Terbit: 6 January 2018 | Diperbarui: 8 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Belakangan ini warganet digemparkan dengan trend baru yang sedang banyak dilakukan orang Thailand, yakni memutihkan kulit kelamin. Dalam prosedur yang dilakukan di Rumah Sakit Lelux yang ada di Bangkok, Thailand, baik pria atau wanita hanya tinggal menyiapkan dana sekitar Rp 9 juta untuk mendapatkan 5 buah sesi terapi yang akan membuat kulit kelamin menjadi jauh lebih cerah. Dengan kulit kelamin seperti ini, banyak orang yang mengaku lebih percaya diri.

Sedang Ngetrend Memutihkan Penis, Apa Kata Dokter?

Proses pemutihan kulit kelamin ini memakai laser yang akan merusak sel-sel kulit yang memproduksi pigmen kulit. Hal ini akan membuat warna kulit menjadi semakin cerah sesuai dengan keinginan pasien. Bunthita Wattanasiri, Manajer Departemen Kulit dan Laser dari rumah sakit ini menyebutkan bahwa proses pemutihan penis dan kulit kelamin ini cenderung diminati kaum LGBT. Setiap bulannya, setidaknya 100 pria menjalani prosedur pemutihan penis ini.

Kementerian Kesehatan Thailand ternyata ikut angkat bicara tentang hal ini. Mereka mengingatkan tentang adanya kemungkinan efek samping setelah melakukan proses pemutihan kelamin tersebut. Sebagai contoh, pakar kesehatan dr. Thongchai Keeratihuttayakorn menyebutkan bahwa banyak pasien yang mengeluhkan rasa nyeri, peradangan, bekas luka, ketidaknyamanan saat berhubungan intim, hingga terganggunya fungsi organ reproduksi. Bahkan, dr. Thongchai menganggap proses ini cukup berbahaya sehingga tidak direkomendasikan sama sekali.

Yang menarik adalah, dr. Thongchai juga menyebut proses pemutihan penis dan kulit kelamin ini sebagai tindakan yang percuma karena jika tidak kerap dilakukan secara berulang, maka warna kulit penis akan kembali seperti sedia kala. Bahkan, jika tidak beruntung, bisa jadi warna penis akan berbintik-bintik yang tentu membuatnya menjadi terlihat semakin buruk.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi