Terbit: 24 January 2020 | Diperbarui: 5 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Setiap orang berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi anaknya. Sebagai contoh, rumah akan selalu dijaga kebersihannya. Tujuannya agar anak tidak mudah terkena bakteri atau kuman penyebab penyakit. Masalahnya adalah jika rumah terlalu bersih, bisa jadi akan memberikan kerugian tersendiri bagi anak.

Rumah Terlalu Bersih? Bisa Jadi Risiko Leukemia pada Anak Naik

Risiko Leukemia Anak Meningkat Jika Rumah Terlalu Bersih

Sebuah penelitian yang dilakukan di Inggris menghasilkan fakta mengejutkan tentang risiko leukemia pada anak. Dalam penelitian ini, disebutkan bahwa rumah yang terlalu bersih bisa meningkatkan risiko terkena penyakit ini, khususnya yang berjenis leukemia limfoblastik akut, penyakit yang bisa menyerang anak dengan usia 0 hingga 4 tahun.

Sebagai informasi, leukemia limfoblastik akut bisa menyerang sumsum tulang. Padahal, bagian tubuh ini memiliki peran sangat besar dalam menghasilkan sel darah putih. Keberadaan kanker ini membuat produksi sel darah putih menjadi lebih dari normal. Sel-sel darah putih ini juga tidak normal. Dampaknya tentu akan sangat berbahaya bagi kesehatan anak secara keseluruhan.

Profesor Mel Greaves dari Institute of Cancer Research, Inggris menyebut kanker ini bisa disebabkan oleh dua hal. Penyebab pertama adalah mutasi genetik yang terjadi pada DNA sumsum tulang saat anak masih dalam kandungan. Hal ini berarti, penyakit ini memang bisa menurun secara genetik. Tak hanya dari orang tua, anggota keluarga kandung lain yang memiliki penyakit yang sama juga bisa meningkatkan risiko penyakit ini.

Penyebab kedua adalah paparan kuman yang terjadi di masa anak-anak. Prof. Greaves justru menyebut anak-anak yang tak pernah terpapar bakteri atau kuman akibat rumah yang terlalu bersih justru akan membuat mereka lebih berisiko terkena masalah kesehatan ini.

Meski terlihat jorok dan membuat anak rentan jatuh sakit, dalam realitanya paparan kuman justru bisa membuat sistem kekebalan tubuh terlatih dan akhirnya bisa semakin kuat. Jika mereka tidak pernah terpapar kuman akibat orang tuanya yang terlalu memperhatikan kebersihan atau kehigienisan, maka akan membuat respons sistem imun tubuh menjadi tidak normal. Hal inilah yang bisa berimbas pada datangnya leukemia.

Sebaiknya Anak Dibiarkan Terpapar Kuman?

Prof. Greaves menyebut bayi di usia kurang dari satu tahun yang sering terpapar kuman akibat lingkungan sekitarnya tidak begitu bersih cenderung mampu mengembangkan sistem imun tubuhnya dengan lebih baik. Hal ini berarti, orang tua sebaiknya tidak terlalu mengkhawatirkan kebersihan atau masalah bakteri di dalam rumahnya dengan berlebihan. Anak juga sebaiknya dibiarkan untuk berinteraksi dengan anak-anak sebayanya.

Paparan kuman, asalkan yang tidak berlebihan atau yang tidak begitu berbahaya akan membuat sistem kekebalan tubuhnya menjadi semakin kuat. Responsnya juga akan semakin membaik sehingga risiko terkena leukemia akan semakin menurun. Hanya saja, paparan kuman memang bisa saja menyebabkan efek samping layaknya diare atau beberapa masalah kesehatan lain yang tetap saja harus diwaspadai.

Pastikan anak mendapatkan imunisasi dengan lengkap demi memastikan mereka tidak akan mudah terkena penyakit berbahaya. Selain itu, kita bisa mengajarkan anak untuk selalu menjalankan gaya hidup sehat seperti dengan rajin mencuci tangan, makan makanan bergizi dengan teratur, dan hal-hal sehat lainnya. Hal ini diharapkan bisa mencegah datangnya masalah kesehatan.

Khusus untuk kebersihan rumah, hal ini memang sebaiknya tetap kita jaga. Hanya saja, sebaiknya kita tidak melakukannya dengan berlebihan demi memastikan perkembangan sistem imun tubuh anak bisa berjalan dengan maksimal.

 

Sumber

  1. Senthilingham, Meera. 2020. A germ-free childhood could trigger leukemia, scientist suggests. https://edition.cnn.com/2018/05/22/health/leukemia-clean-childhood-study-intl/index.html. (Diakses pada 24 Januari 2020).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi