Terbit: 27 January 2020 | Diperbarui: 27 September 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Beberapa waktu terakhir berita kesehatan di berbagai negara, termasuk di Indonesia, dipenuhi dengan kasus mewabahnya virus corona. Sampai saat ini, virus ini telah menewaskan puluhan orang dan menginfeksi ribuan orang. Belakangan juga ada kabar yang menyebut virus ini bisa dibunuh dengan alkohol. Apakah kabar ini benar?

Virus Corona Wuhan Bisa Dibunuh dengan Alkohol?

Dampak Alkohol bagi Virus Corona

Pakar kesehatan Li Lanjuan, direktur dari State Key Laboratory for Diagnosis and Treatment of Infectious Diseases, Tiongkok, mengaku sudah mempelajari virus ini bersama dengan Zhong Nanshan, peneliti yang dulu menemukan virus corona penyebab severe acute respiratory syndrome (SARS) pada 2002 silam. Bersama dengan enam peneliti lainnya, Lanjuan mencari kemungkinan cara untuk membunuh virus ini.

Hasilnya adalah virus corona dari Wuhan ini ternyata bisa dibunuh. Virus ini tidak mampu bertahan hidup di suhu lebih dari 57 derajat Celcius dalam waktu sekitar 30 menit. Selain itu, kombinasi 75 persen ethanol, chlorine, serta kandungan disinfektan dan asam peroxyacetic juga terbukti bisa melawan virus ini.

Penelitian ini juga mengungkap fakta bahwa harapan hidup mereka yang terinfeksi virus ini sekitar 40 hingga 50 persen. Hal ini berarti, harapan hidup para penderita cenderung lebih rendah dibandingkan dengan flu burung H7N9.

Meskipun begitu, bukan berarti kita harus minum alkohol untuk mencegah penularan virus corona.

Penelitian ini tidak membuktikan bahwa mengosumsinya bisa mencegah datangnya virus mematikan ini. Hal ini berarti, anggapan minum alkohol bisa mencegah virus corona bisa dipastikan tidak benar. Kita harus menggunakan masker N95 demi mencegahnya dan menerapkan gaya hidup sehat seperti dengan rajin mencuci tangan dengan sabun.

Jumlah Korban Meninggal Sudah Mencapai 80 Orang

Laporan terbaru dari Otoritas Kesehatan Tiongkok menyebut korban tewas akibat virus corona di negara tersebut sudah mencapai 80 orang. Selain itu, ada 3 ribu orang yang sudah tertular virus ini. Khusus di Provinsi Hubei, jumlah korban yang meninggal sudah mencapai 76 orang dan 300 orang yang berada dalam kondisi kritis.

Kota Wuhan, awal mula dari merebaknya virus ini kini sudah ditutup. Beberapa kota lain juga memutuskan untuk memblokade wilayah kotanya sehingga warga di dalam kota ini tidak bisa keluar demi mencegah penularan penyakit ini lebih lanjut. Bahkan, Otoritas Kesehatan Tiongkok juga mengebut pengerjaan rumah sakit khusus untuk menangani pasien virus corona dalam waktu kurang dari 10 hari.

Mahasiswa Indonesia di Wuhan Meminta Dievakuasi

Wuhan ternyata termasuk dalam kota tujuan para mahasiswa dari Indonesia untuk menuntut ilmu. Meski Kementerial Luar Negeri (Kemenlu) memastikan bahwa tidak ada WNI yang tertular penyakit ini, para mahasiswa sepertinya cukup resah dan meminta untuk segera dievakuasi oleh pemerintah.

Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Wuhan, Nur Musyafak mengaku sudah menghubungi KBRI Beijing dan meminta untuk segera dipulangkan. Hanya saja, Kemenlu menyebut belum ada keputusan apakah akan memenuhi permintaan ini atau tidak. Pemerintah juga masih mengkaji kemungkinan untuk melakukannya.

Setidaknya, ada 96 mahasiswa Indonesia yang tinggal di berbagai asrama kampus di Wuhan. Mereka mengaku tidak mengalami masalah kekurangan makanan, namun cukup khawatir dengan merebaknya virus corona di kota tersebut, apalagi dengan adanya keputusan pemerintah Tiongkok untuk menutup akses transportasi keluar dari Wuhan.

Sembari menunggu keputusan pemerintah Indonesia, para mahasiswa ini mengaku memilih untuk tidak sering keluar tempat tinggal demi mencegah paparan virus korona.

 

  1. Kin, Chee. 2020. Experts Say Deadly Wuhan Virus Can Be Killed By Alcohol & High Temperatures!. https://www.worldofbuzz.com/experts-say-deadly-wuhan-virus-can-be-killed-by-alcohol-high-temperatures/ (Diakses pada 25 Januari 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi