DokterSehat.Com- Untuk aktivitas masak-memasak, tentunya Anda memerlukan alat bantu yang biasa disebut dengan alat dapur. Ya, alat dapur merupakan seperangkat benda yang digunakan untuk penyajian masakan, mulai dari persiapan memasak sampai proses menghidangkan. Alat dapur sendiri bervarian, mulai dari panci, penggorengan, oven, termos, dan sebagainya.
Photo Credit: pexels.com
Nah, bicara mengenai alat dapur, tahukah Anda bahwa alat dapur yang Anda miliki tersebut ternyata mengandung zat yang cukup berbahaya. Dilansir dari laman Boldsky, setidaknya ada 3 zat berbahaya yang menempel pada alat dapur tersebut. Berikut diantaranya.
1. Perfluorooctanoic Acid
Pernahkah Anda menemui panci dan penggorengan yang anti lengket? Ya, perkembangan itu semakin ramai saat ini hingga hampir semua produsen menciptakan panci serta penggorengan yang anti lengket. Tapi, perlu Anda ketahui, panci atau alat dapur lainnya yang anti lengket itu ternyata menggunakan zat yang cukup berbahaya, yaitu Perfluorooctanoic Acid. Walau bukan satu-satunya zat, melainkan ada telfon juga, tapi Perfluorooctanoic Acid tidak bisa dianggap remeh. Pasalnya, menurut The International Agency for Research on Cancer, zat ini bersifat karsinogenik pada tubuh seseorang.
2. Bisphenol A (BPA)
Bisphenol A (BPA) merupakan salah satu zat atau senyawa yang terdapat pada wadah atau botol yang berbahan dasar plastik. Jika makanan atau minuman yang Anda konsumsi telah terkontaminasi oleh zat ini, maka akan menimbulkan beberapa gangguan serius, diantaranya risiko kanker, jantung, infertilitas, bahkan penurunan fungsi otak.
3. Aluminium
Hampir seluruh alat dapur mengandung zat yang satu ini. Ya, aluminium foil atau jenis aluminium lainnya bisa mempengaruhi kesehatan seseorang, khususnya pada otak. Maka, banyak penelitian yang mengatakan jika aluminium bisa berdampak buruk bagi kinerja otak sehingga bisa memicu datangnya Alzheimer. Memang sampai saat ini sudah ada beberapa produk aluminium yang terbilang aman untuk digunakan, tapi Anda juga harus memperhatikan betul dan jangan sampai membeli barang imitasi atau dengan harga murah tapi tidak terjamin kualitasnya.