Terbit: 2 February 2020
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Terdapat sebuah hal yang dipercaya oleh banyak orang di Indonesia, yakni setelah menikah, kita cenderung lebih mudah mengalami kenaikan berat badan. Sebenarnya, apa penyebab dari hal ini?

Penyebab Tubuh Mudah Gemuk Setelah Menikah

Alasan Tubuh Cenderung Mudah Gemuk Setelah Menikah

Selain kecenderungan untuk mengalami kenaikan berat badan, banyak orang yang menyebut orang yang semakin gemuk setelah menikah sebagai pasangan yang berbahagia. Jika ada pasangan yang justru semakin kurus, rumah tangganya dianggap kurang bahagia.

Penelitian yang dilakukan di University of Glasgow, Skotlandia dilakukan untuk mengetahui apa penyebab banyak pasangan yang cenderung menggemuk setelah menikah. Ternyata, hal ini dipengaruhi oleh kebiasaan untuk tinggal bersama dengan pasangan dan kemudian mengadopsi pola makannya. Sebagai contoh, banyak orang yang ikut menikmati kebiasaan wisata kuliner pasangannya sehingga akhirnya ikut mengalami kenaikan berat badan.

Dalam penelitian ini, disebutkan bahwa pasangan yang sudah menikah selama dua tahun cenderung mengalami peningkatan berat badan jika dibandingkan dengan mereka yang masih belum memiliki pasangan. Hanya saja, kaum hawa ternyata lebih berisiko mengalami kenaikan berat badan dibandingkan dengan pria.

Hal ini disebabkan oleh kecenderungan sistem metabolisme tubuh pria yang lebih cepat dibandingkan dengan wanita. Jika pasangan pria dan wanita mengadopsi pola makan yang sama, maka hal ini akan membuat berat badan wanita cenderung lebih mudah naik.

Pasangan yang Sudah Menikah Pasti Mengalami Kenaikan Berat Badan?

Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam jurnal berjudul Obesity, disebutkan bahwa banyak pasangan menikah yang terbiasa memasak atau memesan makanan dalam porsi yang lebh banyak dari yang dibutuhkan. Masing-masing orang mengalami kekhawatiran jika pasangannya kurang puas saat makan sehingga menganggap kebutuhan makanan lebih banyak. Selain itu, banyak pasangan yang menikmati makanan atau camilan sambil menonton acara televisi. Hal ini membuat mereka kesulitan untuk mengendalikan kebiasaan makannya.

Anggapan bahwa pasangan yang memiliki pernikahan bahagia bisa mengalami kenaikan berat badan memang benar adanya. Hal ini disebabkan oleh munculnya rasa nyaman yang membuat mereka tidak begitu khawatir dengan penampilan tubuh. Mereka pun cenderung semakin menikmati kehidupan, termasuk dalam hal menikmati makanan apa saja. Hal ini bisa berimbas pada berat badan yang semakin naik.

Mencegah Kenaikan Berat Badan Setelah Menikah

Pakar kesehatan menyebut berat badan berlebih bisa berimbas pada datangnya berbagai masalah kesehatan. Karena alasan inilah sebaiknya mereka yang sudah menikah menerapkan gaya hidup sehat agar tidak sampai mengalaminya.

Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan demi mencegah kenaikan berat badan atau menurunkannya.

  1. Membiasakan Diri Berolahraga

Pasangan suami istri bisa saling mendukung untuk melakukan olahraga bersama-sama. Sebagai contoh, mereka bisa mulai membiasakan diri untuk berjalan kaki, jogging, berenang, atau bersepeda bersama. Melakukannya bersama-sama tentu akan membantu menjaga berat badan tetap ideal.

  1. Menjaga Pola Makan

Meskipun melakukan wisata kuliner bersama bisa memberikan kenikmatan tersendiri, cobalah untuk membatasi aktivitas ini. Selain itu, pasangan suami istri sebaiknya mulai terbiasa memasak atau menyiapkan makanan sehat demi dikonsumsi bersama.

  1. Saling Mengingatkan

Jika salah satu pasangan mulai menerapkan gaya hidup kurang sehat seperti bermalas-malasan dan kurang gerak, suka ngemil atau mengonsumsi makanan dan minuman yang tinggi kalori, atau bahkan sering begadang, sebaiknya kita menegurnya agar bisa menerapkan gaya hidup lebih sehat. Hal ini tentu akan bisa membantu menjaga berat badan sekaligus mencegah datangnya berbagai masalah kesehatan.

 

Sumber

  1. Anonim. 2020. Does this marriage make me look fat?. https://www.ctvnews.ca/does-this-marriage-make-me-look-fat-1.414664. (Diakses pada 2 Februari 2020).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi