Terbit: 31 August 2018
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Apa itu tekanan darah? Tekanan darah adalah ukuran yang menggambarkan seberapa kuatnya jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Angka tekanan darah merujuk pada tekanan yang dialami darah dalam pembuluh arteti ketika darah dipompa ke seluruh tubuh.

Berapa Tekanan Darah atau Tensi Darah Normal?

Tekanan darah normal dapat mengindikasikan kesehatan dan kebugaran tubuh. Lalu, beberapa sebenarnya tekanan darah normal? Adakah masalah yang akan terjadi ketika tekanan darah kurang atau bahkan melebihi angka normal? Simak jawabannya berikut ini!

Berapa Tekanan Darah Normal?

Tekanan darah normal adalah tekanan darah yang umumnya dimiliki oleh tubuh yang sehat. Angka tensi darah atau tekanan darah normal adalah pada 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg. Angka atas tekanan darah seperti 90 atau 120 disebut sebagai angka tekanan sistolik, sedangkan angka 60 dan 80 disebut sebagai angka tekanan diastolik.

Kedua angka tekanan ini memiliki indikasi yang berbeda. Tekanan sistolik adalah tekanan darah yang tercipta akibat adanya kontraksi otot jantung yang mendorong darah ke seluruh tubuh melalui arteri. Tekanan darah sistolik menunjukkan jumlah tekanan darah yang ada pada arteri.

Tekanan diastolik atau tekanan darah bawah adalah angka yang menggambarkan jumlah tekanan darah dalam arteri ketika jantung sedang beristirahat. Tekanan darah sistolik juga bisa disebut tekanan darah maksimum dalam arteri manusia, sedangkan tekanan darah diastolik adalah tekanan darah minimum pada arteri manusia.

Jika angka tekanan sistolik kurang dari 90 atau lebih dari 120 dan tekanan diastolik kurang dari 60 atau lebih dari 80, maka bisa dikatakan Anda memiliki tekanan darah yang tidak normal. Waktu yang paling tepat untuk mendeteksi masalah dari tekanan darah adalah pada pagi hari.

Angka tekanan darah normal di atas adalah ukuran normal untuk tekanan darah orang dewasa. Tekanan darah pada bayi, anak-anak, dan lansia kemungkinan bisa berbeda. Cara mengetahui tekanan darah normal dan tidak normal pada anak adalah dengan cara membandingkan rata-rata tekanan darah pada anak seusianya.

Sedangkan pada lansia dengan usia di atas 60 tahun, rata-rata tekanan darahnya lebih tinggi yaitu mencapai 134/87 mmHg. Tekanan darah normal pada usia tersebut adalah karena semakin bertambahnya usia, tubuh membutuhkan jantung untuk memompa darah dengan lebih keras.

Hal-Hal yang Memengaruhi Tekanan Darah

Tekanan darah setiap orang berbeda-beda dan tidak selalu sama setiap saat. Tekanan darah bisa berubah dipengaruhi oleh aktivitas kita. Setiap gerakan yang kita lakukan, sekecil apapun juga bisa membuat tekanan darah kita berubah, meskipun perubahannya tidak signifikan.

Perbubahan tekanan darah juga bisa dipengaruhi oleh faktor seperti olahraga, pola makan, pola tidur, obat-obatan, faktor psikologis seperti stres, dan berbagai hal lainnya. Perubahan tekanan darah, jika masih pada batas normal seperti angka yang sudah disebutkan di atas, tentunya tidak akan menjadi masalah.

Berbeda kasusnya jika tekanan darah sudah jauh di bawah atau di atas normal dan menyebabkan masalah kesehatan tekenan darah seperti berikut ini.

Masalah Tekanan Darah

Masalah tekanan darah bisa terjadi jika tekanan darah kita berada di atas atau di bawah batas tekanan darah normal. Terdapat dua jenis masalah tekanan darah yaitu tekanan darah tinggi atau hipertensi dan juga tekanan darah rendah atau hipotensi. Apa perbedaan dari kedua masalah tekanan darah berikut ini?

Hipertensi (Tekanan darah tinggi)

Tekanan darah atau bisa juga disebut dengan hipertensi adalah situasi di mana tekanan darah Anda melebihi 120/80 mmHg, misalnya pada angka 130/80 mmHg. Pada kondisi hipertensi, jantung dipaksa untuk memompa darah ke seluruh tubuh dengan lebih keras. Kondisi ini tentunya bisa membahayakan tubuh.

Gejala dari hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi antara lain adalah sakit kepala, gangguan penglihatan, lemas, sesak nafas, nyeri dada, gangguan irama jantung, hingga adanya darah dalam urin. Komplikasi pada penyakit tekanan darah tinggi bisa memicu berbagai penyakit lainnya seperti gagal jantung, arteri perifer, stroke, gagal ginjal, pecah pembuluh darah, hingga gangguan aliran darah ke otak.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi dibagi menjadi dua berdasarkan penyebabnya yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer kemungkinan disebabkan oleh faktor usia, faktor genetik, kekurangan kalium serta terlalu banyak konsumsi garam, rokok dan alkohol, obesitas, dan juga kurang olahraga.

Sedangkan hipertensi sekunder biasanya disebabkan oleh kecanduan alkohol, tumor kelenjar adrenal, penyakit ginjal, gangguan kelenjar tiroid, penggunaan obat-obatan tertentu, sleep apnea, dan kehamilan. Penanganan hipertensi bisa dengan obat-obatan dan juga perubahan pola hidup sehat.

Hipotensi (Tekanan darah rendah)

Hipotensi atau tekanan darah rendah adalah situasi kebalikan dari hipertensi yaiotu ketika tekanan darah berada di bawah tekanan darah normal. Kondisi ini bisa menyababkan terhambatnya aliran darah ke otak dan organ tubuh lainnya.

Gejala dari hipotensi antara lain adalah lemas, mual, pusing, hilang keseimbangan, detak jantung kencang atau tidak teratur, pandangan kabur, nafas pendek, dehidrasi, pucat, hingga pingsan. Gejala-gejala tidak selalu muncul, bergantung pada seberapa rendahnya tekanan darah dan kondisi penderita.

Penyebab hipotensi juga beragam mulai dari kehamilan, anemia, efek konsumsi obat tertentu, hormon tidak seimbang, dehidrasi, gangguan saraf, pendarahan hebat, gangguan jantung, sepsis, hipotensi ortostatik, dan terlalu lama berdiri.

Penderita hipotensi biasanya dihimbau untuk tidak berdiri terlalu lama, konsumsi makanan dalam porsi kecil-kecil, memperbanyak konsumsi air putih, dan menghindari obat dengan efek samping menurunkan tekanan darah. Hipotensi juga bisa memicu berbagai komplikasi seperti gagal ginjal, serangan jantung, usus iskemia dan syok akibat kehilangan banyak cairan atau darah.

Baik hipertensi maupun hipotensi keduanya bisa berbahaya jika tidak ditangani dengan tepat karena keduanya dapat menyebabkan kompilasi pada tubuh hingga mengancam nyawa.

Tips Agar Menjaga Tekanan Darah Normal

Masalah tekanan darah rendah dan juga tekanan darah tinggi tentunya bisa dihindari dan dicegah. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk menjaga tekanan darah normal:

  • Menjaga pola makan dan olahraga secara rutin untuk mencapai berat badan ideal. Pola makan yang tidak sehat dan juga obesitas bisa menjai pemicu utama hipertensi. Olahraga juga akan membantu untuk memperkuat otot jantung.
  • Mengecek tensi darah atau tekanan darah secara rutin dan berkela. Konsidi tekanan darah tidak normal bisa terjadi kapan saja. Jika Anda mengetahui berapa tekanan darah Anda, maka Anda juga bisa mengantisipasi langkah apa yang bisa Anda lakukan untuk menormalkan tekanan darah Anda. Jelas sekali bahwa tekanan darah yang cenderung rendah atau cenderung tinggi memiliki perawatan yang berbeda.
  • Kontrol asupan garam dalam makanan. Pengidap hipertensi kemungkinan akan disarankan untuk mengurangi asupan garam dalam makanan, sedangkan sebaliknya bagi penderita hipotensi.
  • Banyak konsumsi air putih, hindari alkohol, dan hindari rokok. Ketiga kebiasaan ini bisa menjadi salah satu kunci hidup sehat.
  • Pahami tentang manajemen stres. Banyak sekali penyakit yang diyakini berawal dari stres. Jika Anda mampu megelola stres, tentunya Anda juga bisa terhindar dari berbagai penyakit.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi