Terbit: 5 May 2019 | Diperbarui: 6 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Tak hanya demi menjalankan ibadah, banyak orang yang menganggap puasa di bulan Ramadan bisa memberikan banyak manfaat kesehatan. Selain proses detoksifikasi tubuh dari berbagai racun atau limbah yang selama ini mengendap, ada yang menyebut puasa bisa membantu menurunkan kadar kolesterol tinggi. Sebenarnya, apakah puasa memang bisa memberikan manfaat ini?

Puasa Ramadan Bisa Turunkan Kolesterol Tinggi?

Dampak puasa bagi kadar kolesterol tubuh

Sebuah penelitian yang dilakukan dengan melibatkan 32 partisipan yang ada di Maroko, salah satu negara di Afrika Utara yang mayoritas penduduknya adalah Muslim, menghasilkan fakta bahwa mereka yang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan cenderung mengalami penurunan kadar kolesterol total pada tubuh hingga 7,9 persen lebih rendah. Khusus untuk kadar kolesterol jahat, angkanya turun 2,6 persen di akhir bulan Ramadhan dan kadar kolesterol baik justru naik hingga 14,3 persen.

Para peneliti menyebut saat berpuasa, para partisipan ini cenderung mengonsumsi lemak dengan jumlah yang lebih sedikit. Selain itu, konsumsi lemak para partisipan juga lebih baik, yakni lemak tak jenuh, bukannya lemak jenuh yang tidak sehat. Masalahnya adalah pola makan yang dilakukan para partisipan dari Maroko ini bisa jadi berbeda dengan pola makan masyarakat lain yang berasal dari budaya yang berbeda.

Puasa juga bisa menurunkan berat badan

Penelitian lain juga dilakukan di MARA Technology University, Malaysia untuk mengetahui dampak berpuasa bagi kesehatan tubuh. Dari 31 partisipan yang dilibatkan, dihasilkan fakta bahwa mereka mengalami peningkatan kadar kolesterol baik, penurunan kadar kolesterol jahat, trigliserida, dan berat badan.

Menurut para peneliti, berbagai manfaat kesehatan ini didapatkan karena saluran pencernaan bisa menyerap makanan di dalam usus dengan sempurna karena tidak ada makanan apapun yang masuk ke dalam tubuh selama lebih dari delapan jam. Selain itu, tubuh juga menghabiskan cadangan glukosa dan lemak tubuh sebagai sumber energi sehingga bisa memicu dampak-dampak kesehatan tersebut.

Sayangnya, penelitian lain yang dilakukan di Tehran University of Medical Sciences yang ada di Iran justru menghasilkan fakta bahwa 81 partisipan yang dilibatkan cenderung mengalami peningkatan kadar kolesterol jahat.

Melihat fakta ini, penurunan kolesterol tidak selalu terjadi saat kita menjalankan ibadah puasa. Hal ini sangat bergantung pada pola makan yang kita lakukan saat berbuka atau sahur. Jika kita menerapkan pola makan yang buruk, tinggi asupan lemak jahat, dan kurang serat, bisa jadi selama bulan puasa kadar kolesterol jahat akan naik dengan signifikan.

Puasa bisa menurunkan risiko stroke

Pakar kesehatan menyebut berpuasa bisa membantu menurunkan risiko stroke. Hal ini disebabkan oleh dampak puasa dalam menurunkan jumlah plak yang menempel pada dinding pembuluh darah. Selain itu, banyak orang yang merasakan penurunan berat badan yang akhirnya terkait dengan menurunnya jumlah lemak di dalam tubuh. Kondisi ini bisa membantu menurunkan risiko stroke dengan efektif.

Beberapa makanan yang sangat disarankan untuk dimakan saat puasa

Demi menurunkan kolesterol atau risiko stroke saat berpuasa, pakar kesehatan menyarankan kita untuk sering mengonsumsi makanan-makanan ini di bulan puasa.

  1. Oatmeal

Tak hanya dikonsumsi saat sarapan, oatmeal bisa dimakan kapan saja, termasuk saat berbuka atau sahur. Tingginya kandungan serat di dalam oatmeal juga bisa membuat perut kenyang lebih lama sehingga kita pun tidak mudah kelaparan. Rutin mengonsumsinya bisa membantu menurunkan berat badan dan kolesterol dengan efektif.

  1. Sayuran hijau

Beberapa jenis sayuran hijau seperti bayam sangat direkomendasikan untuk dikonsumsi selama bulan puasa karena tinggi zat besi dan lutein yang bisa menyehatkan pembuluh darah dan menurunkan kolesterol.

  1. Bawang putih

Kandungan di dalam bawang putih telah terbukti mampu menurunkan tekanan darah, kolesterol, dan risiko terkena penggumpalan darah dengan efektif.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi