DokterSehat.Com-Pernahkah Anda mendengar kalimat yang mengatakan jika segala penyakit bermula dari pikiran? Lantas percayakah Anda dengan ungkapan tersebut? Jika percaya, apa korelasi paling tepat yang bisa menjelaskan secara medis?
Tersenyum dan tertawa memang sebuah aktivitas yang tidak ada kaitannya dengan dunia medis. Tapi meskipun tidak ada kaitannya, ternyata dua hal tersebut sangat bermanfaat bagi kesehatan. Bagaimana bisa?
Menurut penelitian Yale Scientific, otak manusia bekerja berdasarkan apa yang dia rasa. Ketika seseorang tersenyum, maka otak akan melepaskan neurotransmitter yaitu dopamin. Dopamin sendiri bisa memberikan efek bahagia dan senang yang berkepanjangan.
Selain itu, dikatakan pula jika tersenyum sangat baik untuk otot jantung, paru-paru, serta kekebalan tubuh. Hal tersebut dikarenakan saat tersenyum, ada perasaan bahagia yang sukar dijelaskan dan tentunya membuat otak lebih rileks sehingga dipercaya dapat menurunkan serta menstabilkan tekanan darah sehingga dapat terhindar dari berbagai penyakit.
Begitu pula dengan tertawa. Saat seseorang tertawa, serotonin dan edorfin di otak akan meningkat sehingga jumlah hormone stres akan tergerus dalam tubuh. Endorfin sendiri dikenal sebagai obat alami yang berfungsi sebagai penghilang rasa nyeri di tubuh.
Maka tak heran jika tim medis berupaya membujuk pasien agar bisa tersenyum maupun tertawa guna meningkatkan sel-sel bermanfaat tersebut. Saat pasien sudah merasakan bahagia, maka kecemasan serta kekhawatiran akan berkurang sedikit demi sedikit dan hal tersebut sangat menguntungkan bagi pasien.
Perlu diketahui pula, tertawa juga bisa membakar kalori disekitaran wajah serta mengaktifkan sistem kardio tubuh menjadi lebih aktif. Menurut paparan dunia kesehatan, sistem kardio yang aktif bisa menjadi tameng diri serta memberi keseimbangan energi pada bagian otot-otot tubuh manusia.