Terbit: 16 July 2025
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Memiliki perasaan cemas terkadang berakhir dengan sering kencing. Kondisi ini cukup mengganggu aktivitas atau tidur di malam hari. Lantas, mengapa rasa cemas menyebabkan sering kencing? Cari tahu jawabannya dalam pengelasan di bawah ini.

Kenapa Cemas Bikin Sering Kencing? Ini Alasannya

Apakah Kecemasan Menyebabkan Sering Buang Air Kecil?

Memiliki kecemasan, stres, dan depresi ternyata bisa berdampak pada tubuh, termasuk meningkatkan frekuensi buang air kecil. Kondisi ini dikenal sebagai overactive bladder (OAB) atau beser, bahkan bisa berkembang menjadi inkontinensia urine, yaitu ketidakmampuan menahan kencing.

Sebuah penelitian di Norwegia menemukan bahwa orang dengan gejala kecemasan atau depresi memiliki risiko 1,5 hingga 2 kali lebih tinggi mengalami inkontinensia urine dibanding mereka yang tidak mengalaminya.

Rasa Takut dan Buang Air Kecil

Ada dua jenis buang air kecil akibat kecemasan. Pertama, buang air kecil mendadak saat rasa takut yang ekstrem terjadi. Kedua, sensasi ingin buang air kecil terus-menerus, meski tidak banyak minum.

Buang air kecil mendadak biasanya muncul saat menghadapi ketakutan yang parah, seperti pada penderita fobia. Contohnya, jika seseorang tiba-tiba menghadapi ancaman besar seperti ditodong pistol atau senjata tajam, reaksi spontan untuk buang air kecil bisa saja terjadi.

Kondisi ini disebabkan oleh sistem saraf yang kewalahan. Saat tubuh masuk ke mode “lawan atau lari” (fight-or-flight), otak memprioritaskan fungsi-fungsi vital. Area yang mengatur kandung kemih ini bisa terganggu, sehingga buang air kecil terjadi tanpa kontrol.

Penyebab Sering Buang Air Kecil Akibat Kecemasan

Meski belum sepenuhnya dipahami secara medis, ada dua teori utama yang menjelaskan hubungan antara kecemasan dan sering buang air kecil, berikut di antaranya:

  • Teori 1: Respons “Fight-or-Flight

Saat stres atau cemas, tubuh masuk ke mode “lawan atau lari” (fight-or-flight). Respons ini membuat sistem saraf menjadi lebih sensitif, termasuk terhadap dorongan untuk buang air kecil.

Bagi penderita OAB, rasa cemas terhadap gejala (misalnya takut tidak sempat ke toilet) bisa memperburuk situasi. Mereka menjadi semakin cemas, yang kemudian memicu dorongan untuk kencing lebih sering. Kondisi ini menciptakan siklus stres dan buang air kecil yang berulang.

  • Teori 2: Ketegangan Otot dan Gangguan Tidur

Stres dan kecemasan juga dapat menyebabkan ketegangan otot, termasuk di area panggul dan kandung kemih. Sebagai akibatnya, kandung kemih menjadi lebih aktif dan dorongan buang air kecil muncul lebih sering.

Kecemasan dan depresi juga dikaitkan dengan nokturia, yaitu sering terbangun di malam hari untuk ke toilet. Para ahli meyakini bahwa kondisi ini lebih disebabkan oleh gangguan tidur, bukan karena kebutuhan fisiologis kandung kemih. Kendati orang yang cemas cenderung terjaga lebih lama di malam hari, mereka jadi lebih sering merasa ingin buang air kecil.

Jadi, kecemasan bisa menyebabkan sering buang air kecil atau kencing, baik karena sistem saraf yang terlalu aktif, ketegangan otot, maupun gangguan tidur. Jika Anda sering mengalami gejala ini, penting untuk mencari tahu apa penyebabnya – apakah karena stres, kecemasan, atau kondisi medis lainnya.

Selain itu, ada beberapa masalah kesehatan yang dapat menyebabkan buang air kecil yang sering dan mendesak. Oleh karena itu, penting untuk mewaspadai kemungkinan penyebab lain sering buang air kecil,  termasuk infeksi saluran kemih, vaginitis, sistitis interstisial, batu kandung kemih, dan diabetes.

Kapan Harus ke Dokter

Jika Anda sering buang air kecil secara tiba-tiba, merasa tidak bisa menahan kencing, atau mengalami kebocoran urine, sebaiknya konsultasikan ke dokter. Pemeriksaan medis bisa membantu menentukan penyebab dan pilihan pengobatan yang tepat bagi Anda.

Jika kecemasan atau stres menimbulkan gejala overactive bladder (OAB)  aau beser makin parah, dokter mungkin juga bisa merujuk Anda ke spesialis kesehatan mental untuk menangani aspek psikologisnya.

Konsultasikan langsung dengan dokter secara online lewat Farmaku.com atau aplikasi Farmaku. Tanpa perlu keluar rumah, Anda bisa mendapatkan saran medis terpercaya mengenai gejala sering kencing dan cara mengatasinya.

 

  1. Abraham, Micah. 2022. Anxiety Urination: An Inconvenient Symptom. https://www.calmclinic.com/anxiety/signs/urination-problems (Diaskes pada 15 Juli 2025)
  2. Meissner, Morgan. 2023. 6 tips for easing stress and anxiety from overactive bladder. https://www.medicalnewstoday.com/articles/tips-for-easing-stress-and-anxiety-from-overactive-bladder (Diaskes pada 15 Juli 2025)


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi