Sistem peredaran darah manusia merupakan salah satu sistem organ terpenting dalam tubuh. Manusia tidak dapat hidup tanpa sistem peredaran darah, karena sistem ini memengaruhi kerja seluruh organ dalam tubuh. Kenali lebih jauh tentang sistem peredaran darah manusia melalui artikel ini!
Apa Itu Sistem Peredaran Darah Manusia?
Sistem peredaran darah manusia dikenal juga dengan nama sistem kardiovaskuler atau sistem sirkulasi. Sistem peredaran darah tersusun dari jaringan, organ, serta pembuluh darah yang bertindak sebagai sistem pengiriman dan pembuangan limbah dalam tubuh.
Nutrisi, oksigen, dan hormon dikirimkan ke setiap sel tubuh ketika dibutuhkan, sedangkan produk limbah seperti karbon dioksida dikeluarkan dari tubuh.
Sistem peredaran darah manusia tidak hanya bertugas menjaga sel-sel tubuh agar tetap sehat, tapi juga membuat kita tetap hidup, karena manusia tidak dapat hidup tanpa sistem peredaran darah yang berjalan sesuai fungsinya.
Fungsi Sistem Peredaran Darah Manusia
Secara umum, fungsi sistem peredaran darah manusia meliputi:
- Mengedarkan oksigen dan menghilangkan karbon dioksida
- Memberikan nutrisi pada sel tubuh
- Menghilangkan produk-produk limbah metabolisme dan mengirimnya pada organ pembuangan untuk dibuang
- Melindungi tubuh dari penyakit dan infeksi
- Pembekuan darah untuk menghentikan pendarahan
- Mengangkut hormon ke sel dan organ target
- Membantu mengatur suhu tubuh
Penyusun Sistem Peredaran Darah Manusia
Sistem peredaran darah manusia tersusun dari berbagai organ dan jaringan. Komponen utama dalam sistem peredaran darah antara lain adalah jantung, darah, dan pembuluh darah. Tanpa adanya komponen utama ini, sistem peredaran darah manusia tidak dapat menjalankan fungsinya.
1. Jantung
Jantung adalah organ berongga dan berotot yang bertugas memompa darah ke seluruh pembuluh darah dalam tubuh. Jantung berdetak hingga lebih dari 100.000 kali sehari.
Jantung memiliki tiga lapisan yaitu endokardium (lapisan dalam), epikardium (lapisan tengah), dan miokardium (lapisan luar). Jantung dilindungi oleh lapisan pelindung di sekitarnya yang disebut dengan perikardium.
Jantung terdiri dari 4 ruang. Bagian bawah disebut dengan ventrikel yang terdiri dari ventrikel kiri dan ventrikel kanan, sedangkan bagian atas disebut atrium yang terdiri dari atrium kiri dan atrium kanan.
Sisi kanan jantung bertugas menerima darah dan mengirimkannya ke paru-paru untuk dioksigenasi, sedangkan sisi kiri menerima darah mengandung oksigen dari paru-paru untuk dikirimkan ke seluruh jaringan tubuh.
Pada jantung normal, atrium akan mengencang ketika ventrikel mengendur dan sebaliknya. Terdapat katup di antara ventrikel dan atrium. Katup ini akan membuka dan menutup sesuai dengan aliran darah di jantung.
2. Pembuluh Darah
Terdapat tiga jenis utama pembuluh darah, yaitu arteri, vena, dan kapiler. Sistem pembuluh darah ini panjangnya melebihi 60.000 mil atau lebih dari 96.000 km. Jantung memompa darah dan darah akan terus mengalir melalui pembuluh darah.
Berikut adalah penjelasan tentang jenis pembuluh darah:
A. Pembuluh Darah Arteri
Pembuluh darah arteri adalah pembuluh darah yang membawa darah kaya oksigen dari jantung ke seluruh jaringan tubuh. Arteri bercabang beberapa kali, menjadi lebih kecil dan lebih kecil lagi ketika membawa darah lebih jauh dari jantung ke organ-organ.
B. Pembuluh Darah Vena
Pembuluh darah vena adalah pembuluh darah yang membawa darah kembali ke jantung. Darah yang ada di pembuluh darah vena mengandung lebih sedikit oksigen dan kaya akan produk limbah yang harus dikeluarkan dari tubuh. Vena menjadi lebih besar ketika semakin dekat dengan jantung.
Terdapat vena besar yang membawa darah dari kepala dan lengan ke jantung, pembuluh darah ini disebut vena cava superior. Terdapat juga vena cava inferior, yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari perut dan kaki ke jantung.
C. Pembuluh Darah Kapiler
Kapiler adalah pembuluh darah kecil dan tipis yang menghubungkan arteri dan vena. Dinding arteri yang tipis memungkinkan oksigen, nutrisi, karbon dioksida, dan produk limbah lainnya masuk ke dan dari sel.
3. Darah
Darah terdiri dari sekitar 45% padatan atau sel dan 55% cairan atau plasma darah. Plasma darah sebagian besar terdiri dari air dan mengandung komponen lain seperti protein, nutrisi, hormon, antibodi, dan produk limbah terlarut.
Sel darah terdiri dari tiga jenis yaitu:
A. Sel Darah Merah (Eritrosit)
Sel darah merah adalah sel kecil berwarna merah, berbentuk cakram.
Sel darah merah adalah sel paling melimpah dalam darah, jumlahnya sekitar 40-45% dari keseluruhan sel darah. Sel darah merah mengandung protein khusus bernama hemoglobin yang bertugas memberikan warna merah pada darah dan mengikat oksigen.
B. Sel Darah Putih (Leukosit)
Jenis sel darah yang kedua adalah sel darah putih atau leukosit.
Jumlah sel darah putih hanya sekitar 1% dari seluruh jumlah sel darah. Sel darah putih bertugas untuk melindungi tubuh dari infeksi.
Sel darah putih terbagi menjadi beberapa jenis yaitu neutrofil yang bertugas melindungi tubuh dari infeksi, limfosit T yang bertugas mengatur sel imun, ada limfosit B yang bertugas membuat antibodi.
C. Keping Darah (Trombosit)
Keping darah atau trombosit atau yang disebut juga dengan platelet adalah sebuah fragmen sel.
Trombosit berperan penting dalam proses pembekuan darah. Trombosit berkumpul di lokasi cedera, menempel di lapisan pembuluh darah yang terluka, kemudian membentuk gumpalan fibrin yang akan menutupi luka dan mencegah darah bocor.
Bagaimana Sistem Peredaran Darah Bekerja?
Secara umum mekanisme kerja sistem peredaran darah dibagi menjadi 2, yaitu:
- Sirkulasi sistemik. Bagian dari siklus ini membawa darah beroksigen jauh dari jantung ke bagian tubuh lainnya.
- Sirkulasi pulmonal: Bagian dari siklus ini membawa darah yang kehabisan oksigen menjauh dari jantung, ke paru-paru, dan kembali lagi ke jantung.
Penyakit Terkait Sistem Peredaran Darah Manusia
Berbagai penyakit dapat menyerang sistem peredaran darah. Berikut adalah beberapa penyakit terkait dengan sistem peredaran darah yang umum terjadi:
1. Iskemia
Iskemia adalah kondisi di mana jaringan atau organ tubuh mengalami kekurangan pasokan darah. Hal ini terjadi karena adanya masalah pada pembuluh darah yang menyebabkan distribusi darah terhambat.
2. Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit terkait dengan tekanan darah yang paling umum.
Hipertensi adalah kondisi di mana kekuatan aliran darah terhadap dinding arteri cukup tinggi. Penyakit ini sering kali tidak menunjukkan gejala di awal. Sehingga seseorang harus secara berkala memeriksakan tekanan darah untuk mengetahui apakah tekanan darahnya normal.
3. Aterosklerosis
Aterosklerosis adalah pengerasan arteri akibat adanya endapan kolesterol di pembuluh darah.
Kondisi ini dapat menyebabkan suplai oksigen ke berbagai organ tubuh terhambat. Kondisi ini dapat memicu berbagai gangguan sistem kardiovaskuler lainnya.
4. Infark Miokard
Infark miokard adalah nama medis untuk serangan jantung.
Kondisi ini terjadi ketika aliran darah ke otot jantung terhambat atau berhenti total hingga menyebabkan kerusakan jaringan. Kondisi ini dapat terjadi akibat tersumbatnya satu atau lebih arteri koroner.
- Anonim. 2015. Circulatory. https://www.healthline.com/human-body-maps/circulatory-system#1. (Diakses 17 Oktober 2019).
- Anonim. 2017. What are the three main types of blood vessels?. https://www.webmd.com/hypertension-high-blood-pressure/qa/what-are-the-three-main-types-of-blood-vessels. (Diakses 17 Oktober 2019).
- Medical Terminology for Cancer. 2014. 8: The Cardiovascular System (Heart and blood). http://www.cancerindex.org/medterm/medtm8.htm. (Diakses 17 Oktober 2019).
- Zimmermann, Kim Ann. 2019. The Circulatory System: An Amazing Circuit That Keeps Our Bodies Going. https://www.livescience.com/22486-circulatory-system.html. (Diakses 17 Oktober 2019).