Terbit: 3 September 2018 | Diperbarui: 9 February 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Apa sih perbedaan antara dokter psikiater, perawat jiwa dan psikolog? Satu hal yang sering ditanyakan banyak orang adalah mengapa harus ada psikiater atau dokter spesialis jiwa, perawat jiwa dan psikolog dalam mengelola pasien gangguan jiwa. Apa perbedaan fungsi dan kewenangan dari masing-masing profesi ini, mengapa tidak hanya satu profesi kesehatan saja yang menangani masalah ini.

Perbedaan Psikiater, Perawat Jiwa dan Psikolog

Mendapatkan bantuan untuk masalah mental, emosional, spiritual, atau hubungan bisa menjadi sulit. Menemukan profesional kesehatan mental yang tepat dapat membantu Anda mengendalikan masalah apa pun dalam hidup Anda.

DokterSehat akan meberikan informasi dasar yang perlu Anda pelajari tentang berbagai jenis profesional kesehatan mental.

Perbedaan Psikiater, Perawat Jiwa, dan Psikolog

Mari kita simak perbedan dari psikiater, perawat jiwa, dan psikolog, berikut ini.

1. Psikiater

Psikiater adalah dokter spesialis jiwa yang bertugas merumuskan sebuah diagnosa medis merujuk ke PPDGJ, sehingga gangguan yang muncul berupa Schizofrenia Hibefrenik, Schizofrenia Paranoid, Schizofrenia Katatonik, Schizofrenia Tak Terinci dan lainnya.

Setelah menemukan diagnosa berdasarkan pengkajian medis maka dokter psikiater akan meresepkan beberapa obat, terapi yang harus diberikan kepada pasien, mengobati, dan membantu mencegah gangguan mental, emosional, dan perilaku.

Psikiater adalah dokter dengan gelar doktor (MD) atau dokter kedokteran osteopathic (DO).

Dokter praktek umum juga dapat meresepkan obat untuk membantu masalah mental dan emosional. Tetapi banyak orang lebih memilih pergi ke psikiater untuk gangguan yang rumit. Spesialisasi psikiater meliputi:

  • Anak-anak dan remaja
  • Psikiatri forensik
  • Mempelajari ketidakmampuan

2. Perawat Jiwa

Perawat jiwa memberikan terapi sesuai dengan order dokter dan mengusulkan terapi lain jika berdasarkan pengkajian menemukan data atau fakta lain yang mungkin luput dari pengkajian psikiater atau dokter spesialis jiwa dengan asumsi satu dokter spesialis jiwa mengelola untuk beberapa ruang di RS sehingga memungkinkan untuk tidak mendapatkan data dan fakta secara utuh.

Perawat jiwa melakukan pengkajian dan menemukan masalah pada klien yang bertentangan dengan pola pemenuhan kebutuhan manusia secara utuh, merumuskan diagnosa dengan merujuk ke diagnosa.

3. Psikolog

Gambaran pertama yang terlintas dalam pikiran ketika banyak orang berpikir tentang seorang psikolog adalah seseorang yang duduk di sofa kulit, yang memberi tahu kondisi mental pasien mereka. Tak hanya itu, para psikolog melakukan lebih dari sekadar bertanya bagaimana perasaan pasien.

Psikolog mengkhususkan diri dalam ilmu perilaku, emosi, dan pikiran. Mereka bekerja di tempat-tempat seperti kantor pribadi, rumah sakit, atau sekolah. Psikolog menangani berbagai masalah, mulai dari masalah hubungan hingga penyakit mental, melalui konseling.

Seorang psikolog biasanya memegang gelar doktor, seperti gelar Ph.D. Psikolog tidak dapat meresepkan obat di sebagian besar negara bagian.

Seorang psikolog akan mengkaji seseorang berdasarkan riwayat psikologis, trauma di masa lalu, pola asuh orangtua, bagaimana pola pertumbuhan dan perkembangannya, bagaimana mekanisme koping yang digunakan kemudian menyusun diagnosa psikologis sesuai dengan rujukan.

Melihat beberapa perbedaan tersebut maka seorang pasien gangguan jiwa akan mendapatkan beberapa pengkajian yang berbeda-beda.

Mengapa harus ada 3 profesi ini dalam mengelola gangguan jiwa?

Karena dibutuhkan beberapa domain berbeda dalam menyembuhkan klien gangguan jiwa. Perbedaan profesi yang saling berkaitan dan saling berhubungan ini justru akan meningkatkan proses penyembuhan klien gangguan jiwa, semua profesi memiliki kewenangan dan kepakaran di sisi masing-masing.

Betapa rumitnya gangguan jiwa sehingga membutuhkan beberapa tim kesehatan melakukan tindakan bersama untuk menyembuhkan mereka, masing-masing melihat dengan kacamata body of knowledge masing-masing, dengan kerjasama yang utuh dan kuat dari ketiga pihak ini maka bukan tidak mungkin Indonesia Sehat 2010 bisa tercapai.

Jadi, sekarang Anda sudah tahu perbedaan psikolog dan psikiater serta perawat jiwa, kan Teman Sehat?


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi