Terbit: 20 September 2016 | Diperbarui: 24 January 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Tato telah menjasi salah satu trend terbaru yang mulai banyak diminati oleh kaum muda semenjak tahun 2006. Bagi sebagian orang, tato adalah karya seni yang membuat tubuh seakan-akan menjadi kanvas. Tato sendiri sebenarnya sudah dikenal luas oleh berbagai kultur masyarakat dunia semenjak ribuan tahun yang lalu dengan berbagai macam cara dan jenis tinta. Meskipun pembuatan tato modern telah memenuhi berbagai persyaratan dan keamanan, pakar kesehatan baru-baru ini menemukan fakta dimana ada banyak sekali zat berbahaya yang terdapat dalam tinta tato. Apa sajakah zat-zat berbahaya tersebut?

Ternyata Ada Banyak Zat Berbahaya Dalam Tinta Tato

National Industrial Chemical’s Notification and Assessment Scheme (NICNAS) yang berasal dari Australia menunjukkan fakta dimana dua juta masyarakat negeri kanguru ini menato kulitnya. Sementara itu, lebih dari 100 juta warga Eropa menjadi pecinta karya seni tato. Ada 471 jenis tinta yang dipakai sebagai tinta tato di Australia ini dan diketahui bahwa ada 89 zat kimia yang unik pada tinta-tinta tersebut. Namun, hanya sekitar 49 jenis tinta tato yang lebih banyak dipakai dan pada akhirnya dijadikan obyek penelitian. Hasilnya mengejutkan, yakni 20 persen dari berbagai jenis tinta tato ini memiliki kandungan polucyclic aromatic carcinogen (PAHs) yang merupakan karsinogen atau bersifat menimbulkan kanker. Kandungan ini ditemukan pada 83 persen tinta hitam yang lebih sering dipakai untuk mentato.

Selain kandungan berbahaya ini, ada pula beberapa kandungan berbahaya lain layaknya barrium, merkuri, amines, copper, merkuri, dan lain sebagainya. Seringkali, bahan-bahan ini tidak tercantum pada label tinta tato sehingga membuat banyak peneliti berpikir bahwa tinta tato kurang baik bagi kesehatan. Zat kimia pada tato ini bisa jadi akan terus berada di bawah kulit dan lambat laun menyebar ke dalam tubuh sehingga bisa menimbulkan efek kurang baik bagi tubuh kita.

Fakta ini menambah adanya resiko yang didapatkan saat mentato tubuh. Sebuah penelitian di Jerman bahkan menyebutkan jika ada resiko layaknya infeksi yang diakibatkan oleh alat pentato yang belum tentu terjamin kesterilannya. Bahkan, 67 persen orang bertato di Jerman diketahui mengalami komplikasi dimana 7 persen diantaranya mengalaminya pada kulit di sekitar area tato.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi