Terbit: 6 November 2018 | Diperbarui: 9 February 2022
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Penyempitan pembuluh darah bukan merupakan hal dapat dianggap sepele. Kondisi ini sangat identik dengan gangguan kardiovaskular seperti serangan jantung hingga stroke. Simak beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang penyempitan pembuluh darah berikut ini!

Kenali Penyebab dan Akibat Penyempitan Pembuluh Darah

Penyempitan Pembuluh Darah

Penyempitan pembuluh darah adalah kondisi di mana pembuluh darah menyempit dan bahkan bisa tersumbat yang diakibatkan oleh berbagai sebab. Penyumbatan bisa terjadi pada pembuluh darah arteri maupun vena. Kondisi yang lebih sering dikaitkan dengan penyumbatan pembuluh darah adalah penyumbatan pembuluh darah arteri karena kondisinya umumnya lebih berbahaya daripada penyumbatan pembuluh darah vena.

Penyumbatan pembuluh darah arteri dianggap lebih berbahaya karena berpengaruh pada kerja jantung yang harus membawa darah ke seluruh tubuh. Tersumbatnya pembuluh darah arteri akan menyebabkan aliran darah menuju seluruh tubuh juga terhambat.

Pada beberapa kondisi, kedua penyumbatan pembuluh darah ini dapat saling berkaitan. Seperti komplikasi pada pembuluh darah vena bagian dalam yang bisa menyebabkan penyumbatan arteri. Namun yang akan lebih fokus dibahas dalam artikel ini adalah penyumbatan pembuluh darah arteri yang sangat berkaitan dengan penyakit kardiovaskular.

Penyebab Penyempitan Pembuluh Darah

Pembuluh darah memang memiliki kemampuan untuk menyempit dan melebar sesuai dengan kondisi tertentu. Namun di luar penyebab menyempitnya pembuluh darah secara alami, terdapat beberapa kondisi lain yang dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah.

Jika tidak diatasi, maka penyempitan ini bisa memicu penyumbatan pembuluh darah yang dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan. Berikut adalah beberapa faktor penyebab penyempitan pembuluh darah:

1. Plak pada pembuluh darah

Penyebab penyempitan pembuluh darah yang pertama adalah akibat plak pada pembuluh darah. Plak terbentuk dari lemak yang mengandap pada sel yang melapisi pembuluh darah. Samakin lama, jumlah lemak yang mengendap dapat semakin meningkat hingga dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.

2. RCVS

RCVS atau reversible cerebral vasoconstriction syndrome merupakan kondisi di mana terjadinya penyempitan pembuluh darah arteri sementara. Jika terjadi di kepala, maka akan menyebabkan sakit kepala yang berat. Penyebab sindrom ini sulit untuk dideteksi, namun umumnya dapat terjadi akibat reaksi pada obat tertentu. Ditemukan juga sebuah kasus langka seseorang menderita RCVS akibat konsumsi cabai yang rasanya terlalu pedas.

3. Hipotermia

Hipotermia adalah kondisi menurunnya suhu tubuh secara ekstrem. Kondisi yang satu ini juga dapat memicu penyempitan pembuluh darah. Ketika tubuh kedinginan hebat, maka tubuh akan menggigil dan menghasilkan panas dengan cara merangsang aktivitas otot. Penyempitan pembuluh darah terjadi akibat tubuh berubaha untuk menjaga suhunya agar tetap hangat.

4. Obat-obatan

Penyempitan pembuluh darah juga bisa terjadi akibat pengaruh obat-obatan. Hal ini dibuktikan dengan adanya efek samping obat seperti meningkatnya tekanan darah atau meningkatnya detak jantung. Obat-obatan yang berpotensi untuk memicu penyempitan pembuluh darah adalah seperti obat-obatan terlarang dan beberapa golongan obat seperti antidepresan, dekongestan, dan imuniosupresan.

5. Faktor psikologis

Penyebab penyempitan pembuluh darah selanjutnya adalah faktor psikologis. Kondisi psikis seperti stres atau depresi bisa menjadi salah satu penyebab penyempitan pembuluh darah. Stres juga merupakan salah satu faktor yang dapat memicu penyakit seperti hipertensi dan penyakit jantung jika tidak ditindaklanjuti.

Akibat Penyempitan Pembuluh Darah

Jika penyempitan pembuluh darah terjadi, maka aliran darah juga akan terhambat. Penyebaran berbagai zat seperti oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh tentunya juga akan terhambat. Selain itu, penyempitan pembuluh darah mengharuskan jantung untuk memompa jantung dengan lebih keras.

Penyempitan pembuluh darah yang tidak diatasi maka akan menyebabkan penyumbatan pembuluh darah yang akan berbahaya bagi tubuh. Berikut adalah beberapa kondisi yang mungkin terjadi akibat penyumbatan pembuluh darah.

1. Serangan jantung

Serangan jantung terjadi jika penyumbatan pembuluh darah terjadi di daerah jantung. Kondisi ini termasuk ke dalam kondisi darurat medis. Gejala yang umumnya terjadi adalah seperti sesak di dada, nyeri pada beberapa bagian tubuh seperti dada, leher, punggung, dan lengan, detak jantung tidak normal, cemas, kelelahan, dan kehilangan keseimbangan.

Penyumbatan pembuluh darah akan terjadi dalam 4 fase hingga menyebabkan jantung koroner. Berikut adalah 4 fasenya:

Fase 1: Penyempitan di bawah

Fase pertama adalah penyempitan pembuluh darah bagian bawah sebanyak 50-70%. Tahap ini merupakan tahap awal dan umumnya belum menimbulkan gejala apapun. Kerusakan pada otot jantung juga belum terjadi, meskipun sebenarnya penyempitan pembuluh darah sudah mulai terjadi.

Fase 2: Penyempitan di atas

Fase selanjutnya adalah terjadinya penyempitan pembuluh darah bagian atas sebesar 50-70%. Pada fase ini, mulai muncul beberapa gejala, namun gejala bisa berbeda-beda bergantung pada aktivitas pasien. Semakin berat aktivitas tentunya kemungkinan gejala muncul juga akan semakin tinggi. Pada fase ini juga otot jantung masih relatif baik kondisinya.

Fase 3: Penyempitan pembuluh darah disertai pembuluh darah

Fase selanjutnya merupakan fase di mana mulai terjadi kerusakan otot jantung yang disebabkan oleh adanya penyumbatan pembuluh darah yang disertai dengan terbentuknya gumpalan darah. Pada fase ini seseorang kemungkinan akan mengalami serangan jantung.

Fase 4: Kerusakan otot jantung kronis

Fase keempat merupakan fase terakhir di mana terjadi kerusakan otot jantung kronis. Pada tahap ini, kerusakan otot jantung yang terjadi akan menyebabkan menurunnya fungsi otot jantung secara signifikan.

2. Stroke

Stroke terjadi akibat penyumbatan pembuluh darah arteri yang terjadi di area leher hingga otak. Stroke juga tergolong pada kondisi darurat medis. Gejala stroke antara lain adalah seperti kesulitan berjalan dan bebicara, serta kelumpuhan dan mati rasa pada anggota tubuh tertentu seperti wajah, lengan, dan tungkai.

Stroke bisa terjadi secara tiba-tiba. Beberapa kondisi yang membuat seseorang waspada serangan stroke adalah seperti tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol yang tinggi. Penanganan stroke dapat menggunakan pembedahan, terapi, dan obat-obatan penghancur gumpalan darah.

3. Arteri perifer

Arteri perifer adalah kondisi yang diakibatkan oleh penyumbatan pembuluh darah di bagian tubuh lain selain jantung dan kepala. Arteri perifer bisa menyerang bagian tubuh mana saja, namun paling sering ditemukan di bagian kaki.

Gejala dari penyakit ini antara lain meliputi nyepi pada bokong, nyeri ketika berjalan atau beraktivitas menggunakan kaki, kulit dingin, kulit kaki menipis, hingga kerontokan rambut. Penangangan penyakit ini bisa dengan obat-obatan, angioplasti, dan menerapkan pola hidup sehat.

Menghindari Penyempitan Pembuluh Darah

Penyempitan pembuluh darah memang disebabkan oleh berbagai macam faktor. Salah satu penyebab utamanya adalah terbentuknya plak pada pembuluh darah. Kondisi ini pada dasarnya sangat berkaitan dengan pola hidup seseorang. Agar Anda terhindar dari bahaya akibat penyempitan pembuluh darah, berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan:

  • Hindari rokok dan minuman beralkohol
  • Olahraga secara rutin
  • Perhatikan tingkat kolesterol dan tekanan darah Anda
  • Hindari makanan tidak sehat dan jaga asupan makanan bergizi
  • Periksaan kesehatan Anda secara rutin.

Jangan mengabaikan gejala penyakit meskpun gejala tersebut belum sampai tingkat mengganggu. Sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk deteksi dini kondisi Anda. Deteksi dini sebuah penyakit merupakan hal yang sangat penting untuk mendapatkan penanganan yang lebih cepat dan tepat.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi