Terbit: 3 December 2014
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Kebiasaan merokok jelas memiliki dampak buruk bagi kesehatan. Namun, varian rokok semakin banyak dijumpai di pasaran, kebanyakan berbahan tembakau dan adapula yang dikombinasikan dengan cengkeh. Bahkan, rokok yang beredar sekarang adalah produk moderen yang memiliki banyak rasa, salah satunya rasa mentol. Rokok mentol cukup banyak penggemarnya karena sensasi rasa mint yang membuatnya tidak terlalu keras dibanding rokok biasa.

Namun, berdasarkan sebuah penelitian, rokok mentol justru bisa menyebabkan masalah paru-paru yang lebih parah dibanding rokok biasa. Banyak dari mereka yang dirawat di rumah sakit karena penyakit paru-paru ini. Mereka mengalami kesulitan bernapas dan banyaknya lendir selama berhari-hari.

Argumen tersebut didapat dari hasil riset yang dilakukan peneliti dengan mengamati malah menemukan perokok menthol yang usia muda dikawasan Kanada mengisap rokok dua kali lebih banyak dari pada perokok biasa. Misalnya jika dalam satu hari perokok biasa menghabiskan 6 butir rokok, maka perokok menthol bisa sampai 10 butir rokok.

Riset tersebut juga menganalisis dari 3.758 perokok mentol serta 1.941 perokok biasa yang usianya dari mulai 45 sampai dengan 80 tahun, bahwa perokok menthol kebanyakan anak muda. Pada penelitian pertama, bahwa perokok menthol mempunyai resiko penyakit pernapasan lebih kecil dari pada perokok biasa.

Akan tetapi, kemudian penelitian tersebut dikaji ulang, alhasil setelah melakukan riset selama 18 bulan bahwa perokok mentol justru mempunyai kesehatan paru-paru lebih kecil jika dibandingkan dengan perokok biasa. Bahkan mereka mengalami kesulitan untuk berjalan selama 6 menit dan lebih besar mengalami nafas yang pendek.

Bahkan setelah melakukan analisis dengan menghubungkan faktor lain yang mempengaruhi misal seperti usia dan juga riwayat hisup, Bahwa perokok menthol mempunyai resiko terkena penyakit paru-paru sebesar 29 % dari pada perokok biasa atau non menthol.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi