Terbit: 16 July 2018 | Diperbarui: 27 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Piala Dunia 2018 dimenangkan Prancis setelah mengandaskan perlawanan Kroasia dengan skor 4-2. Tak hanya pertandingan seru, banyak orang yang menyoroti dua pemimpin dari kedua negara yang berhadapan saat melakukan pengalungan medali kepada para pemain. Bagaimana tidak, Presiden Kroasia Kolinda Grabar-Kitarovic dan Presiden Prancis Emmanuel Macron sampai rela basah kuyup karena hujan-hujanan saat melakukannya.

Presiden Kroasia dan Prancis Hujan-Hujanan, Berbahayakah Bagi Kesehatan?

Banyak orang yang memuji sikap kedua pemimpin negara tersebut yang dianggap menghargai perjuangan para pemain di lapangan saat babak final, namun banyak pula yang mengkhawatirkan kondisi kesehatan mereka karena harus sampai hujan-hujanan. Sebenarnya, apakah memang hujan-hujanan bisa berbahaya bagi kesehatan?

Dilansir dari Men’s Health, hujan-hujanan bisa membuat sistem kekebalan tubuh menurun dan pembuluh darah menyempit, khususnya pada bagian hidung dan tenggorokan. Menurut Dr. Jason Chia dari Changi Sports Medicine Centre, Singapura, kondisi ini bisa membuat kita lebih mudah jatuh sakit.

Dr. Chia menyebutkan bahwa saat hujan-hujanan, tubuh kita akan bekerja keras untuk menyeimbangkan suhu tubuh karna terus terpapar suhu dingin dari air hujan. Hal ini akan mempengaruhi energi tubuh dan akhirnya menurunkan sistem kekebalan tubuh.

Beberapa dampak yang akan kita rasakan jika hujan-hujanan, apalagi jika air hujan langsung terkena kepala adalah munculnya sakit kepala atau pusing, flu, jamur pada kulit, apalagi jika kita tidak segera mengganti pakaian sudah lembab dan basah, dan penyakit infeksi menular akibat menurunnya sistem kekebalan dalam tubuh.

Adanya risiko untuk terkena masalah kesehatan ini membuat banyak pakar kesehatan menyarankan kita untuk tidak hujan-hujanan sebagaimana yang dilakukan oleh Presiden Kroasia dan Presiden Prancis.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi