Terbit: 16 April 2020 | Diperbarui: 27 January 2022
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik, tubuh memerlukan ‘bala bantuan’, salah satunya dari sistem hormon. Tanpa sistem ini, fungsi tubuh tidak akan berjalan maksimal. Pun, bisa saja tubuh akan mengalami gangguan kesehatan. Apa itu hormon? Apa fungsi hormon pada manusia?

Sistem Hormon: Jenis, Fungsi, Penyakit Hormon

Apa Itu Sistem Hormon?

Sistem hormon adalah salah satu perangkat tubuh yang terdiri dari berbagai jenis hormon.

Hormon sendiri adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar-kelenjar yang tergabung ke dalam sistem endokrin. Hormon ini nantinya akan berperan untuk menunjang hampir keseluruhan fungsi utama tubuh.

Selain kelenjar dalam sistem endokrin, sistem hormon pada manusia juga memiliki keterkaitan dengan kelenjar eksokrin. Kelenjar eksokrin adalah kelenjar yang berperan dalam membantu proses sekresi zat hormon dari dalam tubuh, misalnya melalui keringat dan enzim yang terdapat pada mulut.

Fungsi Sistem Hormon

Tubuh—melalui sistem endokrin—memproduksi berbagai jenis hormon agar dapat berfungsi dengan baik. Setelah diproduksi oleh kelenjar endokrin, hormon akan didistribusikan ke organ tubuh yang menjadi tempatnya menjalankan ‘tugas’.

Secara garis besar, fungsi hormon pada manusia utamanya berkaitan dengan:

  • Pertumbuhan dan perkembangan tubuh
  • Pencernaan makanan
  • Reproduksi & fungsi seksual
  • Penyerapan gizi
  • Fungsi kognitif
  • Kinerja organ jantung
  • Siklus tidur

Apabila hormon mengalami gangguan, entah itu produksi hormon yang kurang atau lebih sekalipun, tubuh tidak akan bisa berfungsi secara optimal dan justru mengalami gangguan kesehatan.

Macam-Macam Jenis Hormon dan Fungsinya

Berbicara tentang jenis hormon, tentunya ada banyak sekali jenis-jenis hormon dengan fungsinya masing-masing. Kumpulan hormon-hormon tersebut lantas membentuk suatu jaringan yang dinamakan sistem hormon.

Jenis-jenis hormon dan fungsinya terbagi berdasarkan kelenjar (glands) yang memproduksinya. Berikut ini adalah macam macam hormon pada manusia yang perlu Anda ketahui.

1. Kelenjar Pituitari (Hipofisis)

Kelenjar pituitari atau kelenjar  hipofisis adalah kelenjar utama dari sistem endokrin yang menaungi sistem hormon pada manusia.

Kelenjar pituitari yang terletak pada bagian bawah otak ini bertugas untuk meneruskan pesan dari otak kepada kelenjar lainnya perihal apa yang harus dilakukan.

Pada  kelenjar hipofisis atau pituitari inilah terdapat sistem hormon penting diproduksi, yaitu:

  • Somatotropin, adalah hormon yang berkaitan dengan pertumbuhan
  • Prolaktin, adalah hormon yang merangsang produksi air susu ibu (ASI). Selain itu, bagian dari sistem hormon pada manusia ini
  • Luteinizing, adalah hormon yang bertugas mengendalikan siklus menstruasi pada wanita. Hormon luteinizing (LH) juga berperan dalam produksi sperma pada pria
  • Folikel Stimulant Hormone (FSH), adalah hormon yang berfungsi untuk mengendalikan sel telur (ovarium) dan—bersama-sama dengan hormon luteinizing—memproduksi sel sperma (spermatozoa)
  • Thyroid-stimulating Hormone (TSH), adalah hormon yang berfungsi merangsang kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon-hormon steroid
  • Adrenocorticotropin Hormone (ACTH), adalah hormon yang berfungsi merangsang kinerja kelenjar adrenal

2. Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid kerap disebut juga sebagai kelenjar gondok. Kelenjar ini letaknya ada di area leher tepatnya di bawah jakun.

Kelenjar tiroid berfungsi memproduksi hormon tiroksin  yang mana hormon ini tugasnya untuk mengatur metabolisme tubuh.

Apabila kelenjar tiroid tidak dapat berfungsi secara optimal, proses metabolisme tubuh tentu saja akan terganggu. Ada 2 (dua) kondisi yang berkaitan dengan kinerja kelenjar tiroid dalam memproduksi hormon tiroksin, yaitu:

  • Hipotiroidisme, yakni ketika produksi tiroksin kurang dari jumlah normal
  • Hipertiroidisme, yakni ketika produksi tiroksin melebihi jumlah normal

Selain itu, kelenjar tiroid juga bisa mengalami pembesaran yang mana kondisi ini kita kenal dengan penyakit gondok. Penyakit gondok terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan asupan yodium yang mencukupi.

3. Kelenjar Pineal

Jika kelenjar pituitari (hipofisis) letaknya ada di bagian bawah otak, maka kelenjar pineal ini terletak di bagian tengah otak.

Kelenjar pineal adalah bagian dari sistem endokrin yang fungsinya untuk memproduksi hormon melatonin. Hormon melatonin inilah yang berfungsi untuk mengatur siklus tidur.

4. Kelenjar Paratiroid

Pada bagian depan kelenjar tiroid, terdapat sepasang kelenjar yang disebut sebagai kelenjar paratiroid.

Tugas dari kelenjar paratiroid adalah untuk memproduksi salah satu bagian dari sistem hormon pada manusia yakni hormon paratiroid.

Hormon paratiroid adalah jenis hormon yang berfungsi untuk mengendalikan jumlah kalsium di dalam darah. Tak hanya itu, hormon ini juga memiliki tugas untuk membantu pelepasan dan penyerapan kalsium oleh tulang.

5. Kelenjar Adrenal

Kelenjar adrenal adalah bagian dari sistem endokrin yang memiliki bentuk segitiga dan letaknya ada di atas organ ginjal.

Kelenjar adrenal terdiri dari 2 bagian, yakni bagian luar yang disebut adrenal cortex dan bagian dalam yang disebut adrenal medulla.

Adrenal cortex memproduksi hormon kortikosteroid yang fungsinya untuk mengontrol metabolisme tubuh, keseimbangan kadar garam dan air di dalam tubuh, sistem kekebalan tubuh, serta fungsi  seksual.

Sementara itu, adrenal medulla berperan dalam memproduksi hormon katekolamin di mana hormon ini berfungsi untuk merespons rasa stres dengan cara meningkatkan detak jantung dan tekanan darah.

6. Kelenjar Pankreas

Kelenjar pankreas adalah organ berbentuk panjang yang letaknya ada di belakang abdomen perut.

Fungsi kelenjar pankreas adalah untuk memproduksi getah pankreas yang di dalamnya terdapat enzim. Selain itu, kelenjar ini juga berperan dalam memproduksi insulin dan glukagon.

Berkat peran dari pankreas, kadar gula yang ada di dalam darah tetap terkendali. Pasalnya, pankreas memproduksi insulin. Sebagaimana diketahui, insulin adalah zat yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga kadar gula darah agar tidak berlebihan dan menyebabkan penyakit diabetes.

7. Kelenjar Timus

Kelenjar timus adalah kelenjar yang letaknya ada di tulang dada bagian atas.

Sama seperti kelenjar adrenal, kelenjar timus terdiri dari 2 bagian yakni bagian luar yang disebut cortex dan bagian dalam yang disebut medulla.

Cortex pada kelenjar timus dibentuk dari sel limfosit dan epitel, sedangkan medulla dibentuk dari sel epitel.

Peran kelenjar timus bagi tubuh juga sangat penting. Bagaimana tidak? Bagian dari sistem endokrin ini punya tugas untuk memproduksi hormon yang berkaitan dengan proses pembentukan sel limfosit T.

Limfosit T adalah komponen sel darah putih yang berfungsi sebagai “benteng” tubuh terhadap serangan penyakit, terutama pada anak-anak yang sistem imunnya masih dalam masa pengembangan.

8. Kelenjar Reproduksi

Sistem hormon juga memiliki peran krusial terkait dengan reproduksi.

Pada tubuh terdapat yang namanya kelenjar reproduksi. Tugas dari kelenjar ini tentu saja untuk memproduksi hormon-hormon yang dibutuhkan dalam menunjang fungsi reproduksi. Pria dan wanita memiliki kelenjar reproduksi yang berbeda, yaitu:

  • Testis (Pria), adalah kelenjar yang berfungsi memproduksi hormon testosteron. Fungsi dari hormon testosteron adalah untuk menghasilkan sel sperma (spermatozoa). Selain itu, testosteron juga berkontribusi terhadap pertumbuhan rambut-rambut di sekitar wajah dan kelamin saat memasuki periode pubertas
  • Ovarium, adalah kelenjar yang berfungsi memproduksi hormon estrogen dan progesterone. Kedua hormon ini berperan dalam pembentukan payudara, mengontrol siklus menstruasi, dan menunjang kehamilan

Apabila kelenjar-kelenjar endokrin tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik sehingga  produksi hormon tidak dapat berjalan optimal, maka dampaknya terhadap sistem reproduksi bisa sangat negatif, tak terkecuali tingkat kesuburan yang menurun.

9. Kelenjar Pencernaan

Kelenjar pencernaan memproduksi membentuk sistem hormon yang berfungsi untuk mengatur segala hal yang berkaitan dengan proses pencernaan makanan hingga penyerapan gizi yang berasal dari makanan yang dikonsumsi.

Beberapa contoh jenis hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pencernaan adalah:

  • Gastrin
  • Secretin
  • Cholecystokinin (CCK)
  • Ghrelin
  • Motilin
  • Peptide

Untuk menunjang fungsi pencernaan, selain kelenjar pencernaan yang memproduksi hormon pencernaan, ada juga beberapa jenis kelenjar lainnya seperti kelenjar liur, kelenjar, hati, kelenjar, usus, dan kelenjar lambung.

Penyakit Sistem Hormon

Mengingat fungsi sistem hormon pada manusia yang begitu penting, maka menjaga agar produksi hormon tetap ideal menjadi suatu keharusan. Pasalnya, gangguan pada sistem hormon bisa berujung pada sejumlah kondisi.

Berikut ini adalah beberapa contoh penyakit sistem hormon yang perlu Anda ketahui dan waspadai.

1. Hipertiroidisme

Hipertiroidisme adalah kondisi di mana kelenjar tiroid memproduksi hormon dalam jumlah yang melebihi seharusnya.

Gangguan sistem hormon ini ditandai oleh sejumlah gejala, seperti:

  • Perasaan cemas
  • Penurunan berat badan
  • Peningkatan detak jantung
  • Gangguan tidur

2. Hipotiroidisme

Hipotiroidisme adalah kebalikan dari hipertiroidisme, yakni kelenjar tiroid justru memproduksi hormon dalam jumlah yang kurang dari seharusnya.

Ciri-ciri hipotiroidisme adalah:

  • Tubuh mudah merasa lelah
  • Berat badan bertambah
  • Detak jantung melambat
  • Nyeri otot dan sendi

3. Hipopituitarisme

Hipopituitarisme adalah gangguan sistem endokrin yang ditandai oleh ketidakmampuan kelenjar pituitari dalam memproduksi hormon-hormon yang seharusnya dihasilkan.

Kondisi ini juga lantas berpengaruh terhadap kinerja hormon adrenal dan juga hormon tiroid.

4. Insufisiensi Adrenal

Tak hanya kelenjar tiroid, kelenjar adrenal pun bisa mengalami kondisi ketika tidak mampu memproduksi hormon dalam jumlah yang ideal. Pada konteks ini, jumlah hormon yang diproduksi kurang dari yang seharusnya.

Salah satu jenis hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal adalah hormon kortisol. Hormon kortisol adalah hormon yang bertanggungjawab untuk mengendalikan stres.

Kekurangan hormon kortisol dapat berdampak pada ketidakmampuan tubuh dalam mengelola stres sehingga kondisi ini perlu untuk diatasi.

5Penyakit Cushing

Cushing adalah penyakit yang juga berkaitan dengan gangguan sistem hormon. Penyakit Cushing adalah kondisi di mana kelenjar adrenal justru memproduksi hormon kortisol dalam jumlah yang terlalu banyak.

Akibat penyakit ini, seseorang akan mengalami sejumlah gejala yaitu:

  • Peningkatan berat badan
  • Pelemahan otot tubuh
  • Pelemahan tulang
  • Timbul stretch marks
  • Kulit mudah memar
  • Muncul semacam punuk pada punggung bagian atas

6. Acromegaly

Acromegaly adalah penyakit sistem hormon yang diakibatkan oleh kelenjar pituitari yang memproduksi hormon pertumbuhan melebihi jumlah seharusnya.

Kondisi ini lantas berakibat pada kondisi fisik tulang yang terlihat membesar (gigantisme). Acromegaly dapat menyerang tangan, kaki, maupun wajah.

7. Gangguan Hormon Pertumbuhan

Sebagai tempat diproduksinya hormon pertumbuhan, kelenjar pituitari tak bisa lepas dari yang namanya gangguan, bahkan tumor sekalipun.

Apabila terdapat tumor pada kelenjar pituitari, maka dampaknya tentu saja bisa mengganggu produksi hormon pertumbuhan. Salah satu yang mungkin terjadi yaitu pertumbuhan menjadi terhambat.

Pemberian suntik hormon maupun obat-obatan perangsang hormon dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah ini.

8. Diabetes

Diabetes juga menjadi penyakit yang diakibatkan oleh terganggunya fungsi sistem hormon pada manusia, dalam hal ini hormon insulin.

Kelenjar pankreas yang bertanggungjawab terhadap produksi insulin nyatanya tidak dapat memproduksi hormon ini dalam jumlah yang seharusnya. Kondisi ini dinamakan diabetes tipe 1. Pemberian suntik insulin adalah cara mengobati jenis diabetes yang satu ini.

Selain diabetes tipe 1, masalah pada pankreas ini juga bisa menyebabkan diabetes tipe 2 (diabetes mellitus) yang ditandai dengan ketidakmampuan tubuh untuk dapat merespons insulin secara baik. Alhasil, gula darah akan mengalami peningkatan akibat insulin tidak dapat memprosesnya.

 

  1. Anonim. The Endocrine System and Glands of the Human Body. https://www.webmd.com/diabetes/endocrine-system-facts#1 (Diakses pada 16 Oktober 2019)
  2. Anonim. The Hormones of Vertebrata. https://www.britannica.com/science/hormone/The-hormones-of-vertebrates (Diakses pada 16 Oktober 2019)
  3. Kemp, S. Anatomy of the Endocrine System. https://www.emedicinehealth.com/anatomy_of_the_endocrine_system/article_em.htm#what_is_the_endocrine_system (Diakses pada 16 Oktober 2019)
  4. Longhurst, AS. 2019. What Are Glands in The Body? https://www.healthline.com/health/what-are-glands (Diakses pada 16 Oktober 2019)
  5. Seladi-Schulman, J. 2019. Endocrine System Overview. https://www.healthline.com/health/the-endocrine-system (Diakses pada 16 Oktober 2019)
  6. Zimmermann, KA. 2018. Endocrine System: Facts, Functions, and Diseases. https://www.livescience.com/26496-endocrine-system.html (Diakses pada 16 Oktober 2019)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi