Terbit: 30 April 2018
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com– Menangis adalah respons alami terhadap emosi yang kuat, seperti menonton film sedih atau mengalami perpisahan yang sangat menyakitkan. Kadang-kadang emosi yang Anda rasakan ketika Anda menangis bisa begitu kuat sehingga menimbulkan gejala fisik, seperti sakit kepala.

Sakit Kepala Setelah Menangis? Ini Penjelasannya

Bagaimana menangis dapat menyebabkan sakit kepala tidak jelas, tetapi emosi yang kuat, seperti stres dan kecemasan, tampaknya memicu proses di otak yang membuka jalan bagi sakit kepala.

Air mata non-emosional atau positif, seperti melansir Healthline, tampaknya tidak memiliki efek yang sama. Para peneliti menemukan bahwa menangis saat Anda memotong bawang atau ketika Anda senang tidak menimbulkan rasa sakit kepala. Hanya air mata yang terikat dengan emosi negatif yang memiliki efek ini.

Apa Itu Migrain dan Sakit Kepala Tegang?

Migrain dan sakit kepala tegang adalah dua jenis sakit kepala yang paling umum:

  • Migrain menyebabkan nyeri yang hebat dan berdebar, biasanya hanya di satu sisi kepala Anda. Migrain sering disertai dengan gejala seperti mual, muntah, dan kepekaan ekstrem terhadap cahaya dan suara.
  • Sakit kepala tegang menyebabkan rasa sakit dan tekanan yang terasa seperti tali pengikat di sekitar kepala Anda. Leher dan bahu Anda mungkin juga terasa sakit.

Dalam satu penelitian 2003, para peneliti menemukan bahwa situasi yang memicu kecemasan dan stres adalah pemicu terbesar untuk migrain dan sakit kepala karena tegang. Mereka melihat menangis sebagai pemicu yang cenderung dan umum tetapi kurang dikenal yang layak untuk dipelajari dan didiskusikan lebih lanjut.

Bagaimana Mencegah Sakit Kepala?

Obat dapat membantu mencegah ketegangan dan sakit kepala migrain serta meringankan gejalanya.

Anda mungkin dapat menghentikan sakit kepala dengan:

  • Obat pereda nyeri seperti aspirin, ibuprofen (Advil), dan acetaminophen (Tylenol), mungkin cukup untuk meringankan sakit kepala ringan. Jika gejala Anda lebih moderat, carilah penghilang rasa sakit yang menggabungkan acetaminophen atau aspirin dengan kafein untuk efek maksimum.
  • Triptan mengubah aliran darah di otak untuk menurunkan peradangan. Mereka dapat membantu dengan nyeri migrain yang parah. Sumatriptan (Imitrex) tersedia OTC. Frovatriptan (Frova), rizatriptan (Maxalt), dan triptan lainnya hanya tersedia dengan resep dokter.

Jika Anda mengalami migrain biasa atau sakit kepala tegang, dokter Anda mungkin akan meresepkan salah satu dari obat-obatan ini untuk membantu mencegahnya:

  • Obat kardiovaskular mengobati tekanan darah tinggi dan penyakit arteri koroner, tetapi juga mencegah migren. Ini termasuk beta-blocker seperti metoprolol (Lopressor) dan calcium channel blocker seperti verapamil (Calan).
  • Antidepresan mencegah migrain dan sakit kepala karena tegang. Ini termasuk tricyclics seperti amitriptyline dan selective serotonin-norepinefrin reuptake inhibitor (SNRI) seperti venlafaxine (Effexor).
  • Obat anti kejang, seperti topiramate (Topamax), dapat mengurangi jumlah sakit kepala migrain yang Anda dapatkan. Obat-obatan ini juga dapat mencegah sakit kepala tegang.

Apa Itu Sakit Kepala Sinus?

Emosi dan sinus Anda lebih terkait erat dari yang Anda kira. Lebih dari 20 persen orang-orang dengan masalah sinus kronis melaporkan merasa tertekan. Ini mungkin karena kedua kondisi berasal dari peradangan.

Sinus yang meradang juga dapat menyebabkan depresi dengan mengganggu tidur dan mengurangi kualitas hidup.

Menangis sering terjadi pada orang yang depresi. Menangis dapat memperburuk gejala sinus seperti hidung tersumbat dan pilek. Tekanan dan sesak di sinus Anda dapat menyebabkan sakit kepala.

Gejala lain dari masalah sinus meliputi:

  • Hidung tersumbat
  • Sakit di sekitar pipi, mata, dahi, hidung, rahang, dan gigi
  • Cairan tebal dari hidung Anda
  • Menetes di bagian belakang tenggorokan Anda (postnasal drip)
  • Batuk
  • Sakit tenggorokan

Bagaimana Penanganan Sinus?

Obat tanpa resep dan resep-nasal corticosteroids dapat menurunkan peradangan di saluran sinus. Pilihan populer meliputi:

  • Beclomethasone (Beconase AQ)
  • Budesonide (Rhinocort)
  • Fluticasone (Flonase)
  • Mometasone (Nasonex)
  • Kortikosteroid juga tersedia dalam bentuk oral dan suntikan

Jika Anda memiliki gejala sinus yang parah yang tidak membaik dengan obat-obatan, dokter Anda mungkin menyarankan operasi untuk membuka saluran sinus Anda.

Apa Itu Sakit Kepala Dehidrasi?

Baik tubuh dan otak Anda membutuhkan keseimbangan cairan dan elektrolit yang tepat untuk berfungsi dengan benar. Jika Anda tidak minum cukup cairan, atau Anda kehilangannya banyak cairan, Anda bisa mengalami dehidrasi. Ketika otak Anda kehilangan terlalu banyak cairan akan menyusut. Penurunan volume otak ini dapat menyebabkan sakit kepala. Dehidrasi juga bisa memicu atau memperpanjang serangan sakit kepala migrain.

Orang-orang yang pernah mengalami sakit kepala dehidrasi mengatakan menderita sakit kepala. Kondisi ini bisa menjadi lebih buruk ketika Anda menggerakkan kepala, berjalan, atau membungkuk.

Tanda-tanda lain sakit kepala dehidrasi meliputi:

  • Mulut kering
  • Haus ekstrem
  • Jarang buang air kecil
  • Urine berwarna gelap
  • Kebingungan
  • Pusing
  • Kelelahan

Menangis sangat tidak mungkin membuat Anda dehidrasi, kecuali Anda belum minum cukup cairan. Dehidrasi biasanya hasil dari:

  • Keringat berlebih
  • Sering buang air kecil
  • Diare atau muntah
  • Demam

Bagaimana Menangani Sakit Kepala Dehidrasi?

Seringkali, rasa sakit akan hilang setelah Anda meminum satu atau dua gelas air atau minuman elektrolit, seperti Gatorade (minuman yang mengembalikan kesegaran tubuh. Anda juga dapat mengonsumsi obat pereda nyeri yang bosa diperoleh di apotek, seperti aspirin, ibuprofen (Advil), atau acetaminophen (Tylenol). Anda tidak boleh mengonsumsi penghilang rasa sakit atau obat lain yang mengandung kafein, yang dapat meningkatkan kehilangan cairan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi