Terbit: 24 April 2019 | Diperbarui: 6 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Di media sosial sedang ramai bahasan boikot nasi padang. Hal ini disebut-sebut terkait dengan hangatnya suhu politik sejak Pemilihan Umum yang baru saja dilangsungkan beberapa saat lalu. Hanya saja, jika kita cermati, ada banyak orang yang menganggap nasi padang sebagai makanan yang tidak sehat dan bisa menyebabkan kolesterol tinggi. Apakah kita perlu benar-benar ‘memboikot’ nasi padang demi mencegah datangnya masalah kesehatan ini?

Cegah Kolesterol Tinggi, Perlukah Boikot Nasi Padang?

Kaitan antara nasi padang dengan kolesterol tinggi

Nasi padang memang tinggi kandungan lemak. Tak hanya kuahnya yang kebanyakan memiliki kandungan santan, makanan padang biasanya juga dilengkapi dengan daging-dagingan dan jeroan. Hal ini berarti, mengonsumsinya dengan berlebihan memang bisa menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan tubuh.

Jika kita mengonsumsi nasi padang yang lauknya dipanaskan hingga berulang kali, maka lauk-lauk ini akan mengalami penambahan jumlah lemak jahat yang tentu berimbas pada naiknya kadar kolesterol jahat di dalam tubuh. Padahal, jika sampai kadar kolesterol naik, risiko terkena penyakit jantung dan stroke yang mematikan akan meningkat.

Hanya saja, jika kita hanya sesekali saja mengonsumsinya, bukannya setiap hari, maka dampaknya bagi kadar kolesterol tubuh biasanya tidak akan begitu terasa. Hal ini berarti, ajakan ‘boikot’ nasi padang di media sosial ini sebenarnya kurang tepat. Kita sebaiknya hanya menurunkan frekuensi memakannya, bukannya benar-benar tidak lagi menikmati salah satu makanan paling lezat di dunia ini.

Nasi padang bisa menyebabkan kenaikan berat badan?

Pakar kesehatan menyebut di dalam satu porsi nasi padang yang dilengkapi dengan satu potong daging rendang terdapat sekitar 685 kalori. Jumlah ini terdiri dari nasi putih yang biasanya memiliki sekitar 360 kkal untuk setiap porsinya, rendang sepotong yang kadar kaloirnya sekitar 193 kkal, daun singkong sekitar 25 kkal, dan sayur nangka yang jumlah kalorinya sekitar 80 kkal.

Padahal, dalam sehari manusia membutuhkan minimal sekitar 2.000-2.500 kkal. Hal ini berarti, jumlah kalori di dalam satu porsi nasi padang sebenarnya masih dalam angka yang wajar. Hanya saja, di dalam nasi padang terdapat kandungan lemak yang cukup tinggi sehingga sebaiknya memang tidak terlalu sering dikonsumsi demi kesehatan tubuh kita.

Tips sehat makan nasi padang

Jika kita terbiasa memilih menu masakan padang yang tinggi lemak seperti rendang, sayuran bersantan, hingga ayam pop, maka kita memang bisa mengalami kenaikan berat badan atau kadar kolesterol, apalagi jika kita mengonsumsinya setiap hari. Beruntung, pakar kesehatan menyebut ada tips yang bisa kita lakukan agar tetap bisa menikmati nasi padang tanpa perlu khawatir mengalami masalah kesehatan.

Ada baiknya kita tidak makan nasi dalam jumlah yang berlebihan. Sebagaimana kita ketahui, nasi padang yang dibungkus biasanya memiliki jumlah nasi yang sangat banyak. Kita bisa meminta penjual untuk mengurangi porsi nasi tersebut. Cobalah untuk menambahkan daun singkong rebus yang bisa membuat kandungan serat di dalam nasi padang menjadi lebih banyak.

Selain itu, cobalah untuk hanya memilih satu lauk dari bahan hewani agar asupan lemaknya tidak berlebihan. Jika mampu, cobalah untuk memilih lauk dengan kandungan lemak paling rendah seperti ayam bakar. Hanya saja, jika kita memang ingin lauk berlemak seperti rendang atau ayam pop. Hal ini sebenarnya tidak apa-apa untuk dilakukan.

Demi mencegah kenaikan berat badan, pastikan minuman yang kita konsumsi setelah nasi padang adalah air putih yang menyegarkan, bukannya minuman manis seperti teh manis, minuman bersoda, dan lain-lain.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi