Terbit: 7 March 2020
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Menurut American Osteopathic Association (AOA), faringitis adalah salah satu kondisi medis yang paling sering dikeluhkan pasien. Kasus faringitis sering terjadi terutama ketika musim penghujan. Faringitis juga menjadi alasan paling sering mengapa orang izin sakit selama beberapa hari dari pekerjaannya atau dari kegiatan sekolah. Ketahui lebih lanjut mengenai masalah kesehatan yang satu ini.

Faringitis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, dan Pencegahan

Apa Itu Faringitis?

Radang tenggorokan atau faringitis adalah pembengkakan yang terjadi pada bagian belakang tenggorokan (faring). Hal ini biasanya disebabkan karena virus atau bakteri. 

Penyebab Faringitis

Virus yang menyebabkan pilek dan flu juga bisa menyebabkan sakit tenggorokan. Lebih jarang, infeksi bakteri menyebabkan sakit tenggorokan. Berikut berbagai kondisi yang menyebabkan faringitis:

1. Infeksi Virus

Penyakit virus yang menyebabkan sakit tenggorokan seperti pilek/common flu, mononukleosis, campak, cacar air, croup (penyakit anak-anak yang umum yang ditandai dengan batuk yang keras), dan batuk rejan (pertusis).

2. Infeksi bakteri

Sejumlah infeksi bakteri dapat menyebabkan sakit tenggorokan. Paling sering adalah Streptococcus pyogenes (grup A streptococcus) yang menyebabkan radang tenggorokan.

Penyebab lain dari sakit tenggorokan termasuk:

3. Alergi

Alergi pada bulu hewan peliharaan, jamur, debu, dan serbuk sari dapat menyebabkan sakit tenggorokan. Masalahnya mungkin akan kompleks jika timbul postnasal drip (cairan yang mengalir dari hidung ke tenggorokan), yang dapat mengiritasi dan akhirnya membuat tenggorokan jadi perih.

4. Iritasi

Polusi udara luar ruangan dan polusi dalam ruangan seperti asap rokok atau bahan kimia dapat menyebabkan faringitis kronis. Merokok, minum alkohol, dan makan makanan pedas juga dapat mengiritasi tenggorokan.

5. Udara Kering

Udara dalam ruangan yang kering dapat membuat tenggorokan terasa kasar dan gatal. Bernapas melalui mulut (biasanya  karena hidung tersumbat kronis) juga dapat menyebabkan tenggorokan kering dan sakit.

6. Infeksi HIV

Sakit tenggorokan dan gejala mirip flu lainnya terkadang muncul lebih awal setelah seseorang terinfeksi HIV.

Penderita HIV-positif mungkin mengalami faringitis kronis atau berulang karena infeksi jamur yang disebut mulut sariawan atau karena infeksi virus yang disebut cytomegalovirus (CMV), bisa serius pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

7. Ketegangan Otot

Seseorang dapat meregangkan otot di tenggorokan dengan berteriak, berbicara dengan keras, atau berbicara dalam waktu lama tanpa istirahat.

8. Penyakit Refluks Gastroesofagus (GERD)

GERD adalah gangguan sistem pencernaan di mana asam lambung kembali ke kerongkongan (esofagus). Tanda atau gejala lain termasuk mulas, suara serak, regurgitasi (naiknya isi perut dari lambung keluar mulut) dan sensasi benjolan di tenggorokan.

9. Tumor

Kanker tenggorokan, lidah atau kotak suara (laring) dapat menyebabkan sakit tenggorokan. Tanda atau gejala lain termasuk suara serak, kesulitan menelan, pernapasan bising, benjolan di leher, dan darah dalam air liur atau dahak.

Faktor Risiko Faringitis

Meskipun siapa pun dapat mengalami sakit tenggorokan, beberapa faktor membuat seseorang lebih rentan mengalami faringitis adalah:

1. Usia

Anak-anak dan remaja kemungkinan besar mengalami sakit tenggorokan. Anak-anak usia 3 hingga 15 tahun juga lebih cenderung mengalami faringitis, infeksi bakteri paling umum yang terkait dengan sakit tenggorokan.

2. Alergi

Alergi musiman atau reaksi alergi yang berkelanjutan terhadap debu, jamur, atau bulu hewan peliharaan membuat kemungkinan sakit tenggorokan semakin besar.

3. Paparan Terhadap Iritasi Kimia

Partikel di udara dari pembakaran bahan bakar fosil dan bahan kimia rumah tangga biasa dapat menyebabkan iritasi tenggorokan.

4. Sering Infeksi Sinus atau Kronis

Aliran yang keluar dari hidung Anda dapat mengiritasi tenggorokan atau menyebarkan infeksi.

5. Paparan Asap Rokok

Merokok dan asap rokok dapat mengiritasi tenggorokan. Penggunaan produk tembakau juga meningkatkan risiko kanker mulut, tenggorokan, dan kotak suara.

6. Tempat Umum

Infeksi virus dan bakteri menyebar dengan mudah di mana saja orang berkumpul, baik di pusat penitipan anak, ruang kelas, kantor atau pesawat terbang.

7. Kekebalan Tubuh Lemah

Seseorang lebih rentan terhadap infeksi secara umum jika resistensi rendah. Penyebab umumnya penurunan kekebalan tubuh seperti HIV, diabetes, pengobatan dengan steroid atau obat kemoterapi, stres, kelelahan, dan pola makan yang buruk.

Gejala Faringitis

Tanda dan gejala yang menyertai faringitis bervariasi tergantung pada kondisi yang mendasarinya. Gejala yang timbul pada penderita faringitis adalah sakit tenggorokan, kering, atau gatal. Selain itu, faringitis juga menimbulkan gejala berikut ini:

  • Bersin
  • Pilek
  • Sakit kepala
  • Batuk
  • Merasa kelelahan
  • Pegal-pegal
  • Menggigil
  • Demam ringan sampai demam tinggi

Kapan Harus Harus Mendapatkan Penanganan Dokter?

Penderita faringitis harus segera mendapatkan penanganan dokter jika mengalami salah satu dari kondisi berikut:

  1. Gejala faringitis berlangsung lebih dari 10 hari
  2. Kesulitan atau sangat kesakitan saat menelan
  3. Sulit bernapas
  4. Ruam

Diagnosis Faringitis

Dokter biasanya akan memeriksa tenggorokan untuk mencari tahu penyebab dan gejalanya, seperti pemeriksaan berikut:

1. Pemeriksaan Fisik

Jika Anda mengalami gejala faringitis, dokter akan memeriksa tenggorokan. Dokter akan memeriksa adanya bercak putih atau abu-abu, pembengkakan, dan kemerahan. Dokter mungkin juga akan memeriksa telinga dan hidung. Guna memeriksa pembengkakan kelenjar getah bening, akan akan memeriksa sisi leher Anda.

2. Kultur Tenggorokan

Jika dokter menduga Anda menderita faringitis yang cukup parah, kemungkinan dokter akan melakukan biakan tenggorokan. Cara ini dilakukan menggunakan kapas untuk mengambil sampel sekresi dari tenggorokan. Biasanya dokter dapat melakukan tes radang dengan cepat.

Tes tersebut akan memberi tahu dokter dalam beberapa menit jika tes positif streptokokus. Dalam beberapa kasus, sampel dikirim ke laboratorium untuk pengujian lebih lanjut dan hasilnya tidak tersedia selama setidaknya 24 jam.

3. Tes Darah

Jika dokter menduga adanya penyebab lain dari faringitis, mungkin dokter akan melakukan  tes darah. Sampel darah dari lengan atau tangan diambil dan kemudian dikirim ke laboratorium untuk diuji. Tes ini dapat menentukan apakah Anda menderita mononukleosis. Tes hitung darah lengkap (CBC) dapat dilakukan untuk menentukan apakah Anda memiliki jenis infeksi lain.

Pengobatan Faringitis

Faringitis adalah penyakit yang bisa diobati secara alami di rumah. Namun, jika tidak segera membaik, faringitis dapat dilakukan secara medis.

1. Perawatan Faringitis di Rumah

Jika virus yang menyebabkan faringitis, perawatan di rumah dapat membantu meringankan gejala. Perawatan di rumah ini termasuk:

  • Minum banyak air untuk mencegah dehidrasi
  • Makan kaldu hangat
  • Berkumur secara tengadah dengan air garam hangat (1 sendok teh garam dilarutkan dalam 1 gelas air)
  • Menggunakan humidifier atau alat pelembap udara
  • Istirahat sampai merasa lebih baik

Sementara untuk rasa sakit dan demam, pertimbangkan mengonsumsi obat seperti parasetamol atau ibuprofen. Pelega tenggorokan juga dapat membantu melegakan sensasi nyeri dan gatal di tenggorokan.

Pengobatan alternatif kadang-kadang digunakan untuk mengobati radang tenggorokan. Namun, Anda harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan pengobatan alternatif dalam menghindari interaksi obat atau komplikasi kesehatan lainnya. Beberapa obat herbal yang paling sering digunakan, seperti madu, kencur, dan jahe.

2. Perawatan Faringitis secara Medis

Perawatan medis juga diperlukan untuk faringitis, terutama jika itu disebabkan oleh infeksi bakteri. Untuk kasus seperti ini, dokter akan meresepkan antibiotik. Golongan penisilin adalah pengobatan yang paling sering diresepkan untuk sakit tenggorokan.

Sangat penting untuk menghabiskan semua antibiotik yang diresepkan untuk mencegah infeksi kambuh atau memburuk. Semua antibiotik biasanya akan habis dalam waktu 5 – 10 hari.

Sebagian besar kasus faringitis dapat diobati di rumah secara mandiri. Namun, ada beberapa gejala yang memerlukan penanganan oleh dokter untuk evaluasi lebih lanjut. Segera periksakan ke dokter jika mengalami:

  • Sakit tenggorokan selama lebih dari seminggu
  • Demam lebih dari 38°C
  • Kelenjar getah bening bengkak
  • Ruam baru di kulit

Pencegahan Faringitis

Menjaga kebersihan dapat mencegah banyak kasus faringitis. Lakukan langkah-langkah berikut ini sebagai pencegahan faringitis:

  • Menghindari berbagi makanan, minuman, dan peralatan makan dengan orang yang diduga menderita penyakit faringitis.
  • Menghindari kontak dekat dengan orang yang memiliki infeksi virus atau bakteri menular
  • Menutupi mulut dan hidung saat batuk atau bersin
  • Rajin mencuci tangan, terutama sebelum makan dan setelah batuk atau bersin.
  • Menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol ketika sabun dan air tidak tersedia.
  • Menghindari merokok dan menghirup asap rokok.

 

 

  1. Sore throat. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sore-throat/symptoms-causes/syc-20351635. (Diakses 7 Oktoner 2019)
  2. Kristeen, Cherney dan Janelle Martel. 2017. Pharyngitis. https://www.healthline.com/health/pharyngitis. (Diakses 7 Oktoner 2019)
  3. Eske, Jamie. 2019. What is pharyngitis?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/324144.php. (Diakses 7 Oktoner 2019)
  4. Acute Pharyngitis. https://www.cancertherapyadvisor.com/home/decision-support-in-medicine/labmed/acute-pharyngitis/. (Diakses 7 Oktoner 2019)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi