Terbit: 22 December 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Pernahkah Anda merasakan tubuh mendadak gemuk dalam satu atau beberapa hari padahal awalnya biasa saja. Saat mengenakan celana, mendadak ada bagian kaki yang sesak atau saat memakai baju area di sekitar perut mendadak besar. Saat ditimbang, berat badan akan naik beberapa kilo.

Penyebab Water Retention (Kelebihan Air) pada Tubuh dan Cara Menghilangkannya

Kalau dinalar, pertambahan sebanyak beberapa kilogram terlihat tidak mungkin. Namun, kalau tubuh menyimpan banyak air dan mengalami water retention, kemungkinan terjadi penambahan berat badan akan tinggi. Kita harus tahu kalau air juga memiliki berat sendiri yang per 1 liter setara dengan 1 kg.

Nah, kira-kira apa saja yang menyebabkan water retention ini? Apakah sesuatu yang berbahaya? Simak ulasan singkatnya di bawah ini, ya.

Penyebab water retention pada tubuh

Penyebab water retention ada banyak dan sebagian besar terjadi secara alami. Berikut penyebab kelebihan air di dalam tubuh selengkapnya.

  1. Terlalu banyak mengonsumsi makanan cepat saji dan kemasan

Salah satu penyebab water retention yang paling banyak terjadi pada tubuh adalah seringnya menyantap makanan cepat saji dan kemasan. Kandungan makanan ini menyebabkan air terkunci di dalam tubuh dan akhirnya terjadi pembengkakan di mana-mana termasuk perut, telapak kaki, dan area bokong.

  1. Sudah mendekati waktu menstruasi

Setiap bulannya wanita akan mengalami perubahan pada level hormonnya. Naik dan turunnya estrogen dan progesteron menyebabkan tubuh menyimpan banyak air untuk membuat tubuh wanita tidak mengalami gangguan. Biasanya kondisi ini terjadi beberapa minggu sebelum menstruasi terjadi.

  1. Menggunakan kontrasepsi hormonal

Menggunakan kontrasepsi hormonal seperti pil KB juga menyebabkan seorang wanita mengalami water retention. Saat menggunakan pil KB mereka akan merasakan penambahan berat badan yang sebenarnya adalah air. Area perut dan bokong akan membesar dan membuat wanita merasa tidak nyaman.

  1. Sedang hamil

Mengandung janin di dalam rahim akan membuat Anda mengalami pembengkakan khususnya di area kaki. Kondisi ini termasuk normal dan akan terjadi pada semua wanita. Meski tidak menyebabkan masalah serius, beberapa wanita merasa tidak nyaman dan sering nyeri pada kakinya.

  1. Mendekati menopause

Seperti saat sedang menstruasi, tubuh wanita akan mengalami fluktuasi hormon estrogen dan progesteron. Kondisi ini menyebabkan kadar air di dalam tubuh meningkat dan tubuh wanita menjadi bengkak di beberapa bagian.

  1. Ada masalah dengan ginjal

Kalau Anda mendadak mengalami bengkak pada tubuh dan sering sakit saat kencing berarti sedang ada masalah pada organ ginjal. Saat ginjal mengalami gangguan atau kerusakan, kemampuan menyaring darah dan mineral lainnya akan anjlok. Dampaknya kadar air di dalam tubuh tetap dan bahkan meningkat.

Apabila tubuh terus membengkak secara abnormal, ada baiknya untuk segera memeriksakan diri. Kalau kondisi kerusakan ginjal tidak segera diketahui, kemungkinan terjadi gagal ginjal akan besar. Kalau sudah ada pada tahap ini hemodialysis harus dilakukan secara rutin.

  1. Perubahan suhu tubuh

Saat suhu di luar mengalami kenaikan yang cukup signifikan, tubuh akan berusaha untuk mengikat air. Kalau tubuh mengeluarkan air dalam jumlah banyak, kondisi dehidrasi akan terjadi. Itulah kenapa saat sedang musim panas urine yang keluar lebih sedikit dan warnanya pekat.

Cara mengatasi water retention yang mudah

Water retention memang tidak menyebabkan efek buruk yang banyak. Namun, memiliki kondisi ini kerap membuat seseorang tidak nyaman. Berikut beberapa cara untuk mengatasi water retention.

  1. Kurangi konsumsi garam

Cara paling mudah untuk mengatasi kelebihan air di dalam tubuh adalah dengan mengurangi konsumsi garam setiap harinya. Anda bisa menguranginya dengan tidak memasakan dengan garam dapur terlalu banyak. Selain itu, Anda juga tidak diperkenankan untuk mengonsumsi makanan yang terlalu asin atau cepat saji.

  1. Perbanyak konsumsi magnesium

Mengonsumsi makanan dengan kadar magnesium cukup seimbang bisa meningkatkan kerja organ tubuh. Selain itu, mengonsumsi suplemen magnesium sebanyak 200 mg setiap hari bisa menghindari perasaan begah di perut dan bengkak di beberapa bagian tubuh pada wanita yang mengalami PMS. Kalau Anda tidak mau menggunakan suplemen, bisa mengonsumsi cokelat hitam dan sayuran hijau.

  1. Konsumsi makanan dengan kandungan potasium

Makanan seperti pisang dan avokad bisa menurunkan jumlah air di dalam tubuh dengan signifikan. Hal ini bisa terjadi karena potasium yang dikonsumsi oleh tubuh bisa meningkatkan jumlah urine dan menurunkan jumlah garam atau sodium di dalam tubuh.

  1. Tambahan asupan vitamin B6

Vitamin B6 yang banyak terdapat pada kentang dan beberapa jenis kacang-kacangan bisa menurunkan air di dalam tubuh. Fungsi ini akan lebih signifikan kalau dikonsumsi oleh wanita yang mengalami kondisi PMS. Jadi, kalau Anda merasa terus kembung dan tubuh membesar saat PMS, ada baiknya untuk menambah asupan vitamin B6.

  1. Hindari karbohidrat olahan dalam jumlah banyak

Mengonsumsi karbohidrat olahan seperti tepung dan gula meja menyebabkan level insulin naik. Kalau insulin di dalam tubuh naik dan meningkatkan penyerapan garam di dalam ginjal. Kalau kondisi ini terus berlanjut, air di dalam tubuh akan ditahan untuk tidak keluar.

Kalau Anda pernah menjalani diet rendah karbohidrat mungkin akan mengalami penurunan berat badan yang signifikan dan mudah kencing. Kondisi ini bisa terjadi karena air yang diikat oleh tubuh akhirnya dikeluarkan dan berat badan jadi turun perlahan-lahan.

Kelebihan air pada tubuh yang berlebihan tidak akan baik untuk aktivitas harian. Bahkan, tubuh jadi terlihat lebih membengkak seperti biasanya. Oleh karena itu atasi kelebihan air di dalam tubuh agar tidak merasa frustrasi, terlebih kalau sedang diet dan berat badan tidak juga turun. Semoga ulasan di atas bermanfaat.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi