Terbit: 2 April 2018 | Diperbarui: 8 February 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Vaksinasi HPV dilakukan untuk mencegah munculnya penyakit berisiko rendah, sedang, dan tinggi hingga bisa menyebabkan kematian. Seseorang yang sering berganti pasangan disarankan untuk melakukan vaksin ini agar kemungkinan penyakit menular jadi kecil. Kalau pun bisa menular, virus akan hilang perlahan-lahan.

Perlukah Melakukan Vaksinasi HPV Kalau Tidak Ganti-Ganti Pasangan?

Kalau pria atau wanita tidak pernah berganti pasangan saat berhubungan seks, perlukah mendapatkan vaksinasi HPV? Toh, kemungkinan tertularnya juga rendah.

Penyakit yang disebabkan infeksi HPV

Secara umum ada dua jenis penyakit yang muncul akibat infeksi HPV. Penyakit pertama yang sering muncul adalah kutil kelamin. Bulatan-bulatan kecil yang bisa tumbuh pada vagina, penis, dan area anus itu terjadi akibat HPV jenis 6 dan 11.

Kutil kelamin bisa dengan mudah diatasi dengan obat atau salep tertentu. Namun, kemungkinan kutil kembali pada tubuh masih bisa terjadi. Pada dasarnya virus tidak bisa langsung lenyap dari tubuh.

Lebih lanjut virus jenis 16 dan 18 adalah yang paling berbahaya. Virus HPV tipe ini bisa menyebabkan kanker pada pria dan wanita. Pada wanita, virus ini menyebabkan kanker serviks yang bisa membahayakan nyawa dan mengganggu proses reproduksi.

Perlunya vaksinasi HPV sejak dini

Kembali lagi ke pertanyaan utama yang kita ajukan di awal, masih perlukan kita melakukan vaksinasi HPV meski tidak berganti-ganti pasangan. Jawabannya adalah perlu. Bahkan vaksin ini bisa diberikan kepada remaja wanita dan pria yang masih berusia muda atau remaja.

Dengan vaksin ini, kemungkinan virus HPV tumbuh pada tubuh dan menyebabkan gangguan bisa dicegah. Kalau pun ke depannya Anda tidak melakukan perilaku seks yang berbahaya, vaksin ini akan membentengi diri dari penyakit mematikan yang datang secara diam-diam.

Jadi, kalau Anda ingin melakukan vaksinasi HPV, jangan ditunda lagi ya. Semakin cepat, semakin baik.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi