Terbit: 4 January 2019 | Diperbarui: 7 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Siapa sih yang bisa tenang jika sampai digigit anjing? Tak hanya bisa mengalami luka yang menyakitkan, bisa jadi gigitan anjing akan menularkan penyakit berbahaya seperti rabies. Hanya saja, belakangan ini di media sosial viral sebuah video yang menunjukkan bahwa seorang pria dari Afrika Selatan mengalami dampak yang sangat aneh setelah digigit anjing. Diduga, anjing yang menggigitnya sudah terinfeksi rabies. Sang pria pun kemudian menggonggong seperti anjing saat dirawat di rumah sakit.

Pria Ini Menggonggong Setelah Digigit Anjing

Video ini menjadi perdebatan di media sosial

Dilansir dari Oddity Central, video ini awalnya diunggah oleh akun Instagram milik tundeednut. Dalam video ini, terlihat jelas sang pria memakai baju berwarna merah dan sudah memakai masker oksigen. Hanya saja, sang pria terus menggonggong setelah dua minggu sebelumnya digigit anjing yang diduga sudah terinfeksi rabies. Sang pria sendiri sudah mendapatkan vaksin anti rabies, namun ia tetap saja terus menunjukkan gejala terus menggonggong dengan mulut berbusa.

Video ini pun langsung viral di media sosial meskipun sang pengunggah sendiri tidak begitu mempercayainya. Warganet yang mengomentari video ini pun langsung berpikir jika sang pria sedang berpura-pura atau hanya mencari sensasi saja. Hanya saja, ada salah satu komentar yang justru menyebutkan bahwa ia sendiri pernah melihat hal seperti ini sebelumnya. Menurut komentator ini, racun yang disebarkan oleh anjing telah mencapai hati sang pria dan besar kemungkinan sudah tidak bisa lagi diobati.

Kebanyakan orang menganggap video ini hanya berpura-pura meskipun media-media besar di Benua Afrika seperti Pulse sampai memberitakan kabar tentang video ini. Selain itu, dalam dunia medis, gejala dari infeksi rabies yang disebabkan oleh gigitan anjing biasanya tidak akan sampai membuat seseorang menggonggong.

Gejala infeksi rabies

Pakar kesehatan menyebut gejala rabies biasanya tidak akan langsung terasa setelah digigit anjing. Hal ini disebabkan oleh masa inkubasi virus rabies yang cukup lama, yakni sekitar 30 hingga 60 hari.

Gejala awal yang akan dirasakan adalah sensasi gatal atau kesemutan pada bagian tubuh yang digigit anjing. Setelahnya, gejalanya akan menjadi semakin parah seperti demam tinggi, tubuh yang menggigil, nyeri otot, susah tidur, dan tubuh yang terasa kelelahan. Setelahnya, korban akan mengalami kegelisahan, disorientasi atau kebingungan, gangguan menelan, kejang-kejang, kelumpuhan, dan kemudian mengalami koma.

Menariknya adalah, ada satu gejala khas yang dialami oleh penderita rabies, yakni mengalami hydrophobia atau takut dengan air dan aerophobia atau ketakutan dengan hembusan udara.

Dampak lain dari gigitan anjing

Selain bisa menyebarkan infeksi rabies yang mematikan, pakar kesehatan menyebut ada dampak berbahaya lain dari gigitan anjing.

Berikut adalah beberapa dampak tersebut.

  1. Infeksi

Air liur anjing memiliki cukup banyak bakteri berbahaya sehingga jika kita sampai digigit, risiko untuk terkena infeksi akan meningkat. Biasanya, gejala infeksi ini diawali dengn pembengkakan atau perubahan warna menjadi kemerahan pada kulit yang digigit. Selain itu, kita juga akan mengalami sensasi nyeri, panas, dan keluarnya cairan nanah pada luka.

  1. Tetanus

Gigitan anjing ternyata juga bisa menyebabkan tetanus, apalagi jika di dalam air liur anjing terdapat virus mycobacterium tetani yang menjadi pemicu masalah kesehatan ini. Gejala dari tetanus ini mirip dengan infeksi. Hanya saja, kita juga akan merasakan sensasi kejang otot, sakit kepala, demam tinggi, nyeri rahang, dan otot yang mengeras. Untuk mengatasinya, biasanya kita akan diberi serum anti tetanus dan antibiotik.

  1. Kematian

Infeksi rabies bisa menyebabkan kematian. Selain itu, dampak lain dari gigitan anjing adalah meningitis, peradangan pada otak, peradangan pada sumsum tulang belakang, hingga infeksi jantung yang bisa saja menghilangkan nyawa.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi