Terbit: 10 February 2021 | Diperbarui: 27 January 2022
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Sitoplasma adalah zat bening yang berbentuk seperti gel di dalam membran sel tetapi berada di luar nukleus. Cairan ini mengandung sebagian besar air dengan penambahan enzim, organel, garam, dan molekul organik. Simak penjelasan lengkap mengenai fungsi hingga karakteristiknya.

Sitoplasma: Fungsi, Bagian, Komponen, dan Karakteristik

Fungsi Sitoplasma

Sitoplasma mendukung dan menangguhkan organel dan molekul seluler saat melakukan proses seperti respirasi seluler untuk bernapas, mensintesis protein, serta pembelahan sel dengan mitosis dan meiosis.

Selain itu, cairan ini juga membantu memindahkan benda-benda di dalam sel seperti hormon dan melarutkan limbah seluler yang mungkin terjadi.

Dikarenakan kandungan garam di dalamnya yang tinggi, cairan ini juga dapat menghantarkan listrik dengan sangat baik. Bahkan, cairan ini merupakan alat transportasi materi genetik dalam pembelahan sel, di mana proses ini adalah penyangga untuk melindungi materi genetik sel dan menjaga organel dari kerusakan saat bergerak dan bertabrakan satu sama lain.

Jika sebuah sel tidak memiliki cairan ini, ia tidak dapat mempertahankan bentuknya dan akan mengempis dan datar. Organel tidak akan tetap tersuspensi dalam larutan sel tanpa dukungan sitoplasma.

Fungsi lain cairan ini adalah:

  • Kandungan monomer yang ada di dalam cairan ini membantu untuk menghasilkan sitoskeleton. Sitoskeleton, selain penting untuk aktivitas normal sel, juga penting untuk sel yang memiliki bentuk khusus.
  • Cairan ini menciptakan keteraturan di dalam sel dengan lokasi spesifik untuk organel yang berbeda. Misalnya, nukleus biasanya terlihat di tengah sel, dengan sentrosom di dekatnya.
  • Melindungi komponen internal sel dengan bertindak sebagai penghalang antara internal dan eksternal.
  • Berbagai molekul (lipid, lemak, pati, dll) dapat ditemukan mengambang di cairan ini. Beberapa dari molekul ini digunakan untuk membangun struktur sel yang berbeda. Namun, sebelum digunakan, molekul-molekul ini mengapung di sitoplasma tempat molekul disimpan.

Bagian Sitoplasma

Cairan ini memiliki dua komponen utama: endoplasma dan ektoplasma. Endoplasma terletak di area inti sel dan mengandung organel, sedangkan ektoplasma adalah zat seperti gel di bagian luar sitoplasma sel.

Ektoplasma

Ini adalah lapisan luar sitoplasma dalam sel eukariotik (amuba). Dengan demikian, ia terletak tepat di bawah atau berdekatan dengan membran plasma. Beberapa karakteristik utama komponen ini meliputi:

  • Non-butiran.
  • Tidak kental dan lebih bening.
  • Tipis dan tidak dalam.
  • Berisi filamen aktin dalam jumlah yang lebih tinggi (ini menyediakan membran sel dengan dukungan elastis).
  • Pada ameba, cairan ini berperan penting dalam pergerakan. Ini dicapai melalui perubahan keasaman dan alkalinitas air di ektoplasma.

Endoplasma

Berbeda dengan ektoplasma, gambar sitoplasma menunjukkan endoplasma berada di lapisan dalam. Dengan demikian, ia terletak lebih dalam di dalam sel tempat ia mengelilingi nukleus. Ini mengandung banyak butiran (secretory vesicles) dan oleh karena itu lebih kental dibandingkan dengan ektoplasma.

Beberapa komponen lain dari cairan ini meliputi:

  • Asam amino.
  • Karbohidrat.
  • Lemak.
  • Enzim.
  • Air.
  • Ion anorganik
  • Berbagai senyawa molekuler.

Mengingat bahwa endoplasma mengandung banyak organel dari sistem endomembran, ini adalah tempat sebagian besar proses yang terjadi di dalam sel. Dengan demikian, secara signifikan berkontribusi pada berbagai aktivitas metabolisme sel serta pembelahan sel.

Seperti halnya ektoplasma, endoplasma juga memainkan peran penting dalam pergerakan. Di sini, endoplasma mengalir dan mengisi pseudopodium yang kemudian diubah menjadi ektoplasma.

Perubahan alkalinitas atau keasaman fluida ini kemudian mengubah konsentrasi air sehingga memungkinkan organisme bergerak ke arah tertentu (tergantung lokasi zat makanan).

 

Komponen Sitoplasma

Komponen utama yang terdapat dalam cairan ini adalah sitosol (zat seperti gel), organel (sub-struktur internal sel, dan berbagai inklusi sitoplasma. Berikut penjelasan mengenai ketiga bagian tersebut:

  • Sitosol

Sitosol adalah bagian dari sitoplasma yang tidak ditempati oleh organel mana pun. Ini adalah cairan agar-agar, di mana komponen lain dari sitoplasma tetap tersuspensi. Bagian ini terdiri dari filamen sitoskeleton, molekul organik, garam, dan air.

  • Organel

Komponen ini hadir di dalam sel dan melakukan fungsi spesifik yang diperlukan untuk kelangsungan hidup sel. Beberapa penyusun sel yang tersuspensi dalam sitosol adalah organel seluler seperti mitochondria, endoplasmic reticulum, Golgi apparatus, vacuoles, lysosomes, dan chloroplasts dalam sel tumbuhan.

  • Inklusi Sitoplasma

Komponen ini terdiri dari berbagai jenis partikel atau molekul yang tidak larut yang tetap tersuspensi di dalam sitosol. Inklusi sitoplasma tidak dikelilingi oleh membran apa pun.

Komponen ini pada dasarnya adalah butiran pati dan glikogen. Berbagai macam inklusi hadir dalam jenis sel yang berbeda. Inklusi berkisar dari kristal kalsium oksalat atau kristal silikon dioksida pada tanaman hingga butiran penyimpanan bahan seperti pati, glikogen, dll

Tetesan lipid adalah contoh inklusi yang tersebar luas, ini adalah tetesan yang terbuat dari lipid dan protein serta terdapat di prokariota dan eukariota sebagai media untuk menyimpan lipid seperti asam lemak dan sterol.

Karakteristik Sitoplasma

Sitoplasma adalah campuran heterogen dari butiran buram dan senyawa organik. Kombinasi kedua komponen ini memberikan sifat koloid untuk menangguhkan organel dalam cairan ini dalam sel.

Cairan mengandung berbagai bentuk dan ukuran partikel di dalamnya dan menahannya di dalam sel. Sitoplasma mengandung protein yang 20 hingga 25 persen larut dan ini termasuk enzim. Karbohidrat, lipid, dan garam anorganik adalah partikel yang ada di dalamnya.

Lapisan terluar dari cairan ini yang disebut plasmogel, dapat menyerap atau mengeluarkan air, dan itu didasarkan pada kebutuhan sel akan cairan. Ini disebut stomatal guard cell pada daun tanaman.

Komposisi kimiawi cairan ini adalah 90 persen air dan 10 persen senyawa organik dan anorganik yang proporsinya bervariasi.

 

  1. Anonim. Cytoplasm. https://www.microscopemaster.com/cytoplasm.html. (Diakses pada 10 Februari 2021).
  2. Aryal, Sagar. 2018. Cytoplasm- Definition, Structure, Functions and Diagram. https://microbenotes.com/cytoplasm-structure-components-properties-functions/. (Diakses pada 10 Februari 2021).
  3. Lougee, Mary. 2019. Cytoplasm: Function and Facts. https://sciencing.com/cytoplasm-function-and-facts-13714432.html. (Diakses pada 10 Februari 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi