DokterSehat.Com – Setiap orang memiliki kandung kemih dengan ukuran volume sekitar 800-1.000 cc. Kandung kemih akan terisi dengan urine yang telah melalui ginjal sedikit demi sedikit. Saat kandung kemih mulai penuh, seseorang akan merasa ingin kencing karena tekanan di area pelvis akibat kandung kemih cukup besar. Kalau sinyal penuh dari kandung kemih sudah diterima, seseorang bisa kencing untuk menguras kantung itu sampai habis.
Pada kondisi tertentu, sinyal di kandung kemih sering mengalami gangguan. Meski kantung penampung belum penuh, perasaan ingin kencing akan keluar. Bahkan, tekanannya semakin besar dan bisa menyebabkan seseorang mengalami inkontinensia urine atau kencing keluar dengan sendirinya.
Mengalami inkontinensia urine tentu bukan hal yang diinginkan oleh semua orang. Kalau kondisinya susah parah, Anda jadi seperti mudah mengompol. Oleh karena itu, simak beberapa cara mengatasinya di bawah ini.
-
Memiliki berat badan yang ideal
Dari sebuah penelitian, seseorang yang memiliki berat badan ideal dan tidak terlalu memiliki lemak di area perut akan mengalami penurunan risiko inkontinensia. Setidaknya peluang penurunannya mencapai dua kali lipat. Oleh karena itu, mengatur pola makan dengan baik bisa membuat pria atau wanita jarang mengalami kondisi yang memalukan ini.
Turunkan kadar lemak di dalam tubuh secara perlahan-lahan. Kalau kadar lemak di dalam tubuh mengalami penurunan, tekanan ke kandung kemih akan menurun juga. Dampaknya, proses penampungan urine akan berjalan dengan lancar sehingga inkontinensia urine akan menurun intensitasnya.
-
Melakukan senam kegel
Lakukan senam kegel setiap hari secara rutin. Senam kegel dilakukan oleh pria dan wanita untuk memperkuat otot dasar pelvis yang berguna untuk menahan kencing. Kalau otot ini menjadi kuat, peluang terjadi kebocoran urine yang tidak diinginkan akan rendah, bahkan bisa sembuh degan sendirinya.
Lakukan senam kegel dengan berusaha menahan kencing. Otot yang digunakan untuk menahan kencing itulah yang bisa dilatih. Lakukan latihan dengan melakukan kontraksi selama 10 detik lalu relaksasi 10 detik. Lakukan sebanyak 10 kali sebanyak 3 set per harinya.
-
Membatasi minuman dengan kandungan kafeina
Minuman dengan kandungan kafeina seperti kopi mudah sekali menyebabkan pria dan wanita kebelet kencing. Kafeina bersifat diuretik sehingga tubuh akan terangsang mengeluarkan cairan dalam jumlah banyak dan dikeluarkan dalam bentuk urine.
Batasi jumlah kafeina dari kopi atau teh. Selanjutnya batasi juga konsumsi minuman keras yang mengandung banyak alkohol. Kalau Anda bisa menahan diri untuk tidak minum kopi dan alkohol kondisi bocor urine bisa dicegah.
-
Melakukan olahraga
Cara terbaik untuk menurunkan berat badan selain dengan mengatur pola makan adalah dengan melakukan olahraga. Olahraga yang dibisa dilakukan bervariasi sesuai dengan keinginan. Anda bisa sekadar melakukan jogging, lari, angkat beban, hingga melakukan yoga dan renang.
Penurunan berat badan akan mencegah terjadinya kebocoran urine. Selain itu, tubuh juga lebih sehat dan bisa meningkatkan fungsi seksual yang kerap terganggu oleh inkontinensia urine.
-
Mengetahui waktu-waktu berkemih
Setiap orang memiliki kebiasaan berkemih yang berbeda-beda. Ada yang berkemih setiap selesai minum air dan ada juga yang berkemihnya setiap beberapa menit atau jam sekali saat musim dingin. Lakukan pencatatan dengan jelas terkait dengan waktu berkemih agar tahu juga apa saja pemicunya.
Dengan memahami apa yang terjadi pada tubuh, Anda bisa mencegah inkontinensia. Minimal pada saat-saat penting, kandung kemih bisa dikosongkan sementara agar tidak mengganggu pekerjaan.
Inilah beberapa cara mengatasi inkontinensia pada urine. Semoga ulasan di atas bermanfaat!