Terbit: 28 October 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Seorang remaja dari Georgia diketahui terkena cedera kepala yang cukup parah sebulan yang lalu saat bermain sepakbola hingga mendapatkan koma. Namun, remaja yang bernama Rueben Nsemoh dan berusia 16 tahun ini akhirnya berhasil terbangun dari koma selama tiga hari. Meskipun membuat keluarganya lega, Rueben justru membuat keluarganya kebingungan karena Ia justru hanya mampu berbicara dengan bahasa Spanyol saja. Bagaimana tidak, bahasa Spanyol bukan bahasa ibu Rueben dan sebelumnya Ia hanya tahu beberapa kata saja.

Remaja Ini Terbangun Dari Koma dan Tiba-Tiba Fasih Berbahaya Spanyol!

Rueben menyebutkan jika Ia sendiri tak percaya apa yang terjadi pada dirinya. Ia mengaku jika bahasa Inggrisnya memang belum sempurna, namun, saat tiba-tiba Ia mampu berbahasa Spanyol, ini seperti sebuah anugerah yang unik padanya.

Sebagai informasi, Rueben secara tidak sengaja tertendang oleh rekannya saat bermain sepakbola saat pada 24 September 2016 pada bagian kanan kepalanya. Setelah itu, Ia pun langsung dilarikan ke rumah sakit karena mengalami gegar otak parah dan mengalami syok. Setelah dirawat di ruang ICU dan sempat mengalami koma, Rueben mulai menggerakkan tangan kembali dan akhirnya sadar. Namun, kata pertama yang Ia ucapkan pada ibunya, Dorah Nsemoh, saat merasa lapar justru adalah kata dari bahasa Spanyol “tengo hambre” yang berarti “aku lapar”. Sang ibu tentu terkejut melihat hal ini dan langsung meminta bantuan perawat rumah sakit. Beruntung, ada perawat yang mengerti bahwa Rueben mengucapkan kata dari Bahasa Spanyol. Namun, hal ini justru membuat ibundanya semakin bingung mengingat seharusnya Rueben berbicara dengan bahasa Inggris.

Pakar kesehatan dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) sendiri menyebutkan jika kondisi yang terjadi pada ruben sangatlah langka dimana trauma atau stroke bisa menyebabkan Traumatic Brain Injury atau TBI yang bisa membuat perubahan fungsi bahasa. Rueben sendiri mengaku kerap melihat saudaranya yang berbicara dengan bahasa Spanyol bersama rekannya yang memang berbahasa Spanyol. Saudaranya sendiri memang pernah belajar di negara tersebut, dan ada kemungkinan otak Rueben merekam hal ini.

Beruntung, beberapa minggu setelah sadar, bahasa Inggris Rueben mulai pulih kembali dan Ia justru merasa senang karena kini Ia bisa menguasai dua bahasa sekaligus meskipun Ia menyebutkan jika kemampuan berbahasa Spanyolnya memang cenderung menurun.

Photo Source: WSB TV Atlanta


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi