Terbit: 10 April 2019 | Diperbarui: 6 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Udang adalah salah satu jenis makanan laut yang paling sering dikonsumsi. Sebagaimana makanan-makanan laut pada umumnya, udang bisa diolah menjadi berbagai macam masakan yang lezat. Banyak orang yang mengalami pusing setelah makan udang. Apakah hal ini menandakan kolesterol darah naik?

Kepala Pusing Setelah Makan Udang, Tanda Kolesterol Tinggi?

Kolesterol tinggi bisa menyebabkan sakit kepala?

Pakar kesehatan menyebut kolesterol tinggi sebenarnya tidak menyebabkan munculnya gejala yang jelas. Karena alasan inilah masalah kesehatan ini dianggap sebagai penyakit yang mematikan secara diam-diam. Masalahnya adalah kolesterol tinggi bisa menyebabkan datangnya masalah yang lebih serius.

Sebagai contoh, jika kolesterol tinggi menyebabkan penyumbatan pembuluh darah di jantung, maka risiko terkena serangan jantung dan penyakit jantung koroner akan meningkat. Sementara, itu, jika kondisi ini terjadi di pembuluh darah otak, maka risiko terkena stroke akan naik.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam jurnal berjudul Epidemiology of Vascular Aging Study dilakukan dengan melibatkan 1.550 orang. Hasil dari penelitian ini adalah, mereka yang sudah berusia lanjut dan memiliki kolesterol tinggi memang lebih rentan terkena sakit kepala sebelah atau migrain.

Sebelum mengalami migrain, para partisipan ini biasanya mengalami sensasi penglihatan yang gelap atau justru kilatan cahaya. Belum jelas penyebab munculnya pandangan yang tidak biasa ini. Meskipun begitu, para peneliti menyebut partisipan dengan kondisi ini memang cenderung berisiko tinggi terkena penyakit jantung koroner dan stroke.

Meskipun secara umum tidak menyebabkan gejala yang jelas seperti sakit kepala. Pakar kesehatan menyarankan kita untuk memeriksakan kesehatan ke dokter jika mengalami gejala pusing atau sakit kepala setelah mengonsumsi makanan dengan kadar kolesterol cukup tinggi layaknya udang atau makanan laut lainnya.

Kepala pusing setelah makan udang tanda alergi?

Selain masalah kolesterol tinggi, banyak orang yang menduga munculnya sensasi kepala pusing setelah makan udang sebagai tanda dari alergi pada udang.

Menurut pakar kesehatan, hal ini bisa saja terjadi. Hanya saja, gejala alergi udang biasanya tak hanya berupa kepala pusing saja. Akan muncul gejala-gejala lain seperti:

  • Sensasi kebas pada mulut
  • Mual-mual
  • Muntah
  • Nyeri perut
  • Diare
  • Sulit bernapas
  • Gatal-gatal pada kulit
  • Bentol-bentol pada kulit
  • Pembengkakan pada beberapa bagian tubuh (lidah, jari, atau muka)

Gejala alergi bisa saja hanya berlangsung dengan ringan namun hal ini juga bisa membahayakan. Jika sampai hal ini menyebabkan sesak napas yang parah, maka risiko untuk mengalami kematian pun akan meningkat.

Apabila mulai mengalami berbagai gejala alergi setelah mengonsumsi makanan tertentu, sebaiknya mulai memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter untuk mengetahui penyebab pastinya.

Kepala pusing setelah makan udang bisa jadi karena MSG

Banyak orang yang ternyata tidak menyadari dampak dari penggunaan MSG bisa memicu gejala kepala pusing.

Jika kita sensitif pada penyedap rasa ini, maka akan muncul gejala seperti sakit kepala, diare, atau bahkan nyeri perut. Selain itu, penggunaan MSG dengan berlebihan juga bisa menyebabkan dampak buruk bagi tekanan darah mengingat tingginya kadar natrium di dalamnya.

Batasan makan udang yang aman

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk membatasi konsumsi udang mengingat bahan makanan ini memang memiliki kandungan kolesterol yang tinggi.

Jika mengonsumsi 100 gram udang, maka kita sudah bisa mendapatkan sekitar 166 mg kolesterol. Masalahnya adalah seringkali udang diolah dengan cara yang tidak tepat seperti dengan cara digoreng atau diberi mentega yang membuat kadar kolesterolnya semakin meningkat.

Mengingat asupan maksimal kolesterol harian hanya sekitar 300 mg, pakar kesehatan menyarankan kita untuk membatasi konsumsi udang maksimal 85 gram sehari. Di setiap minggunya, sebaiknya kita membatasi konsumsinya dua atau tiga kali saja demi mencegah masalah kolesterol tinggi.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi