Terbit: 3 August 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Doktersehat.com – Normalnya, seseorang dapat mengontrol ketika hasrat ingin buang kecil datang. Namun bagi beberapa orang, tidak bisa menahan kencing dan akhirnya urine pun keluar tak terkontrol. Hal ini biasa disebut dengan ngompol. Mengompol disebabkan dengan lemahnya kandung kemih. Ini menyebabkan kebocoran urine (inkontinensia) yang dapat disebabkan oleh uretra yang stres.

Tidak Bisa Menahan Kencing? Begini Cara Mengatasinya

Kebocoran urine terjadi karena otot-otot uretra yang berfungsi untuk membuka dan menutup uretra telah kehilangan kekuatannya. Selain itu, inkontinensia dapat terjadi ketika otot panggul yang mendukung kandung kemih, rahim, dan usus melemah atau terluka, akibat kehamilan, persalinan, atau usia.

Kondisi tersebut biasanya terjadi pada wanita usia 40 sampai 60 tahun dan sekitar 36 persen dari penderitanya dapat mengompol karena tidak mampu menahan hasrat buang air kecil yang begitu mendesak.

Cara Mengatasi Kandung Kemih yang Lemah

Berikut 11 cara untuk memperbaiki kandung kemih yang lemah atau cara menahan kencing, seperti dilansir Prevention, antara lain:

1. Latihan kegel

Wanita yang tidak bisa menahan kencing harus melakukan latihan kegel untuk membangun otot-otot kandung kemihnya. Cara ini tidak hanya menebalkan otot-otot yang mengatur uretra tetapi juga otot panggul.

Lakukan latihan kegel seperti ketika Anda menahan kencing selama 5 detik kemudian buat rileks lagi selama 5 detik. Ulangi latihan ini hingga 5 kali dan lakukan sebanyak 10 sampai 20 kali sehari.

2. Memrogram ulang kandung kemih

Jika Anda susah menahan kencing, melatih kandung kemih mungkin dapat membantu. Cobalah bentuk terapi perilaku, seperti secara bertahap meningkatkan interval waktu perjalanan ke kamar mandi.

3. Yoga untuk panggul

Beberapa gerakan yoga dapat mengencangkan otot panggul dan membantu mengontrol buang air kecil dengan lebih baik. Tanyakan kepada instruktur yoga mengenai gerakan mana yang dapat membuat otot panggul lebih kencang.

4. Obat-obatan

Obat penahan kencing dapat Anda peroleh dengan resep dokter juga dapat mengontrol buang air kecil berlebihan. Cara kerja obat ini adalah dengan membantu kandung kemih sedikit rileks dan membiarkannya menahan kencing untuk interval waktu yang lebih panjang.

Obat ini termasuk Ditropan, Detrol, dan Enablex, yang mungkin tersedia dalam bentuk kapsul, pil, tablet, atau gel.

5. Menggunakan alat kontrasepsi cincin vagina

Alat kontrasepsi berupa cincin vagina berupa perangkat silikon fleksibel yang dimasukkan ke dalam vagina untuk mengontrol kehamilan. Tetapi cincin vagina juga dapat mendorong dinding vagina dan uretra untuk membantu mendukung kandung kemih dan rahim.

6. Stimulasi listrik

Metode ini hanya untuk mengatasi inkontinensia yang parah, yaitu dengan menanam perangkat di bawah kulit pantat bagian atas untuk merangsang saraf sakral yang menghubungkan kandung kemih dan dasar panggul.

Kemudian dialirkan listrik dengan tegangan beberapa volt yang aman untuk mengaktifkan kembali atau memperkuat otot panggul. Menurut para ahli hal ini tidak akan menyebabkan rasa sakit, hanya dengungan kecil di area pantat.

7. Operasi

Metode pembedahan atau operasi menawarkan tingkat kesembuhan yang optimal. Dokter akan memasukkan sling pendek yang permanen dalam tubuh untuk membantu menutup uretra. Secara umum, operasi tidak dianjurkan ketika semua cara tidak lagi mampu menolong.

8. Kurangi minum

Jika kandung kemih terlalu lemah hingga tidak bisa menahan pipis, kurangi asupan air yang biasanya meminum 8 gelas air sehari menjadi 4 sampai 6 gelas sehari. Hal ini dapat membantu mengurangi frekuensi buang air kecil.

9. Hindari pemicu diet

Banyak makanan yang melukai kandung kemih Anda seperti kafein, jus jeruk, alkohol, cokelat, cabai, makanan pedas dan makanan manis. Satu teori menyatakan bahwa makanan ini menjadi penyebab tidak bisa menahan kencing atau memicu reseptor saraf di kandung kemih yang berlebihan dan bahkan meningkatkan jumlah urine.

10. Hindari konsumsi obat yang picu buang air kecil

Obat-obatan seperti antihistamin, trisiklik (kelas antidepresan), dan obat tekanan darah, dapat mengganggu kontraksi otot di kandung kemih sehingga memperburuk inkontinensia. Tanyakan kepada dokter apakah ada obat lain yang lebih ramah tehadap kandung kemih.

11. Menurunkan berat badan

Kehilangan sedikit berat badan dapat meningkatkan gejala inkontinensia. Dalam satu studi, sekitar 75 persen wanita dengan kandung kemih yang lemah mengalami penurunan kebocoran urine setelah kehilangan 5 sampai 10 persen berat badannya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi