsumsi gula akan membuat asupan kalori menjadi berlebihan. Jika hal ini terus dilakukan, maka akan membuat berat badan naik. Dampaknya tentu bisa membuat risiko terkena obesitas meningkat dengan signifikan.

  1. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Tak hanya disebabkan oleh obesitas yang memang terkait dengan penyakit jantung dan masalah kardiovaskular lainnya, pakar kesehatan menyebut makanan manis bisa mempengaruhi sistem metabolisme, kolesterol, dan trigliserida. Hal inilah yang kemudian bisa berujung pada datangnya penyakit jantung.

  1. Berbahaya bagi Liver

Penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam jurnal Nature pada 2012 lalu menghasilkan fakta bahwa konsumsi gula berlebihan bisa membuat hati dipenuhi dengan glikogen. Jika sampai hal ini terjadi, maka fungsinya akan semakin menurun. Masalahya adalah jika sampai hati tak lagi berfungsi dengan baik, proses pembuangan racun di dalam tubuh akan terganggu.

 

Sumber:

  1. Anonim. 2020. Women consume more sugar as compared to men: study. https://timesofindia.indiatimes.com/life-style/food-news/women-consume-more-sugar-as-compared-to-men-study/articleshow/73248988.cms. (Diakses pada 23 Januari 2020).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi