DokterSehat.Com- Belakangan ini di media sosial beredar video yang menunjukkan kondisi Bendungan Katulampa dan Sungai Ciliwung yang alirannya sedang sangat deras. Tak hanya mengkhawatirkan keselamatan warga yang tinggal di bantaran sungai, hal ini juga membuat warga ibukota Jakarta was-was akan terkena bencana banjir yang cukup besar. Sebenarnya, tak hanya di ibukota, di berbagai daerah kini juga sudah mulai banyak kasus bencana banjir, tanah longsor, atau bahkan puting beliung. Mengingat bencana-bencana ini juga bisa mendatangkan penyakit seperti diare, demam berdarah, leptospirosis, ISPA, penyakit kulit, dan penyakit lainnya, ada baiknya kita melakukan persiapan seperti sebagai berkut.
- Perkirakan daerah-daerah mana saja di sekitar tempat tinggal yang akan terendam air sehingga kita bisa menghindarinya. Seringkali area ini juga mengalami kemacetan lalu lintas yang tentu akan menghambat aktifitas.
- Selalu waspada pada sistem peringatan yang dikeluarkan oleh warga setempat seperti kentongan atau pengeras dari rumah ibadah.
- Persiapkan air bersih sebanyak mungkin karena ada kemungkinan aliran air terputus dan sumber air bersih pribadi seperti sumur menjadi keruh. Air bersih ini bisa digunakan untuk membersihkan badan atau dikonsumsi.
- Jika daerah rumah kita rentan kebanjiran, segera pindahkan berbagai perabotan, khususnya perabotan elektronik ke tempat yang lebih tinggi.
- Bawalah tas darurat jika memang kita harus mengungsi. Tas ini berisi pakaian, selimut, peralatan kebersihan badan, obat-obatan, lotion anti nyamuk dan keperluan lainnya.
- Segera cari nomor telepon pihak-pihak terkait yang bisa membantu saat banjir seperti PMI, kepolisian, ambulance rumah sakit, dan lain sebagainya.
- Jangan sembarangan merendam badan di air banjir karena air ini sangat kotor, penuh dengan kotoran, bakteri, dan hal-hal lain yang bisa memicu datangnya penyakit. Hal ini berarti, setiap orang tua sebaiknya tidak mengijinkan anaknya bermain-main dengan air banjir.
Dengan melakukan berbagai persiapan ini, diharapkan kita tidak akan terkena penyakit berbahaya meski bencana banjir melanda.