Terbit: 15 August 2017 | Diperbarui: 15 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Pakar kesehatan Myrna Weissman yang berasal dari Columbia University baru-baru ini menyebutkan bahwa mereka yang mengalami masalah tidur harus waspada akan adanya depresi. Gangguan tidur sendiri tidak hanya berupa insomnia atau kurang tidur. Beberapa masalah lain seperti susah tidur di malam hari atau bangun dengan kondisi dengan tidak segar dan perasaan buruk di pagi hari juga sebaiknya diwaspadai.

Tidur Siang Anda Terlalu Lama? Waspadai Depresi

Dalam penelitian yang dilakukan di Harvard Medical School, disebutkan bahwa 65 hingga 90 persen penderita depresi berat mengalami gangguan tidur. Bahkan, tidur dengan masalah mendengkur atau sleep apnea juga bisa dikaitkan dengan gangguan kejiwaan ini.

Menurut Myrna, penderita depresi cenderung menggunakan tidurnya sebagai cara untuk lari dari rasa lelah, cemas, stress, dan kondisi terpuruk yang sedang Ia alami. Tak hanya waktu tidur malam, tidur siang juga kerap dipakai untuk menjadi pelarian stress ini. Pakar kesehatan di bidang psikologi dari Harvard Medical School bernama dr. Heleh Farrell menyebutkan bahwa mereka yang mengalami masalah kejiwaan juga cenderung melakukan depression naps, kebiasan tidur siang dengan waktu yang cukup lama.

Jika biasanya tidur siang dilakukan untuk mengembalikan energi dan fungsi kognitif tubuh, tidur siang yang dilakukan penderita depresi justru menjadi semacam sistem pertahanan tubuh dari berbagai emosi negatif yang sedang melanda. Tidur siang yang normal biasanya tidak terlalu lama untuk dilakukan dan saat bangun, mereka yang melakukannya akan merasakan sensasi segar dan lebih bersemangat. Tidur siang jenis ini disebut sebagai power nap. Sebaliknya, jika tidur siang yang kita lakukan sangatlah lama dan saat bangun kita cenderung lebih lesu dan malas melakukan berbagai hal, bisa jadi hal ini adalah tanda dari tubuh yang sedang depresi.

Jadi, tidur siang anda yang seperti apa hari ini?


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi