Terbit: 19 January 2021 | Diperbarui: 27 January 2022
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Sistem gerak pada manusia meliputi tulang, jaringan lunak, otot, dan tendon untuk menopang berat badan, menjaga organ dalam, dan mobilitas tubuh. Pelajari lebih lengkap tentang anatomi sistem gerak pada manusia, fungsi, cara kerja, penyakit, dan cara menjaga kesehatan muskuloskeletal.

Sistem Gerak pada Manusia: Anatomi, Fungsi, Jenis, dll

Apa Itu Sistem Gerak pada Manusia?

Sistem gerak pada manusia adalah seluruh komponen yang membentuk kerangka dan tubuh manusia, termasuk tulang, tulang rawan, ligamen, jaringan ikat, jaringan lunak, otot, dan tendon. Fungsi seluruh sistem gerak untuk menopang berat badan, membentuk postur tubuh, menjaga organ dalam, sebagai alat gerak tubuh.

Sistem gerak pada manusia atau disebut juga sebagai sistem muskuloskeletal adalah salah satu komponen penting pada tubuh. Tanpa alat gerak yang memadai, manusia tidak dapat bergerak dan beraktivitas dengan lancar. Maka dari itu, menjaga kesehatan muskuloskeletal secara keseluruhan juga harus menjadi prioritas.

Anatomi Sistem Gerak pada Manusia

Sistem muskuloskeletal yang memadai mendukung aktivitas Anda sehari-hari seperti berjalan, berlari, berdiri, duduk, dan berbagai gerakan lainnya. Tubuh manusia terdiri dari sistem muskuloskeletal yang kompleks, sebagai berikut:

1. Tulang

Manusia dewasa memiliki 206 tulang yang berguna untuk menopang tubuh. Tulang terdiri dari protein (bersifat kolagen) dan hidroksiapatit (kalsium dan mineral lain) dengan tekstur yang keras.

Seluruh tulang terdiri dari komponen dan struktur yang sama, namun memiliki fungsi spesifik berbeda. Berikut ini penjelasan tentang fungsi tulang:

  • Tulang rangka berfungsi sebagai dukungan struktural tubuh melindungi organ.
  • Tulang juga menyimpang kalsium di dalam tubuh.
  • Sementara tulang yang berongga di bagian dalam berisi sumsum tulang yang memproduksi sel darah merah, sel darah putih, dan komponen sel darah lainnya.

 

2. Otot

Manusia memiliki otot yang terbuat dari ribuan serat elastis untuk mendukung tubuh untuk bergerak. Dalam sistem muskuloskeletal, otot manusia terdiri dari dua jenis, yaitu:

  • Otot Rangka: Terdiri dari kumpulan serat kontraktil untuk menggerakan berbagai bagian tubuh, tepatnya melekat pada tulang.
  • Otot Polos: Terletak di beberapa arteri dan usus. Fungsi otot polos untuk mengatur aliran darah dan memindahkan makanan dan feses di saluran pencernaan.

3. Sendi

Sendi adalah komponen yang menghubungkan dua tulang atau lebih. Fungsi sendi untuk memudahkan pergerakan Anda. Terdapat berbagai jenis sendi termasuk engsel, poros, sambungan pelana, sambungan bola sendi, soket, sendi luncur, dan kondiloid.

4. Tendon

Tendon adalah pita jaringan yang menghubungkan otot ke tulang. Bagian tendon terdiri dari jaringan fibrosa dan kolagen yang memiliki tekstur keras, berserat, kuat, namun tidak terlalu elastis.

5. Ligamen

Ligamen adalah pita jaringan yang menghubungkan tulang ke tulang. Fungsi ligamen untuk menstabilkan persendian dan mendukung pergerakan tubuh.

6. Bursae

Bursae adalah bantalan pada seluruh sistem yang jaraknya berdekatan dan rentan bergesekan, seperti tulang, kulit, otot, atau tendon. Ada sekitar 160 bursae di seluruh tubuh manusia dengan ukuran bervariasi.

7. Tulang Rawan

Tulang rawan adalah jaringan ikat yang menutupi sendi, tulang belakang, dan tulang rusuk. Fungsi tulang rawan untuk meredam gesekan dan kejutan dari gerakan sendi. Tulang rawan juga terdapat di telinga, hidung, panggul, dan paru-paru.

8. Kerangka

Kerangka adalah susunan seluruh tulang yang membentuk postur tubuh manusia. Terdapat dua jenis kerangka, yaitu:

  • Rangka Aksial: Tengkorak kepala yang melindungi otak dan memberi struktur wajah manusia.
  • Rangka Apendikuler: Rangka pada bagian tubuh yang melindungi organ dalam termasuk paru-paru, jantung, dada, tungkai, dan panggul.

Itulah anatomi sistem gerak pada manusia. Setiap tulang, sendi, tendon, jaringan, dan bagian dari sistem muskuloskeletal lainnya memiliki fungsi penting bagi tubuh manusia.

 

Penyakit pada Sistem Gerak pada Manusia

Ada berbagai risiko penyakit yang terjadi pada sistem muskuloskeletal dan berefek negatif pada sistem pergerakan tubuh. Ketahui apa saja penyakit pada sistem gerak secara umum, berikut ini:

  • Cedera: Cedera tulang, otot, sendi, tulang rawan, atau jaringan ikat dapat terjadi pada siapa saja. Penyebab cedera yang paling umum adalah terkilir, kecelakaan, atau patah tulang.
  • Artritis: Peradangan sendi yang umum terjadi pada orang tua akibat kerusakan pada tulang rawan di dalam sendi. Terdapat jenis radang sendi lainnya termasuk rheumatoid arthritis, ankylosing spondylitis, dan gout.
  • Nyeri Punggung: Sering terjadi akibat cara duduk yang salah atau aktivitas berat. Gejala nyeri punggung termasuk otot punggung kejang dan tegang.
  • Osteoporosis: Kondisi ketika kepadatan tulang hilang sehingga tulang rapuh.
  • Kanker: Jenis kanker pada sistem muskuloskeletal adalah kanker tulang dan tumor yang tumbuh di jaringan ikat (sarkoma).
  • Kelainan Bawaan: Cacat lahir yang memengaruhi tulang atau struktur tubuh seperti clubfoot atau kaki pengkor.

Terdapat berbagai jenis penyakit pada sistem gerak lainnya yang menyebabkan gejala umum seperti nyeri, bengkak, sulit bergerak, kelelahan, dan penurunan fungsi tubuh.

 

Cara Menjaga Sistem Gerak pada Manusia

Menjaga kesehatan seluruh tubuh berarti menjaga kesehatan sistem muskuloskeletal juga. Berikut ini cara menjaga kesehatan sistem gerak:

  • Rajin olahraga untuk meningkatkan fungsi gerak dan kekuatan tulang, otot, dan sendi.
  • Pilih makanan sehat seperti buah, sayur, dan susu sebagai sumber kalsium dan vitamin D untuk tulang.
  • Perhatikan postur tubuh. Jangan duduk membungkuk. Setelah duduk beberapa jam, bangun sebentar untuk peregangan tubuh.
  • Jaga berat badan ideal karena lemak dapat memberi tekanan ke tulang dan berakibat buruk.

Bila mengalami masalah tulang, sendi, otot, atau bagian dari sistem muskuloskeletal lainnya, silakan hubungi dokter umum atau rheumatologist untuk spesialis penyakit arthritis dan rematik.

 

  1. Cleveland Clinic. 2020. Musculoskeletal System. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/12254-musculoskeletal-system-normal-structure–function. (Diakses pada 19 Januari 2021).
  2. Eustice, Carol. The Musculoskeletal System and Disease. https://www.verywellhealth.com/the-musculoskeletal-system-what-is-it-189651. (Diakses pada 19 Januari 2021).
  3. Libre Text Medicine. 2020. Overview of the Musculoskeletal System. https://med.libretexts.org/Bookshelves/Anatomy_and_Physiology/Book%3A_Anatomy_and_Physiology_(Boundless)/6%3A_Skeletal_System/6.1%3A_Overview_of_the_Skeletal_System/6.1A%3A_Overview_of_the_Musculoskeletal_System#:~:text. (Diakses pada 19 Januari 2021).
  4. Khan Academy. 2020. The musculoskeletal system review. https://www.khanacademy.org/science/high-school-biology/hs-human-body-systems/hs-the-musculoskeletal-system/a/hs-the-musculoskeletal-system-review. (Diakses pada 19 Januari 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi