DokterSehat.Com – Vitamin adalah salah satu nutrisi yang paling dibutuhkan oleh tubuh. Kekurangan vitamin pada anak-anak dapat menghambat pertumbuhan, sedangkan pada orang dewasa, kekurangan vitamin dapat menyebabkan berbagai macam gangguan kesehatan. Di antara jenis-jenis vitamin, terdapat vitamin yang larut dalam air dan larut dalam lemak. Jenis vitamin apa saja yang merupakan vitamin larut dalam air?
Apa Itu Vitamin Larut Air?
Vitamin dibedakan menjadi dua kelompok yang berbeda berdasarkan pelarutnya, yaitu vitamin larut air dan vitamin larut lemak. Berbeda pelarut tentu saja berbeda juga proses vitamin ini diserap oleh tubuh. Kali ini yang akan dibahas adalah tentang vitamin yang larut dalam air.
Vitamin larut air adalah vitamin yang larut dalam air dan siap untuk diserap ke dalam jaringan tubuh untuk segera digunakan. Vitamin larut dalam air ini tidak disimpan di tubuh, sehingga supannya harus terus dijaga melalui apa yang kita konsumsi.
Vitamin yang larut dalam air memiliki kelebihan, yaitu cepat disekresikan dalam urin sehingga jarang terakumulasi ke tingkat toksik. Namun, jenis vitamin larut air seperti vitamin C dapat menyebabkan diare jika dikonsumsi secara berlebihan.
Daftar Vitamin yang Larut dalam Air
Seperti yang kita ketahui, terdapat beberapa jenis vitamin yaitu vitamin A, B, C, D, E, dan K. Vitamin yang termasuk ke dalam kelompok vitamin yang larut dalam air adalah vitamin C dan vitamin B kompleks. Ketahui tentang manfaat dan sumber dari jenis vitamin larut air berikut ini!
1. Vitamin B1
Vitamin B1 dikenal juga dengan tiamin. Vitamin yang larut dalam air satu ini merupakan jenis vitamin B yang paling pertama ditemukan. Tiamin berperan sebagai koenzim yang memainkan peran perting dalam sistem metabolisme, salah satunya adalah mengubah nutrisi menjadi energi.
Kekurangan tiamin jarang terjadi, namun dapat meningkat risikonya pada penderita diabetes dan akibat konsumsi alkohol berlebihan. Defisiensi atau kekurangan vitamin B1 yang serius dapat menyebabkan penyakit seperti beri-beri dan sindrom Wernicke-Korsakoff.
Belum ditetapkan tingkat asupan tiamin tertinggi yang dapat ditoleransi dan suplemen tiamin dosis tinggi relatif aman untuk dikonsumsi. Namun pada dasarnya kebutuhan vitamin B1 dapat dipenuhi dengan konsumsi makanan seperti hati, biji-bijian dan sereal gandum, sehingga tidak memerlukan suplemen tambahan.
2. Vitamin B2
Vitamin yang larut dalam air selanjutnya adalah vitamin B2 atau riboflavin. Vitamin B2 juga merupakan koenzim penting yang memiliki tugas untuk mengubah nutrisi menjadi energi. Kekurangan vitamin B2 juga jarang ditemui, namum risikonya bisa meningkat akibat pola hidup yang tidak sehat.
Efek samping dari suplemen B2 dosis tinggi tidak diketahui dan biasanya hanya perlu dikonsumsi oleh mereka yang mengalami defisiensi vitamin B2. Vitamin larut air satu ini juga dibuktikan dapat mengurangi migrain dan menurunkan risiko penyakit jantung pada mereka yang rentan karena faktor genetik.
Makanan yang dapat menjadi sumber vitamin B2 antara lain adalah seperti hati, daging, produk olahan susu, telur, kacang almond, kacang polong, dan sayuran berdaun.
3. Vitamin B3
Vitamin B3 atau niacin terdiri dari dua senyawa yaitu niacinamide dan asam nikotinat. Keduanya memiliki peranan yang sangat penting bagi tubuh. Diet rendah protein umumnya dapat meningkatkan risiko kekurangan niacin.
Seperti vitamin B lainnya, niacin berperan dalam fungsi seluler tubuh dan bertindak sebagai antioksidan. Salah satunya adalah berperan dalam proses ekstraksi energi dari glukosa atau disebut juga glikolisis.
Suplemen asam nikotinat dosis tinggi digunakan untuk menormalkan kadar lemak dalam darah, namun fungsinya untuk kesehatan jantung masih diragukan. Efek samping jika dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan kerusakan hati hingga penurunan sensitivitas insulin.
Makanan yang merupakan sumber vitamin yang larut dalam air satu ini adalah ikan, hati, unggas, telur, produk olahan susu, kacang tanah, dan biji bunga matahari. Terkadang niacin juga ditambahkan dalam tepung atau sereal.
4. Vitamin B5
Vitamin B5 juga disebut dengan Panthotenic acid dan kandungannya hampir terdapat di semua makanan. Pantothenic acid dibutuhkan dalam pembentukan keonzim A yang diperlukan dalam sistetis asam lemak, asam amino, hormon steroid, neurotransmiter, dan berbagai senyawa penting lainnya.
Vitamin B5 hampir ditemukan di segala makanan sehingga jarang ditemui kasus difisiensi B5, kecuali jika terjadi kurang gizi yang cukup parah. Penggunaan suplemen vitamin B5 juga tidak banyak menimbulkan efek samping, namun jika berlebihan akan menyebabkan diare dan masalah pencernaan.
Sumber vitamn B5 paling banyak berasal dari hati, biji bunga matahari, sayuran akar seperti kentang dan wortel, serta gandum utuh.
5. Vitamin B6
Vitamin yang larut dalam air selanjutnya adalah vitamin B6. Vitamin ini memegang peran dalam pembentukan sel darah merah, metabolisme energi, metabolisme asam amino, dan pelepasan glukosa dari glikogen. Vitamin larut air ini juga mendukung pembentukan sel darah putih dan membantu sistesis beberapa neurotransmiter.
Konsumsi alkohol jangka panjang dapat meningkatkan risiko defisiensi vitamin B6. Dosis suplemen yang tinggi dapat memberikan efek samping seperti kerusakan saraf dan lesi kulit. Namun mendapatkan asupan vitamin B6 melalui makanan relatif aman dan tidak menyebabkan overdosis.
Beberapa sumber makanan yang memiliki kandungan vitamin B6 tinggi adalah hati, salmon, kacang pistachio dan biji bunga matahari.
6. Biotin
Biotin dikenal juga dengan vitamin B7, vitamin B8, atau bahkan vitamin H. Vitamin larut air satu ini berperan penting dalam sistesis lemak, pembentukan glukosa, dan metabolisme asam amino.
Kekurangan biotin jarang terjadi, namun risikonya dapat tinggi pada bayi yang diberi sufor rendah biotin, pengguna obat antiepilepsi, atau akibat kelainan genetik. Kekurangan biotin dapat menyebabkan gejala neurologis, seperti kejang, keterbelakangan mental, dan hilangnya koordinasi otot.
Sumber biotin yang paling baik adalah kuning telur, daging, kembang kol, jamur, dan kacang-kacangan.
7. Vitamin B9
Vitamin B9 juga dikenal dengan folat dan asam folat. Vitamin yang larut dalam air ini memiliki peran yang sangat penting, terutama pada masa kehamilan. Vitamin B9 bertindak sebagai koenzim dalam pertumbuhan sel, pembentukan DNA, dan metabolisme asam amino. Vitamin B9 juga berperan dalam pembentukan sel darah merah dan darah putih.
Kekurangan vitamin B9 dapat menyebabkan anemia. Pada wanita hamil, kekurangan dapat meningkatkan risiko cacat lahir. Sedangkan asupan vitamin B9 dengan kadar tinggi tidak menyebabkan efek samping serius.
Sumber vitamin B9 dapat berasal dari makanan seperti hati, sayuran hijau, dan kacang-kacangan.
8. Vitamin B12
Selanjutnya ada vitamin B12 yang juga termasuk ke dalam vitamin yang larut dalam air. Asupan vitamin B12 yang cukup dapat menjaga fungsi dan perkembangan otak, fungsi neurologis, dan produksi sel darah merah. Vitamin B12 juga diperlukan untuk mengubah protein dan lemak menjadi energi, serta dalam pembelahan sel dan sistetis DNA.
Kekurangan vitamin B12 hampir banyak dialami oleh para vegan karena sumber vitamin B12 berasal dari hewani. Defisiensi vitamin B12 dapat menyebabkan anemia dan gangguan fungsi neurologis. Sumber vitamin B12 yang baik antara lan seperti daging merah, produk olahan susu, seafood, dan telur.
9. Vitamin C
Vitamin yang larut dalam air yang terakhir adalah vitamin C. Seperti yang kita ketahui vitamin C memiliki peran yang sangat penting bagi tubuh. Vitamin C berperan dalam pembentukan kolagen, sebagai antioksidan, dan juga alam sistem kekebalan tubuh.
Kekurangan vitamin C dapat tinggi risikonya pada yang menjalani diet ketat atau tidak mengonsumsi buah dan sayur. Kekurangan memang jarang terjadi, namun jika parah dapat menyababkan penyakit scurvy. Sumber vitamin C paling banyak didapatkan dari buah-buahan dan sayur-sayuran.
Sudahkah Anda memenuhi asupan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh? Memenuhi kebutuhan vitamin dan nutrisi lain sebenarnya tidak sulit. Anda hanya perlu mengonsumsi makanan bernutrisi setiap harinya. Semoga informasi ini bermanfaat!