DokterSehat.Com- Proses penyembuhan luka biasanya berlangsung cukup lama, apalagi jika luka ini cukup dalam. Namun, sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh para ahli dari Tiongkok dan Amerika Serikat sepertinya bisa membuat proses ini menjadi lebih cepat. Seperti apakah cara tersebut?
Dikutip dari Xinhua, sebuah penelitian yang dipublikasikan hasilnya pada Rabu, 14 Maret 2018 lalu dalam jurnal berjudul Science Translational Medicine menghasilkan fakta bahwa terdapat jalur persinyalan molekul yang bisa mengatur struktur yang dikelilingi oleh membran berukuran kecil yang dikendalikan oleh sel-sel bernama gelembung ekstraselular dari sel batang jaringan konektif. Gelembung ini memiliki antagonis reseptop interleukin-1 (IL-1RA), semacam sitokin yang bisa mendorong proses penyembuhan luka menjadi lebih cepat.
Penelitian yang dipimpin oleh Kou Xiaoxing dari Peking University School and Hospital of Stomatology dari Beijing dan para peneliti tamu dari University of Pennsylvania School of Dental Medicine ini dilakukan dengan cara menginjeksi Anakinra, obat dengan kandungan IL-1RA yang sudah disetujui penggunaannya oleh FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat) yang biasanya digunakan untuk mengatasi rheumatid arthritis, pada luka kulit dan gusi pada tikus percobaan.
Hasilnya adalah, proses penyembuhan luka jauh lebih cepat dari sebelumnya. Bahkan, dalam penggunaan dosis yang lebih kecil, proses penyembuhan luka pada tikus percobaan yang mengalami diabetes juga bisa menjadi lebih cepat. Padahal, sudah menjadi rahasia umum jika luka pada penderita diabetes cenderung sangat sulit untuk sembuh.
Penemuan ini membuka jalan bagi penelitian lain yang lebih mendalam agar bisa mendapatkan obat yang bisa membantu proses penyembuhan luka dengan lebih cepat, termasuk memberikan solusi bagi proses penyembuhan luka bagi penderita diabetes.
Sobat Sehat kalau terluka biasanya dibiarkan saja atau diobati?