Terbit: 5 March 2018
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Menjaga kebersihan mulut dan gigi adalah sesuatu yang harus diajarkan sejak dini. Semakin awal Anda mengajarkan pada anak, semakin mudah anak Anda melakukannya sebagai rutinitas. Akan tetapi, seorang anak kerap kali tidak begitu mengerti mengapa mereka perlu menyikat giginya. Lalu, kapan waktu terbaik mengajarkan menyikat gigi pada anak?

Waktu Terbaik Mengajarkan Menyikat Gigi pada Anak

Photo Credit: Flickr.com/kkinjo

Menurut Dr. Laura Markham seorang clinical psychologist dari Columbia University, seorang anak tidak bisa memahami bahaya yang mengacam apabila tidak menyikat giginya dengan rutin. Selain itu, seorang anak juga tidak begitu memperdulikan cerita tentang gigi berlubang atau sejumlah penyakit gigi lain yang bisa mengancamnya kesehatannya.

Pada beberapa kasus yang ditemuinya, Dr. Markham menemukan beberapa orang tua secara paksa membersihkan rongga mulut anaknya. Padahal, cara ini merupakan ide yang buruk. Jika tetap dilakukan, cara ini justru akan membuat anak menjadi benci terhadap aktivitas menyikat gigi.

Tidak hanya meninggalkan trauma yang mendalam, hal itu juga akan merusak hubungan  Anda dengan anak. Meski begitu, Anda tidak boleh menyerah pada kemauan anak untuk tidak menyikat giginya. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Anda coba agar anak memiliki kebiasaan menyikat gigi.

  1. Pertimbangkan untuk tidak menggunakan pasta gigi

Menurut Dr. Markham banyak anak-anak tidak menyukai pasta gigi. Meski begitu, tak ada salahnya Anda mencoba pasta gigi untuk melihat respon yang ditimbulkan, apakah anak menolak atau justru merasa nyaman. Belilah sejumlah pasta gigi anak-anak dengan bahan alami, kemudian perintahkan anak untuk mencoba satu per satu sesuai dengan seleranya.

  1. Bernyanyi

Menggunakan teknik bernyanyi untuk membuat anak Anda rutin menyikat giginya adalah cara termudah yang bisa Anda lakukan. Dengan bernyanyi, maka aktivitas menyikat gigi adalah suatu aktivitas yang dianggap menyenangkan oleh anak. Selain itu, menggunakan suara-suara tertentu seperti mengaum layaknya binatang membuat mulut anak terbuka lebar, dan hal ini membuat aktivitas menyikat gigi menjadi lebih seru.

  1. Jadikan sebagai rutinitas

Buatlah aktivitas menyikat gigi menjadi bagian dari rutinitas yang wajib dilakukan. Anda mungkin bisa mencobanya sebelum atau bahkan saat mandi. Buat anak lebih ceria dan rileks dalam menyikat giginya.

 

Waktu yang Tepat untuk Mengajarkan Anak Menyikat Gigi

Seperti dikutip dari WebMD, gigi pada anak harus mulai dibersihkan bahkan setelah gigi pertamanya muncul. Dengan mengajarkan menyikat gigi lebih awal, anak Anda akan terbiasa menjadikan aktivitas  ini sebagai aktivitas rutin yang harus dilakukannya setiap hari. Beberapa dokter menyarankan agar menunggu sampai empat gigi pertamanya tumbuh, sementara yang lain merekomendasikan menunggu sampai anak berusia 2 atau 3 tahun.

Selain itu, biasakan untuk menyikat gigi sebanyak dua kali sehari yaitu pada pagi hari dan sebelum tidur. Bila sudah dibiasakan sejak usia dini, maka semakin mudah anak Anda untuk menyikat gigi secara rutin.

Pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut, kepala yang kecil, dan pegangan yang besar. Dampingi terus proses menyikat gigi, sampai anak Anda bisa berkumur dan meludah tanpa bantuan. Biasanya, hal ini dilakukan hingga anak memasuki usia 6-7 tahun. Setelah usia tersebut, anak sudah bisa dibiarkan menyikat gigi secara mandiri.

Sementara itu, American Dental Association dan American Academy of Pediatrics merekomendasikan penggunaan pasta gigi berfluoride seukuran butiran nasi. Fokuslah membersihkan gigi geraham bagian belakang karena area ini adalah tempat di mana gigi berlubang pertama kali berkembang.

Merawat gigi sebenarnya bisa dilakukan sejak anak Anda belum tumbuh gigi. Bersihkan atau seka bagian gusi anak Anda secara lembut dengan kain lap. Cara ini dilakukan untuk menghilangkan bakteri penyebab munculnya plak pada gigi yang akan tumbuh. Tentunya kebiasaan ini juga meningkatkan kesehatan mulut anak Anda.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi