Terbit: 6 July 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com-Sudah menjadi rahasia umum jika masyarakat Jepang adalah orang-orang yang sangat disiplin dan bekerja keras. Mereka bahkan bisa sampai tidur di kereta saat berangkat atau pulang kerja karena tubuh yang masih lelah atau mengantuk, namun jika kita cermati, mereka selalu bisa bangun sebelum stasiun tujuan.

Mengapa Orang Jepang Bisa Bangun Sebelum Stasiun Tujuan Saat Tidur di Kereta?

Saat tidur di dalam rumah, kita bisa memasang alarm melalui jam weker atau ponsel yang kita tempatkan dekat dengan kasur, namun di kereta, kita tentu tidak bisa sembarangan menyalakannya karena bisa mengganggu orang lain.

Dua orang pakar kesehatan ternyata tertarik untuk mempelajari kebiasaan unik ini. Salah satunya adalah dr. Marc Leavey dari Science of Us. Menurut dokter dari Maryland, Amerika Serikat ini, kebiasaan masyarakat Jepang untuk terbangun sebelum sampai di stasiun tujuan disebabkan oleh tubuh yang terbiasa untuk tertidur dalam waktu yang singkat dan sama hampir setiap hari.

“Tubuh mampu mempelajari rutinitas kita, termasuk saat tidur di dalam kereta,” ucap dr. Leavey.

Kebiasaan ini akan mempengaruhi jam internal tubuh atau ritme sirkadian. Tak hanya mengatur jam tidur malam dan bangun pagi, ritme sirkadian juga bisa mempengaruhi waktu tidur siang meskipun hal ini masih bisa diperdebatkan.

Hanya saja, Dr. Ronald Chervin dari Michigan Medicine’s Sleep Disorder Center menyebutkan bahwa otak manusia masih bekerja meskipun kita sedang tidur. Pengguna kereta api di jepang juga mengalami hal yang sama sehingga saat mereka mendengar pengumuman suara dari kereta yang menunjukkan bahwa mereka akan tiba di stasiun tertentu, maka otak pun akan segera memerintahkan tubuh untuk segera bangun.

Tak hanya suara pengumuman, suara atau stimulus lain juga bisa membuat seseorang terbangun dari tidurnya sebelum sampai ke suara tujuan. Selain itu, banyak orang Jepang yang juga melakukan ‘tidur ayam’. Meski menutup mata dan berusaha untuk tidur, mereka sebenarnya masih bisa mendengar atau mengetahui kondisi di sekitarnya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi