Terbit: 25 January 2019 | Diperbarui: 7 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Susu kedelai sering dianggap sebagai susu alternatif bagi mereka yang mengalami masalah intoleransi laktosa jika mengonsumsi susu sapi. Memang, susu ini tidak begitu populer dan tidak begitu mudah untuk didapatkan jika dibandingkan dengan susu sapi, namun banyak orang yang menyebut susu kedelai bisa membantu menurunkan kadar kolesterol tubuh. Sebenarnya, apakah memang susu kedelai bisa memberikan manfaat kesehatan ini?

Susu Kedelai Mampu Turunkan Kolesterol?

Kandungan di dalam susu kedelai

Pakar kesehatan menyebut susu kedelai memiliki berbagai kandungan nutrisi seperti protein, vitamin A, B, dan D, serat, potasium, magnesium, dam kalsium yang tinggi. Kandungan lemaknya cenderung rendah dan bebas kolesterol. Meskipun kandungan gulanya rendah, susu kedelai juga memiliki karbohidrat yang bisa diolah tubuh menjadi sumber energi.

Kelebihan utama dari susu kedelai adalah tidak adanya kandungan laktosa yang biasa ditemukan pada susu sapi. Bagi mereka yang mengalami intoleransi laktosa, mengonsumsi susu sapi bisa menyebabkan gejala tidak nyaman pada perut, mual-mual, hingga diare. Karena alasan inilah penderita kondisi kesehatan ini cenderung memilih susu kedelai sebagai susu yang aman untuk dikonsumsi.

Apakah susu kedelai memang bisa menurunan kolesterol

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, susu kedelai memang rendah kandungan lemak dan kolesterol. Hal ini berarti, penderita kolesterol tinggi bisa mengonsumsi susu ini tanpa perlu khawatir akan mengalami peningkatan kadar kolesterol.

Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan sejak 90-an, Badan Pengawas Obat dan Makanan dari Amerika Serikat (FDA) menyebut konsumsi 25 gram protein kedelai mampu menurunkan risiko penyakit jantung dengan signifikan. Sebagai informasi, di dalam segelas susu kedelai biasanya memiliki 7 gram protein. Hanya saja, American Heart Association pada tahun 2006 lalu mengeluarkan sebuah hasil penelitian yang menunjukkan bahwa dengan mengonsumsi 50 gram protein kacang kedelai, maka kita bisa menurunkan 3 persen kolesterol jahat dalam darah. Penurunan ini dianggap tidak begitu signifikan.

Melihat fakta ini, pakar kesehatan menyebut susu kedelai memang bisa menurunkan kolesterol, namun efeknya tidak begitu besar sehingga sebaiknya tidak dijadikan satu-satunya cara untuk menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.

Apakah tidak apa-apa minum susu kedelai setiap hari?

Meskipun dampaknya bagi kolesterol tidak begitu besar, pakar kesehatan menyebut susu kedelai masih boleh dikonsumsi setiap hari karena tinggi protein yang baik bagi tubuh. Selain itu, rendahnya kadar lemak dan kolesterol membuatnya aman bagi kesehatan organ kardiovaskular. Ditambah dengan adanya kandungan isoflavon yang tinggi, maka kita juga akan lebih baik dalam mencegah datangnya penyakit jantung.

Manfaat lain dari minum susu kedelai secara rutin

Selain bisa membantu mencegah datangnya penyakit jantung, pakar kesehatan menyebut ada berbagai manfaat kesehatan lain yang bisa didapatkan jika kita rutin minum susu kedelai.

Berikut adalah beberapa manfaat tersebut.

  1. Mencegah osteoporosis

Susu kedelai bisa membantu mencegah osteoporosis, khususnya pada wanita yang sudah memasuki fase menopause. Tingginya kandungan kalsium dari susu kedelai menjadi alasan mengapa rutin meminumnya bisa mencegah datangnya masalah kesehatan tulang ini.

  1. Memiliki kandungan pencegah kanker

Minum susu kedelai disebut-sebut bisa membantu mencegah datangnya kanker prostat pada pria dan kanker payudara bagi wanita.

  1. Kaya antioksidan

Susu kedelai memiliki kandungan antioksidan yang bisa menangkal stres oksidatif dan paparan radikal bebas yang bisa memicu peradangan. Hal ini akan membuat kita lebih baik dalam mencegah penyakit kardiovaskular dan penuaan dini.

  1. Baik bagi pencernaan

Kandungan isoflavon di dalam susu kedelai bisa membantu mencegah penumpukan lemak di dalam tubuh yang tentu akan membantu kita menjaga berat badan tetap ideal. Selain itu, kandungan ini juga bisa membuat proses penyerapan makanan di dalam usus menjadi lebih baik.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi