DokterSehat.Com – Setelah dirilisnya beberapa nama rumah sakit dan beberapa fasilitas kesehatan lainnya yang menggunakan vaksin palsu, terjadi kericuhan di berbagai tempat tersebut dimana banyak orang tua yang anaknya terkena vaksin palsu menuntut pertanggungjawaban. Pemerintah dan juga pihak rumah sakit pun akan melakukan pendataan lebih lanjut agar bisa memberikan vaksinasi ulang pada anak yang sudah diberi vaksin palsu. Sebuah pertanyaan pun muncul, apakah vaksinasi ulang ini akan memberikan efek samping bagi kesehatan anak?
Pakar kesehatan Dr.dr. Hinky Hindra Irawan Satari, SpAK, menyebutkan jika tidak akan ada efek samping yang didapatkan anak yang mendapatkan vaksinasi ulang. Menurut beliau, vaksin palsu yang diberikan pada anak sama sekali tidak memberikan manfaat bagi sistem kekebalan tubuhnya dan jika diberikan vaksin yang asli, maka tidak akan ada dampak buruk apapun bagi kesehatan anak. Yang terjadi justru anak akan menjadi lebih kebal pada penyakit. Dr. Hindra juga mengungkapkan bahwa ada baiknya orang tua segera melakukan vaksinasi ulang pada anak karena waktu paling efektif bagi vaksinasi adalah saat anak sudah terlahir hingga sang anak berusia 18 tahun meskipun setelah usia tersebut juga masih bisa dilakukan. Selain dr. Hindra, ketua dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Arman Pulungan juga menjamin tidak ada yang perlu dikhawatirkan pada vaksinasi ulang.
Kementerian Kesehatan juga telah mengungkapkan jika vaksin palsu yang ditemukan ternyata hanyalah campuran cairan infus dengan semacam antibiotik dengan kandungan yang sangat minim sehingga sama sekali tidak memberikan dampak bahaya bagi kesehatan anak. Hanya saja, memang ada kekhawatiran pemberian vaksin ini tidak dilakukan dengan steril atau dengan teknik yang benar sehingga memang ada baiknya anak diperiksa kondisi kesehatannya secara keseluruhan sebelum diberi vaksinasi ulang.
Pihak Kepolisian sendiri masih mendalami sebarapa dalam sebenarnya dampak dari penyebaran kasus vaksin palsu. Sejumlah orang sudah ditangkap mengenai hal ini dan sejumlah fasilitas kesehatan juga sudah diketahui menggunakan vaksin palsu ini. Diharapkan kasus vaksin palsu ini segera selesai dan tidak lagi terulang di masa depan.