DokterSehat.Com– Tulang tengkorak retak adalah kejadian dimana tulanmg pada tengkorak kepala retak akibat pukulan atau penyakit lain yang menyerang tengkorak, tulang temporal atau biasa disebut dengan tulang tengkorak yang mengandung bagian pada saluran telinga, telinga bagian tengah, dan telinga bagian dalam bisa retak oleh pukulan ke kepala. Retak tulang temporal sering memecahkan gendang telinga dan bisa juga merusak ossicles dan cochlea.
Gejala-gejala yang sering timbul sebelum penderita mengalami retak tengkorak adalah kelumpuhan wajah di samping retak tersebut dan kehilangan pendengaran yang berat, yang kemungkinan konduktif, sensorineural, atau keduanya. Orang bisa mengalami pendarahan dari telinga, darah di belakang gendang telinga, atau potongan berwarna kebiruan pada kulit di bagian belakang telinga. Kadangkala, cairan cerebrospinal bocor dari otak melalui retakan dan tampak cairan bening keluar dari telinga atau hidung. Kebocoran cairan ini mengindikasikan bahwa otak tersebut terkena infeksi.
Diagnosa
Tengkorak retak biasanya didiagnosa pada orang dengan luka kepala yang menjalani computed tomography (CT) scanning. CT scanning lebih baik dibandingkan magnetic resonance imaging (MRI) untuk mendiagnosa tengkorak yang retak.
Kebanyakan orang dengan tengkorak yang retak tanpa luka kepala dirujuk ke rumah sakit dan diperiksa. Orang yang mengalami serangan memerlukan antikonsulvan. Selain dari retak pada dasar tengkorak dan tengkorak retak yang menekan, kebanyakan tengkorak tidak memerlukan pengobatan khusus.
Retak pada dasar tengkorak: Orang dengan retak pada dasar tengkorak dirujuk ke rumah sakit, istirahat total dan mengangkat kepala diperlukan sampai cairan cerebrospinal berhenti mengalir. Orang harus menghindari meniup hidung mereka karena seringkali sinus di dekat hidung juga retak. Bahkan juga, meniup hidung bisa menyebabkan udara dari hidung menyebar ke bagian lain pada wajah atau kepala. Kebanyakan meningel merobek penutup pada mereka sendiri dalam 48 jam atau setidaknya dalam seminggu setelah luka tersebut. Jika cairan cerebrospinal terus mengalir, kemudian dokter kadangkala bisa mengeringkan cairan tersebut dengan memasukkan jarum kecil pada punggung bawah. Jika cairan terus mengalir, aliran tersebut ditutup dengan cara operasi.
Tahukah anda
Sinar X pada tengkorak jarang membantu
Tengkorak retak yang menekan: Pada retakan jenis ini, salah satu atau lebih bagian pada tulang bisa menekan ke dalam otak, merusak otak. Otak kemungkinan mengarah keluar, dokter bermaksud untuk mencegah infeksi dan pembentukan abscesses dengan mengangkat benda asing dan jaringan mati dan memperbaiki dengan maksimal kerusakan sebagaimana mungkin. Dokter mengangkat kepingan tengkorak kembali ke posisi dan menutup luka dengan jahitan.
Tengkorak yang retak pada anak: Pada bayi yang mengalami tengkorak retak, selaput di sekitar otak kadangkala menonjol terus dan menjadi terperangkap oleh retakan, membentuk kantung berisi cairan yang disebut retak yang berkembang atau kista leptomeningeal. Kantung tersebut terbentuk lebih dari 3 sampai 6 minggu dan kemungkinan bukti pertama bahwa tengkorak telah retak.
Seorang anak dengan tengkorak yang retak dirujuk ke rumah sakit jika:
- Gejala-gejala diduga kemungkinan luka otak.
- Anak tersebut telah pingsan, walau sebentar.
- Gejala-gejala atau CT scan menemukan dugaan sebuah retakan pada dasar tengkorak.
- Gejala-gejala atau CT scan menemukan dugaan sebuah retakan pada dasar tengkorak.
- Anak yang diduga mengalami kekerasan.
Pengobatan
Pengobatan pada kista leptomeningeal bisa hanya berhubungan dengan penelitian, sejak kantung berisi cairan kadangkala sembuh dengan sendirinya. Pada anak yang mengalami atau menjadi beresiko mengalami masalah-masalah seperti tekanan pada otak atau infeksi, dokter mengeringkan kista dengan cara operasi.