DokterSehat.Com– Hari ini, 21 Maret 2018, wilayah Indonesia yang dilalui garis khatulistiwa seperti kota Pontianak akan mengalami Hari Tanpa Bayangan. Sebenarnya, apa sih yang dimaksud dengan Hari Tanpa Bayangan?
Dikutip dari Technology-Indonesia, Kepala Bagian Humas Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Jasyanto menyebut, fenomena Hari Tanpa Bayangan ini akan berlangsung dua kali pada 2018, yakni hari ini dan 23 September 2018.
“Saat tengah hari, jika kita berada di wilayah garis khatulistiwa, maka matahari akan berada persis di atas kepala kita sehingga kita tidak akan melihat bayangan di tanah,” ucap Jasyanto.
Di Kota Pontianak misalnya, matahari persis berada di atas kepala sehingga Tugu Khatulistiwa juga akan terlihat tidak memiliki bayangan. Sebagai informasi, fenomena ini akan mencapai puncaknya pada pukul 11.50 WIB.
Mengingat posisi matahari persis di atas kepala dan terjadi di tengah hari saat cuaca sedang sangat panas, ada baiknya kita memakai pelindung kulit jika ingin melihat fenomena tersebut di luar ruangan. Pelindung ini bisa berupa payung, jaket, topi, atau peralatan lainnya. Selain itu, ada baiknya kita juga memakai tabir surya yang bisa melindungi kulit dari paparan sinar matahari yang bisa merusak kesehatan kulit.
Cuaca yang sangat panas juga membuat kita rentan terkena dehidrasi. Melihat adanya fakta ini, ada baiknya kita juga memenuhi asupan air minum dengan cukup, khususnya saat siang hari. Jika kita berada jauh dari rumah saat menikmati fenomena ini. Pastikan untuk membawa bekal air minum yang cukup.
Cuaca yang panas di tengah hari juga cenderung membuat suasana terlihat sangat terang. Demi mencegah mata menjadi tegang dan terpapar sinar ultra violet secara langsung, ada baiknya kita memakai kacamata hitam yang mampu menyerap sinar ultraviolet. Mata pun akan lebih nyaman saat menikmati fenomena unik ini.
Kalau Sobat Sehat akan menikmati Hari Tanpa Bayangan dimana?