DokterSehat.Com– Banyak orang yang menyebutkan bahwa bersedekah bisa membuat kita mengalami banyak hal yang positif. Sebagai contoh, sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat berhasil membuktikan bahwa dengan rajin bersedekah atau menolong orang lain, maka kita akan cenderung lebih berbahagia dan memiliki kesehatan psikis yang lebih baik jika dibandingkan dengan yang menerima sedekah atau bahkan yang jarang bersedekah. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Dalam penelitian ini, sejumlah peserta diberi 5 Dollar Amerika Serikat, jumlah yang setara dengan Rp 73 ribu. Uang ini diminta untuk dibelanjakan untuk kebutuhan dirinya sendiri dan dibelikan hadiah untuk orang lain. Setelahnya, mereka dicek kondisi otaknya.
Hasilnya adalah, para partisipan yang menyedekahkan uang tersebut justru lebih bahagia jika dibandingkan dengan mereka yang membelanjakannya untuk kepentingan sendiri. Menurut para peneliti, syaraf kebahagiaan yang ada pada otak orang yang bersedekah menjadi lebih aktif seakan-akan menyala sehingga menandakan bahwa pemberinya sangat berbahagia setelah melakukannya.
Saat kita berbagi, hormon endorphin di dalam tubuh akan cenderung dilepaskan dengan jumlah yang lebih banyak. Selain itu, hormon oksitosin yang berperan dalam membuat kita lebih berempati juga meningkat jumlahnya. Yang menarik adalah, sensasi bahagia ini bisa bertahan hingga dua jam lamanya. Bahkan, kebahagiaan dan empati ini bisa menular pada orang yang diberi sedekah sehingga menginspirasinya untuk bisa bersedekah pada orang lain.
Penelitian lainnya bahkan menyebutkan bahwa mereka yang rajin membantu orang lain, termasuk teman dan tetangganya, cenderung menurunkan resiko kematian hingga 5 tahun. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kemampuan daya tahan tubuh sehingga resiko untuk terkena penyakit mematikan juga menurun.
Jadi, siapa bilang berbuat baik tidak ada gunanya bagi kesehatan?