Terbit: 29 July 2019 | Diperbarui: 3 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Buah bit adalah salah satu tanaman umbi-umbian yang banyak digunakan untuk pengobatan alami. Terkenal sebagai sayuran yang paling menyehatkan, faktanya buah bit juga bisa berbahaya bagi kesehatan apabila dikonsumsi secara berlebihan. Berikut adalah beberapa bahaya buah bit bagi tubuh.

11 Bahaya Buah Bit yang Harus Anda Waspadai

Bahaya Buah Bit Jika Terlalu Banyak Dikonsumsi

Sebelum menjelaskan mengenai efek samping buah bit, pada dasarnya buah bit adalah buah yang aman dikonsumsi oleh semua orang. Efek samping yang tidak membahayakan dan mudah dikenali adalah membuat urine dan tinja berwarna merah muda atau merah keunguan.

Berikut ini adalah beberapa bahaya buah bit yang bisa terjadi pada kesehatan Anda, di antaranya:

1. Batu ginjal

Bahaya buah bit yang pertama adalah bisa menyebabkan batu ginjal. Hal ini disebabkan oleh kandungan oksalat di dalam bit yang bisa membentuk batu ginjal. Pasien dengan masalah ginjal atau mereka yang berisiko tinggi terkena batu ginjal lebih baik menghindari  bit.

Selain itu, efek samping buah bit juga bisa meningkatkan konsentrasi oksalat pada urine sehingga memicu terbentuknya batu ginjal kalsium oksalat.

2. Kerusakan hati dan pankreas

Konsumsi buah bit secara berlebihan dapat menyebabkan akumulasi logam seperti zat besi, tembaga, magnesium dan fosfor di organ hati. Bahaya buah bit ini harus lebih diperhatikan terutama pada pasien dengan penyakit hemokromatosis atau kelainan genetik–karena bisa menyebabkan akumulasi zat besi berlebih di dalam tubuh.

Pada akhirnya, efek samping buah bit ini bisa menyebabkan kerusakan hati dan pankreas. Meski begitu, konsumsi buah bit dalam jumlah yang tepat berguna bagi mereka yang mengalami defisiensi zat besi dan penyakit radang usus.

3. Penurunan tekanan darah

Meski dikenal sebagai sayuran yang bisa menurunkan tekanan darah, bahaya buah bit harus diwaspadai oleh mereka yang didiagnosis memiliki tekanan darah rendah. Oleh karena itu, apabila Anda didiagnosis memiliki tekanan darah rendah, jangan lupa untuk memperhatikan jumlah buah bit yang Anda konsumsi.

4. Gangguan lambung

Bahaya buah bit berikutnya yang harus diwaspadai adalah munculnya masalah lambung. Bagi Anda yang sudah memiliki masalah penyakit lambung, sebaiknya Anda menghindari konsumsi buah ini karena bisa memperparah kondisi lambung seperti menimbulkan kram, kembung, diare, hingga muntah.

5. Resistensi insulin

Perlu diketahui, dalam 100 gram buah bit mengandung 7 gram gula. Selain itu, buah bit masuk dalam kategori sedang untuk indeks glikemiknya (64). Indeks glikemik memiliki skala dari 0-100 di mana hal itu menunjukkan seberapa cepat makanan diubah menjadi glukosan oleh tubuh.

Pada akhirnya, semakin tinggi nilai indeks glikemik suatu makanan, maka akan semakin besar pengaruhnya terhadap kadar insulin dan gula darah. Produksi hormon insulin dalam tubuh akan semakin banyak seiring dengan konsumsi gula. Gejala yang bisa terjadi terkait kondisi ini adalah kelaparan, kelelahan, tekanan darah tinggi, dan kabut otak.

6. Perut kembung

Apabila Anda memiliki perut yang sensitif, sepertinya Anda harus memperhatikan dengan baik bahaya buah bit. Konsumsi buah bit secara berlebihan bisa menyebabkan perut kembung dan kram disertai dengan munculnya sembelit dan diare.

Oleh karena itu, seseorang yang memiliki masalah penyakit pencernaan atau gangguan buang air besar, sebaiknya tidak mengonsumsi buah bit dalam jumlah banyak atau justru tidak mengonsumsinya sama sekali.

7. Ruam

Pada beberapa kasus, seseorang yang mengonsumsi tanaman umbi-umbian seperti bit, dilaporkan mengalami alergi. Selain alergi, untuk kasus yang jarang terjadi, buah bit bisa menyebabkan iritasi kulit.

8. Demam

Kandungan antioksidan pada buah bit dapat berguna untuk mendetoksifikasi racun-racun yang ada di dalam tubuh. Namun, jika buah bit dikonsumsi dalam jumlah yang besar, detoksifikasi yang disebabkan oleh buah bit kadang-kadang menyebabkan demam ringan disertai gejala mirip flu.

9. Gangguan pita suara

Bahaya buah bit berikut ini harus diwaspadai terutama untuk orang yang banyak menggunakan suaranya untuk bekerja. Konsumsi jus bit kental bisa menyebabkan kelumpuhan sementara pita suara.

Namun, jika Anda ingin mendapatkan manfaatnya tetapi tidak ingin bermasalah dengan gangguan pita suara, Anda bisa mengonsumsi jus bit dalam bentuk encer atau dicampur dengan sayuran dan buah-buahan lainnya.

10. Perubahan warna urine dan feses

Efek samping buah bit yang cukup umum terjadi dan tidak perlu dikhawatirkan adalah terjadinya perubahan warna urine menjadi merah muda atau merah tua. Hal ini disebabkan oleh kandungan beeturia yang terdapat di dalamnya.

Karena kondisi ini adalah sesuatu yang tidak berbahaya, dalam waktu kurang dari 48 jam setelah Anda mengonsumsi buah bit, maka warna urine akan kembali normal.

Selain perubahan warna urine, efek samping buah bit berikutnya adalah feses Anda mengalami perubahan warna tidak seperti biasanya. Hal ini disebabkan kandungan betasianin di dalamnya. Bahkan, efek samping lainnya juga bisa menyebabkan feses berwarna hitam.

Meski hal ini adalah sesuatu yang tidak berbahaya, tak ada salahnya untuk memeriksakan kondisi ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

11. Asam urat

Penyakit asam urat adalah penyakit yang muncul akibat timbunan asam urat di dalam sendi. Gejala yang mudah dikenali adalah nyeri sendi seperti ditusuk-tusuk, munculnya kemerahan di area sendi dan munculnya demam tinggi. Salah satu makanan yang bisa memicu asam urat adalah makanan yang tinggi kandungan oksalat seperti buah bit.

Nah, itulah beberapa bahaya buah bit yang bisa memengaruhi kondisi kesehatan Anda. Meski terdapat efek samping buah bit, buah ini juga mampu menjaga kesehatan tubuh agar tetap optimal.

Pada akhirnya, bahaya buah bit seperti di atas tidak akan terjadi pada tubuh Anda apabila dikonsumsi dengan tepat–karena semua sayuran atau buah memiliki efek negatif apabila dikonsumsi secara berlebih. Konsultasi dengan dokter untuk menghindari efek samping buah bit yang mungkin terjadi pada tubuh.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi